Ramadhan 2024

8 Tips Mencegah Bau Mulut saat Menjalankan Ibadah Puasa Ramadhan, Rutin Menggosok Gigi

Berikut ini 8 tips mencegah bau mulut saat menjalankan ibadah puasa Ramadhan, Rutin menggosok gigi.

Editor: Nur Pratama
Triangle Dentistry
Ilustrasi bau mulut - Berikut ini 8 tips mencegah bau mulut saat menjalankan ibadah puasa Ramadhan, Rutin menggosok gigi. 

TRIBUNKALTIM.CO - Hari ini telah masuk 3 Ramadhan 2024 / 1445 H.

Perlu Anda ketahui jika bau mulut berasal dari bakteri yang tergolong dalam volatile sulfur compounds (VSCs), seperti hidrogen sulfida, methyl mercaptan, dan dimetil sulfida.

Salah satu produksi bakteri VSCs ini yang dikenal sebagai bakteri bau mulut adalah Streptococcus salivarius.

Pertumbuhan bakteri ini disebabkan oleh berbagai faktor berdasarkan gaya hidup, kondisi kesehatan fisik dan mental, dan pengaruh hormon.

Baca juga: Penjelasan dan Doa Mandi Wajib Setelah Haid Bagi Wanita Muslimah

Secara medis, terdapat 3 faktor penyebab bau mulut:

a. Faktor lokal yang dipengaruhi oleh kesehatan gigi dan mulut.

b. Faktor sistemik yang berasal dari penyakit dan obat-obatan yang dikonsumsi.

c. Faktor psikogenik yang dipicu oleh stres dan gangguan pada kesehatan mental lainnya.

Selain napas tak sedap, bakteri jahat di mulut akan menyebabkan plak, gigi berlubang, dan radang gusi.

Kamu juga harus rutin membersihkan gigi contohnya dengan menggunakan dental floss.

Untuk mencegah bau mulut saat menjalankan ibadah puasa Ramadan, drg. Suryono memberikan tujuh tips.

Dokter gigi dari Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) UGM ini menerangkan, bau mulut saat puasa terjadi akibat berkurangnya produksi saliva atau air liur di dalam mulut.

Saat puasa, kata Suryono, aktivitas otot pengunyah tidak bekerja seperti saat hari-hari biasa.

Sebab, tubuh tidak memperoleh asupan makanan ataupun minuman untuk dikunyah selama berpuasa.

“Ini berpengaruh pada produksi sekresi air ludah menjadi turun. Selain itu, saat puasa kan tidak makan, pergerakan otot pun menurun dan berakibat pada pembersihan alami sisa-sisa makanan yang tertinggal di rongga mulut menurun,” jelasnya, Rabu 13 Maret 2023 dilansir dari situs UGM.

Adapun yang dimaksud tujuh tips mencegah bau mulut saat puasa Ramadhan itu di antaranya, yakni:

1. Bersihkan Plak atau Karang Gigi

Suryono menerangkan, bau mulut saat puasa bukan hanya disebabkan oleh turunnya produksi saliva, namun juga karena kebersihan mulut.

Banyaknya plak maupun karang gigi juga memengaruhi bau mulut seseorang saat berpuasa.

2. Hindari Makan-makanan Berbau Tajam

Selain menjaga kebersihan rongga mulut, Suryono juga menyarankan umat muslim untuk menghindari konsumsi makanan berbau tajam atau menyengat, misalnya bawang, pete, dan jengkol.

3. Kurangi Merokok

Suryono mengungkapkan, merokok juga bisa menyebabkan bau tak sedap di mulut akibat kandungan tembakau di dalamnya.

4. Rutin Menggosok Gigi dengan Benar

Rutin menggosok gigi dengan benar juga mencegah bau mulut selama berpuasa, kata Suryono.

Menyikat gigi dengan teknik yang benar dapat mencegah sisa-sisa makanan yang tersangkut di sela-sela gigi, sehingga tidak menumpuk menjadi plak atau karang gigi.

5. Bersihkan Lidah

Tak hanya menggosok gigi, Suryono menyarankan agar kita rajin membersihkan lidah.

Lidah juga menjadi tempat menempelnya sisa-sisa makanan di dalam rongga mulut, sehingga jika tak dibersihkan bisa menimbulkan bau tak sedap.

