Anak Setya Novanto Lolos ke DPR RI, Pengamat Soroti Karakter Pemilih Indonesia 'Transaksional'

TRIBUNKALTIM.CO - Nama Setya Novanto mendadak mencuat pasca Pemilu 2024.

Usut punya usut, ternyata nama Setya Novanto menjadi sorotan karena anaknya, Gavriel Putranto Novanto diprediksi bakal lolos ke DPR RI.

Gavriel Putranto Novanto merupakan anak Setya Novanto yang terjun ke dunia politik dengan menggunakan perahu Partai Golkar.

Langkah Gavriel Putranto Novanto pun tergolong mulus, walaupun sang ayah berstatus sebagai koruptor.

Baca juga: Satu-satunya Perempuan dari Dapil Kaltim di DPR RI, Hetifah Memotivasi Puluhan Tokoh di Samarinda

Baca juga: Wakil Ketua Komisi X DPR Hetifah Sjaifudian Sampaikan Salam Damai, Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Baca juga: Wacana Hak Angket di DPR RI Meredup, Nasdem Bantah Isu Dapat Jatah 2 Menteri di Kabinet Prabowo

Kini, Gavriel Putranto Novanto tinggal selangkah lagi duduk kursi parlemen, di mana ayahnya dulu pernah menjabat sebagai Ketua DPR RI.

Berdasarkan rekapitulasi di tingkat provinsi, Gavriel Putranto Novanto meraih suara 58.176 suara dari daerah pemilihan (dapil) Nusa Tenggara Timur (NTT) II.

Gavriel Putranto Novanto lolos ke Senayan bersama dengan calon anggota legislatif (caleg) petahana, Emanuel Melkiades Laka Lena.

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI itu meraih suara sebanyak 95.138 suara.

Baca juga: Devara Putri Caleg DPR RI yang jadi Otak Pembunuhan Indriana, Ini Pengakuan Keluarga dan Tetangga

Pengamat politik dari Universitas Katolik Widya Mandira, Kupang, Mikhael Rajamuda menilai, lolosnya anak Setya Novanto menjadi kejutan bagi Partai Golkar di dapil NTT II.

Sebab, selain meraih suara tertinggi dengan jumlah 251.031, Partai Golkar juga menambah satu kursi dibandingkan hasil Pemilu 2019 lalu.

Mikhael berpandangan, lolosnya Gavriel Putranto Novanto sangat ditopang oleh akumulasi suara partai dan para calon lainnya di lingkup internal Partai Beringin.

”Anak Novanto mendapat faktor lucky sebagai caleg dengan jumlah suara terbanyak kedua di Golkar,” kata Mikhael dilansir dari Harian Kompas, Selasa (12/3/2024).

Baca juga: Puan Maharani dan Cak Imin Sama-sama tak Hadir Rapat Paripurna DPR, Sikap Keduanya soal Hak Angket

Selain itu, nama Setya Novanto yang menjadi terpidana kasus korupsi pengadaan KTP Elektronik dinilai sudah tidak terlalu dipedulikan masyarakat.

Terlebih, karakter pemilih saat ini sangat pragmatis dan cenderung transaksional.

Pasalnya, di banyak tempat, calon yang punya rekam jejak sebagai koruptor juga banyak dipilih.