Berita Bontang Terkini
Walikota Bontang Basri Rase Kerap Dikritik Keluar Daerah dan Habiskan Anggaran untuk Bimtek
Walikota Bontang, Basri Rase mengaku kerap dikritik lantaran sering keluar daerah dan banyak mengeluarkan anggaran daerah.
Penulis: Muhammad Ridwan | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Walikota Bontang, Basri Rase mengaku kerap dikritik lantaran sering keluar daerah dan banyak mengeluarkan anggaran daerah untuk kegiatan bimbingan teknis (Bimtek).
"Saya terus terang banyak dikritik karena sering keluar daerah," kata Basri Rase, Rabu (13/3/2024) di Kota Bontang, Kalimantan Timur.
Menurut Basri Rase, kritikan itu wajar dan sangat perlu di dalam sistem demokrasi. Tetapi komentar yang diberikan semestinya mendidik dan membangun.
Hampir 3 tahun ini, Basri Rase menilai para pengkritik tidak pernah melihat secara utuh hasil dari upaya dirinya yang kerap kali di luar daerah.
Baca juga: Soal Pilkada Bontang 2024, Basri Rase Mulai Intens Komunikasi dengan Elit Lintas Partai Politik
"Ini ibarat kepala rumah tangga kalau di rumah terus, bagaimana?. Istri dan anak mau dikasih makan apa, dapat uang dari mana," ungkap Basri Rase.
Analogi itu, sambungnya, dapat menggambarkan upaya dilakukan. Dalam mengelola daerah perlu komunikasi berjenjang dari pusat sampai ke provinsi.

Menurutnya APBD 2024 yang diproyeksi mencapai 3 triliun tidak datang begitu saja. Pun demikian dengan bantuan keuangan provinsi (Benkue) juga terus meningkat.
"Yang perlu dikritik saya ini jika keluar tidak ada hasil," tuturnya.
Baca juga: Prabowo-Gibran Menang di TPS 37 Lokasi Tempat Ketua PKB Bontang Basri Rase Mencoblos
Di sisi lain pemerintah juga berupaya menarik banyak investor untuk masuk membawa uang, membangun perekonomian baru misalnya bidang pariwisata, jasa dan hiburan.
Kota Bontang, kata Basri Rase mesti berbenah, ketergantungan dengan industri pelan-pelan mesti dilepas.
7 Persen APBD untuk Bimtek
Terkait Bimtek, Basri Rase menjelaskan sejatinya adalah kegiatan untuk meningkatkan dan pengembangan sumber daya manusia atau SMD.
Kegiatan tersebut masuk pada kategori non fisik yang tiap tahun terakomodir di dalam anggaran belanja daerah.
"Ini sesuai aturan. Porsinya dibagi. Belanja pegawai 30 persen, belanja pendidikan 20 persen, 7 persen belanja publik ini masuk bimtek, peningkatan SMD," ungkap Basri Rase.
Persoalannya ada beberapa kalangan memandang Bimtek seperti pekerjaan infrastruktur, sambung Basri, dengan tolak ukur langsung bisa dirasakan manfaatnya.
Baca juga: Basri Rase Songsong Pilkada 2024 Bontang, Akui Banyak yang Minta untuk Tentukan Kandidat Pasangan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.