6. Konsumsi Makanan Berserat

Ia juga menyarankan agar masyarakat yang berpuasa ramadan mengonsumsi makanan berserat.

Jenis makanan berserat pencegah bau mulut di antaranya, buah apel atau buah pir.

7. Lakukan Pemeriksaan dan Perawatan Gigi secara Rutin

Dekan FKG UGM ini juga mengingatkan masyarakat untuk melakukan pemeriksaan dan perawatan gigi ke puskesmas/klinik/dokter gigi secara rutin.

Sebab, bau mulut juga bisa terjadi karena adanya permasalahan kesehatan mulut, bahkan indikasi penyakit sistemik.

“Bau mulut juga mengindikasikan adanya permasalahan kesehatan mulut, gigi, dan gusi. Gigi tidak sehat berlubang, maupun mulut kering,” jelas Suryono.

Suryono menambahkan, persoalan bau mulut juga bisa terjadi karena adanya manifestasi penyakit sistemik, misalnya asam lambung, ginjal, dan diabetes.

Anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter apabila merasakan gejala penyakit-penyakit tersebut.

8. Gunakan Penyegar Mulut dan Permen Herbal Sebelum Puasa

Kamu bisa menggunakan penyegar mulut dan makan permen herbal sebelum masuknya waktu imsak. Boleh dilakukan setelah sikat gigi agar terasa segar dan harum.

Berikut lima keutamaan besar memberi makanan buka puasa di bulan Ramadan, dirangkum dari Rumaysho.com :

1. Mendapatkan pahala yang sama seperti orang yang berpuasa.

Memberi makan orang yang berpuasa memiliki berkah pahala yang sama besar seperti pahala orang yang berpuasa.

Makanan yang dimaksud di sini adalah makan malam, atau makanan untuk berbuka, dan kurma sebagai hidangan pembuka buka puasa.

Hal ini sesuai dengan janji Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لاَ يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا

Artinya, “Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga.”

(HR. Tirmidzi no. 807, Ibnu Majah no. 1746, dan Ahmad 5/192, dari Zaid bin Kholid Al Juhani. At Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)

2. Apabila seseorang yang diberi makanan buka puasa berdoa untuk pemberi makanan, maka doanya akan terkabulkan.

Jika seseorang memberikan makanan kepada orang yang berpuasa dan orang tersebut mendoakan hal baik kepada si pemberi makanan, maka doa tersebut sungguh akan dikabulkan.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda,

ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الإِمَامُ الْعَادِلُ وَالصَّائِمُ حِينَ يُفْطِرُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ

Artinya, “Ada tiga orang yang do’anya tidak ditolak : (1) Pemimpin yang adil, (2) Orang yang berpuasa ketika dia berbuka, (3) Do’a orang yang terdzolimi.”

(HR. Tirmidzi no. 2526 dan Ibnu Hibban 16/396. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Pahala akan semakin berlipat ganda jika seseorang yang sedang diberi makan sedang menjalankan ibadah puasa.

Doa yang dipanjatkan penerima makan kepada pemberi makan ketika berpuasa dapat mengalirkan pahala dan keberkahan besar bagi pemberi makan tersebut.

Namun, perlu diperhatikan bahwa ketika kita ingin memberi makan buka puasa, penting juga untuk memilih orang yang saleh, karena harta terbaik adalah di sisi orang yang saleh.

3. Memberi makanan buka puasa sekaligus berpuasa adalah jalan menuju surga.

Dari ‘Ali radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ فِى الْجَنَّةِ غُرَفًا تُرَى ظُهُورُهَا مِنْ بُطُونِهَا وَبُطُونُهَا مِنْ ظُهُورِهَا. فَقَامَ أَعْرَابِىٌّ فَقَالَ لِمَنْ هِىَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ لِمَنْ أَطَابَ الْكَلاَمَ وَأَطْعَمَ الطَّعَامَ وَأَدَامَ الصِّيَامَ وَصَلَّى لِلَّهِ بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ

“Sesungguhnya di surga terdapat kamar-kamar yang mana bagian luarnya terlihat dari bagian dalam dan bagian dalamnya terlihat dari bagian luarnya.”

Lantas seorang arab baduwi berdiri sambil berkata, “Bagi siapakah kamar-kamar itu diperuntukkan wahai Rasululullah?”

