Ramadhan 2024

Hukum Puasa Bagi Ibu Menyusui, Penjelasan Lengkap Menurut Syariat Islam dan Kesehatan

Inilah penjelasan mengenai hukum puasa bagi ibu menyusui baik dalam syariat Islam dan kesehatan, lengkap.

Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Dzakkyah Putri
Canva.com
ILUSTRASI IBU HAMIL/MENYUSUI - Inilah penjelasan mengenai hukum puasa bagi ibu menyusui baik dalam syariat Islam maupun kesehatan, lengkap. 

Warna dan bau urine yang tidak normal bisa menunjukkan kurangnya cairan dalam tubuh. Urin yang berwarna gelap atau berbau tajam bisa menjadi tanda dehidrasi.

3. Ibu pusing, lemas, berkunang-kunang, dan kondisi tidak membaik meski sudah beristirahat

Gejala-gejala seperti pusing, lemas, dan berkunang-kunang bisa menjadi tanda bahwa tubuh membutuhkan asupan cairan dan energi yang cukup.

4. Frekuensi kencing bayi berkurang drastis dan urin berbau juga berwarna tajam

Perubahan pada frekuensi kencing dan karakteristik urine bayi, seperti berkurangnya jumlah dan perubahan warna, dapat menjadi petunjuk bahwa bayi mungkin kekurangan cairan.

5. Bayi dehidrasi, misalnya bibir kering, kulit tidak lentur, dan sebagainya

Tanda-tanda dehidrasi pada bayi, seperti bibir kering, kulit yang tidak elastis, dan kegelisahan, harus dianggap serius dan menjadi pertimbangan utama untuk menghentikan puasa.

Baca juga: Apakah Boleh Sahur Terlebih Dahulu Kemudian Mandi Junub, Tata Caranya dalam Syariat Islam

6. Bayi demam

Jika bayi mengalami demam, menghentikan puasa mungkin diperlukan untuk memberikan perhatian dan merawat bayi.

7. Bayi rewel atau gelisah dan tidak membaik meski sudah disusui dan kontak fisik dengan ibu

Jika bayi terus-menerus rewel atau gelisah, meski sudah diberi ASI dan mendapat kontak fisik dengan ibu, bisa menjadi tanda bahwa bayi mungkin mengalami ketidaknyamanan atau kekurangan nutrisi.

Penting untuk diingat bahwa keselamatan dan kesehatan ibu dan bayi selalu menjadi prioritas utama.

Baca juga: Sinopsis Film Netflix Damsel, Bangsawan yang Menjadi Tumbal Kerjaan dan Profil Elodie, Millie Bobby

Jika ibu atau bayi menunjukkan tanda-tanda kekurangan cairan atau masalah kesehatan lainnya, sebaiknya segera konsultasikan dengan tenaga medis atau ahli kesehatan untuk mendapatkan bantuan dan saran yang sesuai.

Kemudian ketentuan tentang apakah seorang ibu menyusui bisa berpuasa atau tidak, terutama dalam konteks Islam, berkaitan dengan kesehatan ibu dan bayi.

Beberapa kondisi atau situasi kesehatan tertentu dapat membuat seorang ibu menyusui diberi kelonggaran untuk tidak berpuasa. 

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved