Berita Nasional Terkini
Terjawab Kenapa Mayor Teddy Dimutasi? Berkaitan dengan Tour of Duty yang Diputuskan KSAD TNI
Terjawab alasan Mayor Teddy Indra Wijaya tidak lagi menjadi ajudan Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto.
Di usia yang terbilang masih muda, Mayor Teddy Indra Wijaya telah mencatatkan karier cemerlang.
Baca juga: Mayor Teddy Viral Menegur Dokter Militer, Ini yang Dikatakan Ajudan Prabowo pada Gunawan Rusuldi
Diketahui, Teddy merupakan alumnus SMA Taruna Nusantara, Magelang, Jawa Tengah.
Lulus SMA, Teddy melanjutkan pendidikan di Akademi Militer (Akmil) dan lulus tahun 2011.
Ia langsung bergabung dengan Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
Karier Teddy melesat pesat hingga dipercaya menjadi ajudan Presiden Jokowi pada periode pertama kepemimpinannya, 2014-2019.
Baca juga: Terjawab Siapa Ambar Dwi Klaudiyah, Ini Profil/Biodata Paspamres yang Dijodohkan dengan Mayor Teddy
Teddy pernah menceritakan bagaimana ia terpilih menjadi ajudan Kepala Negara.
Saat itu, ia yang masih berpangkat letnan satu (lettu) mengikuti seleksi secara ketat.
“Saya terpilih mewakili TNI,” kisah Teddy dalam video berjudul Sang Asisten Ajudan Presiden yang diunggah kanal YouTube Presiden Joko Widodo, 6 September 2018.
Saat itu, Teddy mengaku tak pernah memiliki rencana, atau bahkan bercita-cita menjadi ajudan Presiden.
Baca juga: Mayor Teddy Viral Menegur Dokter Militer, Ini yang Dikatakan Ajudan Prabowo pada Gunawan Rusuldi
Tuntas bertugas mengawal Presiden, Teddy meneruskan pendidikan militer di Amerika Serikat (AS).
Selama menempuh studi di Negeri Paman Sam, ia menorehkan prestasi gemilang.
Dikutip dari laman resmi TNI AD, Teddy berhasil meraih tab ranger, yang menandakan bahwa ia memenuhi kualifikasi sebagai pasukan elite Angkatan Darat AS atau US Army Ranger School.
Ranger School sendiri merupakan program sekolah pasukan paling elite di Angkatan Darat AS yang menghasilkan lulusan US Army Ranger bagi Resimen Ranger ke-75.
Baca juga: Isu Mayor Teddy Buat Celine Evangelista Mualaf Mencuat, Cek Fakta atau Hoaks
Sekolah ini menerapkan sistem gugur, di mana setiap minggunya, siswa akan mengikuti tes meliputi kemampuan fisik, navigasi darat, taktikal tes, hingga kepemimpinan.
Persentase kelulusan sekolah ini berkisar 20-25 persen dari jumlah total siswa.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.