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Untuk orang yang berkata benar, yang memberi makan, dan yang senantiasa berpuasa dan shalat pada malam hari di waktu manusia pada tidur.”

(HR. Tirmidzi no. 1984. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan)

Berdasarkan hadits di atas, jelas bahwa orang yang memberi makanan buka puasa sekaligus berpuasa dijamin masuk surga.

Selain itu, pahala menjadi berlipat ganda atas kedua amal baik yang telah dilakukan, yakni berderma dan berpuasa.

4. Mendapatkan buah-buahan di surga dan ar-rahiq al-makhtum (minuman khamar yang nikmat di surga)

Abu Sa'id Al-Khudri radhiyallahu 'anhu pernah berkata mengenai sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam :

أَيُّمَا مُسْلِمٍ كَسَا مُسْلِمًا ثَوْبًا عَلَى عُرْىٍ كَسَاهُ اللَّهُ مِنْ خُضْرِ الْجَنَّةِ وَأَيُّمَا مُسْلِمٍ أَطْعَمَ مُسْلِمًا عَلَى جُوعٍ أَطْعَمَهُ اللَّهُ مِنْ ثِمَارِ الْجَنَّةِ وَأَيُّمَا مُسْلِمٍ سَقَى مُسْلِمًا عَلَى ظَمَإٍ سَقَاهُ اللَّهُ مِنَ الرَّحِيقِ الْمَخْتُومِ

“Muslim mana saja yang memberi pakaian orang Islam lain yang tidak memiliki pakaian, niscaya Allah akan memberinya pakaian dari hijaunya surga.

Muslim mana saja yang memberi makan orang Islam yang kelaparan, niscaya Allah akan memberinya makanan dari buah-buahan di surga.

Lalu muslim mana saja yang memberi minum orang yang kehausan, niscaya Allah akan memberinya minuman Ar-Rahiq Al-Makhtum (khamr yang dilak).”

(HR. Abu Daud, no. 1682; Tirmidzi, no. 2449. Al-Hafizh Abu Thahir menyatakan bahwa sanad hadits ini dha’if dikarenakan dalam sanadnya terdapat perawi yang dikenal mudallis, yaitu Abu Khalid Ad-Daalani. Hadits ini punya penguat yang juga dha’if sekali dalam riwayat Tirmidzi)

Mengenai ar-rahiq al-makhtum, ar-rahiq adalah khamar murni dan masih asli.

Sementara itu, al-makhtum memiliki makna "dikunci", sehingga hanya pemiliknya yang bisa membuka.

Oleh karena itu, ar-rahiq al-makhtum adalah minuman surga yang sangat spesial dan ditutup dengan minyak misik, yang konon sangat disukai oleh para malaikat.

5. Memberi makanan buka puasa dapat menambah keberkahan karta

Memberi makanan buka puasa termasuk bentuk sedekah.

Meskipun sedekah mungkin mengurangi harta kita secara fisik, bukan berarti harta kita akan semakin berkurang dan menjadi miskin.

Justru, Allah subhanallahu wa ta'ala memberi kita keberkahan harta tanpa kita duga.

Hal ini sebagaimana terdapat dalam hadits,

مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ

Artinya, “Sedekah tidaklah mengurangi harta.” (HR. Muslim, no. 2588).

Menurut Imam Nawawi rahimahullah, maksud dari hadits di atas yaitu :

1) Harta tersebut akan diberkahi dan akan dihilangkan berbagai dampak bahaya padanya. Kekurangan harta tersebut akan ditutup dengan keberkahannya. Ini bisa dirasakan secara inderawi dan kebiasaan.

2) Walaupun secara bentuk harta tersebut berkurang, namun kekurangan tadi akan ditutup dengan pahala di sisi Allah dan akan terus ditambah dengan kelipatan yang amat banyak.

(Syarh Shahih Muslim, 16: 128)

Ikuti berita menarik lainnya di saluran Whatsapp dan google news Tribun Kaltim

Artikel ini telah tayang di TribunManado.co.id dengan judul Yang Suka Traktir Teman Buka Puasa, Ini 5 Keutamaan Besarmu Menurut Hadis,

Artikel ini telah tayang di TribunPontianak.co.id dengan judul Cegah Bau Mulut dengan 7 Tips Ini, Lakukan Agar Mulut Bersih dan Segar Saat Puasa, 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved