Berita Mahulu Terkini

Kisah Wabup Mahakam Ulu Yohanes Avun Bangun Komunitas Sapeq Putra Daerah

Yohanes Avun merupakan sosok pendiri dari sebuah komunitas pecinta sapeq bernama Sapeq Putra Daerah

Penulis: Kristiani Tandi Rani | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/KRISTIANI TANDI RANI
SENI MAHAKAM ULU - Wabup Mahakam Ulu, Yohanes Avun menceritakan pengalamannya membangun komunitas sapeq. Sapeq terbuat dari kayu Adau yag banyak terdapat di Kalimantan. Serta menampilkan corak ukiran khas Suku Dayak. 

TRIBUNKALTIM.CO, UJOH BILANG - Yohanes Avun merupakan sosok pendiri dari sebuah komunitas pecinta sapeq bernama Sapeq Putra Daerah di Mahakam Ulu, Provinsi Kalimantan Timur

Dalam kesempatan diskusi bersama TribunKaltim.co, Yohanes Avun yang menjabat sebagai Wakil Bupati Mahakam Ulu (Mahulu) ini menceritakan kisahnya dalam membangun komunitas tersebut.

Membangun sebuah komunitas memang tidak mudah. Hal ini pula yang dirasakan oleh Yohanes Avun.

Dirinya bercerita jika pada awalnya, komunitas Sapeq Putra Daerah yang ia bangun sebenarnya dibuat sebagai wadah melestarikan kesenian daerah Mahakam Ulu, khususnya musik sapeq yang mulai punah.

Baca juga: Pemkab Mahulu Rakor Menuju Penurunan Stunting, Yohanes Avun Sebut Kasusnya Bukan Masalah Kesehatan

Sapeq merupakan alat musik tradisional Kalimantan Timur sering digunakan untuk mengiringi acara-acara hajatan masyarakat Suku Dayak.

ALAT MUSIK SAPEQ - Ilustrasi bentuk wujud alat musik Sapeq.
ALAT MUSIK SAPEQ - Ilustrasi bentuk wujud alat musik Sapeq. (TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO)

Sapeq terbuat dari kayu Adau yag banyak terdapat di Kalimantan. Serta menampilkan corak ukiran khas Suku Dayak.

Pendiri komunitas, Yohanes Avun mengatakan asal mula berdirinya komunitas ini berawal dari minat generasi muda yang tidak terlalu berminat lagi untuk memainkan sapeq.

Anak muda sekarang lebih memilih menggunakan alat musik moderen seperti gitar.

Baca juga: Wakil Bupati Mahulu Yohanes Avun Temukan Pagar Jembatan yang Baru Diresmikan Dipreteli Oknum

"Memang bisa saja gitar itu dibunyikan seperti Sapeq, tapi yang aslinya itukan ya Sapeq yang model tradisional ini yang harus kita lestarikan," katanya, Rabu (3/3/2024).

Berawal dari niat untuk melestarikan musik sapeq inilah Yohanes Avun bersama penyapeq lainnya untuk mendirikan komunitas ini.

Sejak saat itu mereka berkumpul untuk membangun komunitas ini.

"Tanggal 15 Juli 2018 kami bentuk komunitas sapeq itu, kemudian saat ini ada 18 kampung yang bergabung," ujarnya.

Sampai sekarang komunitas sapeq ini telah memiliki beberapa cabang, salah satunya ada di Samarinda.

Baca juga: Wabup Yohanes Avun Mengingatkan Disdikbud Mahulu, Musik Sapeq Perlu Jadi Muatan Lokal

Bahkan, ia menyebut cabang Sapeq Putra Daerah yang ada di Samarinda ini dipimpin oleh seorang pastor, yaitu pastor Moses.

"Jadi kami ini ada yang mau milir ya kirim WA kita ketemu disana kami nyapeq, begitu juga dengan anak-anak penyapeq yang pindah kesana ya berkumpul lagi untuk bisa menjalin silaturahmi," tuturnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved