Amalan dan Doa

Wanita Hamil Apakah Boleh Melakukan Ziarah Kubur? Ini Penjelasannya

Inilah hukum ziarah kubur ibu hamil. tata cara ziarah kubur mencakup bersuci, membaca doa, dan menghormati makam, sesuai dengan ajaran syariat Islam.

|
Penulis: Dzakkyah Putri | Editor: Briandena Silvania Sestiani
Canva.com
MUSLIMAH -Inilah hukum ziarah kubur ibu hamil. tata cara ziarah kubur mencakup bersuci, membaca doa, dan menghormati makam, sesuai dengan ajaran syariat Islam. 

TRIBUNKALTIM.CO - Pertanyaan tentang kebolehan ibu hamil melakukan ziarah kubur dalam Islam sering menjadi bahan diskusi di kalangan umat Islam.

Ziarah kubur merujuk pada kunjungan ke pemakaman untuk mendoakan yang telah meninggal.

Meskipun ada perdebatan, umumnya wanita hamil diperbolehkan melakukan ziarah kubur selama dalam keadaan sehat.

Inilah hukum ziarah kubur ibu hamil. tata cara ziarah kubur mencakup bersuci, membaca doa, dan menghormati makam, sesuai dengan ajaran syariat Islam.

MUSLIMAH - Inilah hukum ziarah kubur ibu hamil. tata cara ziarah kubur mencakup bersuci, membaca doa, dan menghormati makam, sesuai dengan ajaran syariat Islam.
MUSLIMAH - Inilah hukum ziarah kubur ibu hamil. tata cara ziarah kubur mencakup bersuci, membaca doa, dan menghormati makam, sesuai dengan ajaran syariat Islam. (Canva.com)

Hukum Ziarah Kubur Bagi Wanita Hamil

Dari Anas bin Malik, beliau berkata,

مَرَّ النَّبِىُّ صلى الله عليه وسلم بِامْرَأَةٍ تَبْكِى عِنْدَ قَبْرٍ فَقَالَ « اتَّقِى اللَّهَ وَاصْبِرِى » . قَالَتْ إِلَيْكَ عَنِّى ، فَإِنَّكَ لَمْ تُصَبْ بِمُصِيبَتِى ، وَلَمْ تَعْرِفْهُ . فَقِيلَ لَهَا إِنَّهُ النَّبِىُّ صلى الله عليه وسلم. فَأَتَتْ بَابَ النَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم فَلَمْ تَجِدْ عِنْدَهُ بَوَّابِينَ فَقَالَتْ لَمْ أَعْرِفْكَ . فَقَالَ « إِنَّمَا الصَّبْرُ عِنْدَ الصَّدْمَةِ الأُولَى »

“Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pernah melewati seorang wanita yang sedang menangis di sisi kuburan. Lalu beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

“Bertakwalah pada Allah dan bersabarlah.” Kemudian wanita itu berkata, “Menjauhlah dariku. Sesungguhnya engkau belum pernah merasakan musibahku” dan belum mengetahuinya.” Kemudian ada yang mengatakan pada wanita itu bahwa orang yang berkata tadi adalah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Kemudian wanita tersebut mendatangi pintu (rumah) Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Kemudian dia tidak mendapati penjaga pintu yang menghalangi dia masuk pada rumah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Kemudian wanita ini berkata, “Aku belum mengenalmu.” Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya namanya sabar adalah ketika di awal musibah.” (HR. al-Bukhari)

Wanita tersebut menangis di sisi kubur dan Nabi tidak melarang hal tersebut sampaipun wanita tersebut datang ke rumah Nabi shalallahu alaihi wasallam, beliau tidak mempermasalahkan wanita tersebut ke kuburan

Selanjutnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menyebutkan lafadz doa saat ziarah kubur,

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدِّيَارِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ، وَيَرْحَمُ اللهُ الْمُسْتَقْدِمِينَ مِنَّا وَالْمُسْتَأْخِرِينَ، وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللهُ بِكُمْ لَلَاحِقُونَ أَسْأَلُ اللهَ لَنَا وَلَكُمُ الْعَافِيَةَ

“Assalamu’alaikum (semoga kesejahteraan atas kalian) wahai penghuni kubur, dari kaum mukminin dan kaum muslimin. Semoga Allah merahmati orang-orang yang datang lebih dahulu maupun yang datang belakangan di antara kalian. Sesungguhnya kami, insya Allah akan menyusul kalian. Kami memohon kepada Allah keselamatan untuk kami dan kalian” (HR. Muslim)

Bahwa hadits ini Rasulullah shalallahu alaihi wasallam ajarkan kepada Aisyah radhiyallahu anha yang notabene beliau adalah seorang wanita.

Ini menunjukkan bahwa wanita dibolehkan berziarah kubur.

Dikutip dari pesantren al irsyad mejelaskan yang bersumber dari ringkasan kitab Bahjatun Nadzirin oleh Arif Ardiansyah, Lc. sehingga wanita dibolehkan berziarah kubur, namun tidak terlalu sering.

Hendaknya diperhatikan bahwa wanita berziarah kubur tidak diiringi dengan meratapi kematian. Jika diiringi meratapi kematian, maka tidak boleh bagi wanita tersebut untuk berziarah kubur. Wallahu a’lam.

Hukum ziarah kubur

Artinya: “Diriwayatkan dari Buraidah ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda; “Dahulu aku pernah melarang ziarah kubur, maka telah diizinkan bagi Muhammad berziarah kubur bundanya. Maka berziarahlah kubur, sebab hal itu mengingatkan akhirat.” HR. Muslim, Abu Dawud, at-Tirmidzi, Ibnu Hibban dan al-Hakim

Pada awal periode Islam, terdapat larangan terhadap ziarah kubur oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. 

Larangan ini timbul karena khawatir bahwa praktik ziarah kubur bisa membawa risiko kemungkinan penyekutuan Allah, terutama mengingat dekatnya zaman itu dengan zaman jahiliyah.

Namun, seiring berjalannya waktu dan semakin kuatnya iman umat Islam, Rasulullah mengizinkan ziarah kubur. 

Keputusan ini juga didorong oleh manfaat besar dari ziarah kubur, yaitu mengingatkan akan kematian yang pasti akan datang bagi setiap individu. 

Tujuannya adalah agar umat dapat mendekatkan diri kepada Allah, Sang Pengatur kehidupan dan kematian. 

Anjuran untuk ziarah kubur diberikan secara umum kepada seluruh umat Muslim, tanpa memandang jenis kelamin, sehingga tidak ada larangan khusus bagi kaum perempuan untuk melakukan ziarah kubur.

Larangan ziarah kubur

Dalam Islam, ziarah kubur adalah tindakan yang diperbolehkan, asalkan dilakukan dengan niat baik dan sesuai dengan tuntunan agama.

Namun, ada beberapa hal yang sebaiknya dihindari saat melakukan ziarah kubur, berikut ialah beberapa hal yang perlu diperhatikan

1. Bid'ah

Hindari melakukan tindakan atau ritual yang tidak diajarkan oleh Rasulullah SAW atau tidak dicontohkan oleh para sahabatnya ataupun ulama.

Ziarah kubur sebaiknya dilakukan sesuai dengan tuntunan Islam tanpa menambahkan elemen baru yang tidak ada dasarnya dalam agama ataupun sesuatu yang menyimpang dan tidak pernah dikaji oleh ulama.

Baca juga: Ziarah Kubur Menjelang Ramadhan, Apa Hukum dan Bagaimana Tata Caranya?

2. Syirik

Jangan melakukan tindakan atau doa yang menyerupai praktik-praktik kesyirikan.

Doa seharusnya ditujukan hanya kepada Allah SWT, dan tidak boleh ada unsur penyembahan terhadap makhluk lain.

3. Menghiasi Kubur dengan Berlebihan

Hindari menghiasi kubur dengan berlebihan, seperti memberi banyak ornamen atau benda-benda yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.

Hal ini dilakukan karena Islam mengajarkan kesederhanaan.

4. Berlebihan dalam melakukan ziarah kubur

Meskipun ziarah kubur dianjurkan, namun tindakan seperti memberikan kehormatan berlebihan dapat membawa konsep kesyirikan jika niat saat melakukan ziarah kubur menyimpang dari ajaran agama.

Kuburan seharusnya dihormati, tetapi kehormatan tertinggi hanya untuk Allah SWT.

5. Berbicara atau Berdoa kepada Orang Meninggal

Dalam Islam mendoakan orang yang telah meninggal boleh, namun ketika kita berdoa terhadap orang yang telah meninggal dan meminta sesuatu kepada orang yang mati selain Allah merupakan sesuatu yang menyimpang dan dapat menjadi suatu penyimpangan/syirik saat melakukan ziarah kubur.

Oleh karena itu, berbicara atau berdoa langsung kepada orang mati bukanlah praktik yang dianjurkan, karena niat ketika berdoa dan tempat meminta hanya kepada Allah SWT.

6. Berkumpul di Kuburan dengan Tujuan yang Salah

Hindari berkumpul di kuburan dengan tujuan sosial atau hiburan semata.

Ziarah kubur seharusnya dilakukan dengan niat ikhlas untuk mengingat Allah SWT dan mendoakan orang yang telah meninggal.

7. Membaca Al-Qur'an dengan Tujuan Perdukunan

Hindari membaca Al-Qur'an di kuburan dengan niat perdukunan atau meminta bantuan dari roh orang yang telah meninggal saat melakukan ziarah kubur.

Membaca Al-Qur'an seharusnya dilakukan dengan niat ibadah kepada Allah SWT.

Selanjutnya, penting untuk memahami bahwa ziarah kubur seharusnya dilakukan dengan niat ikhlas, mengikuti tuntunan agama, dan menjauhi segala bentuk praktik kesyirikan atau bid'ah.

Pemahaman yang benar terhadap ajaran Islam sangat penting dalam melaksanakan setiap amalan, termasuk ziarah kubur.

Adab Ziarah Kubur Menjelang Ramadhan

  • Berwudhu sebelum memasuki area pemakaman.
  • Mengenakan pakaian yang sopan dan rapi.
  • Bersikap tenang dan tidak gaduh.
  • Tidak menginjak-injak makam.
  • Tidak duduk di atas makam.
  • Tidak membeda-bedakan ahli kubur.

Doa Ziarah Kubur

Berikut ialah urutan doa ziarah kubur, doa ini dapat dibaca ketika kita melakukan ziarah kubur.

1. Doa Pertama

- Membaca Surah Al-Fatihah.

- Mendoakan ampunan untuk semua muslimin dan muslimat yang telah meninggal.

2. Doa Kedua

- Membaca Surah Al-Ikhlas sebanyak tiga kali.

- Mendoakan keberkahan dan ampunan.

3. Doa Ketiga

- Membaca Surah Al-Falaq, Surah An-Naas, Surah Al-Kafirun, dan Surah Al-Ikhlas.

- Mendoakan perlindungan dari segala kejahatan.

Baca juga: 10 Adab Ziarah Kubur dan Penjelasannya yang Wajib Diketahui, Simak Bacaan Doa Beserta Amalannya

4. Doa Keempat

- Membaca Surah Al-Baqarah ayat 255, Ayat Kursi.

Artinya: "Allah, tidak ada tuhan selain Dia, Yang Maha hidup lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak dilanda oleh kantuk dan tidak (pula) oleh tidur.

Milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya.

Dia mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun dari ilmu-Nya, kecuali apa yang Dia kehendaki.

Kursi-Nya (ilmu dan kekuasaan-Nya) meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dialah yang Mahatinggi lagi Mahaagung."

- Mendoakan perlindungan dan keberkahan.

Baca juga: Hukum Boleh atau Tidak Wanita Haid Ziarah Kubur Jelang Lebaran 2023, Simak Penjelasan Buya Yahya

5. Doa Kelima

- Membaca Surah Yasin.

- Mendoakan ampunan, keringanan, dan keselamatan bagi mayit.

6. Doa Keenam

- Membaca Surah Al-Mulk.

- Mendoakan perlindungan dari siksa kubur.

7. Doa Ketujuh

- Mendoakan para shuhada (martir) dan para wali Allah (doa ziarah kubur).

- Mendoakan agar kita bisa meneladani kebaikan mereka. (*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved