Berita Nasional Terkini
Jokowi vs Airlangga? Harumnya Takhta Tertinggi Partai Golkar, DPD Golkar Solid Bersama Airlangga
Isu pertarungan politik Jokowi vs Airlangga menguap. Harumnya takhta tertinggi partai Golkar jadi alas. DPD Golkar solid bersama Airlangga.
Tak hanya dua nama itu, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto juga disebut sebagai kader Golkar dari unsur ABRI di era Orde Baru.
Lalu ada Menteri Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy yang juga pernah menjadi pengurus Golkar Kota Malang pada masa Orde Baru.
"Saya mengusulkan Pak Jokowi menjadi calon ketua umum Partai Golkar. Apakah dia bersedia? Ya, kembali ke Pak Jokowi," ujar Ridwan, Minggu (17/3/2024), dikutip dari Kompas.id. Ridwan menyadari bahwa usulan ini rentan bertentangan dengan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Golkar.
Baca juga: Bursa Ketua Umum Golkar, Kata Aburizal Bakrie soal Peluang Jokowi dan Gibran, Prediksi Sikap Prabowo
Dalam aturannya, AD/ART Golkar mengatur syarat menjadi ketua umum di antaranya pernah menjadi pengurus Golkar tingkat pusat atau organisasi pendiri atau yang didirikan Golkar setidaknya satu periode dan didukung minimal 30 persen pemilik suara.
Meski demikian, Ridwan menilai AD/ART tak bisa dilihat secara tekstual semata, namun juga harus diintepretasikan sesuai dengan sejarah Golkar secara komprehensif.
Golkar dianggap bukan sekadar partai politik yang dideklarasikan pada 1999, tetapi juga organisasi yang dideklarasikan pada 1971, dan sekretaris bersama yang dibentuk pada 1964.
Dengan begitu, orang-orang yang pernah menjadi bagian dari Golkar dalam setiap periode itu bisa dianggap sebagai kader Golkar.
"Pak Jokowi merupakan Ketua Asosiasi Mebel Indonesia Solo Raya pada masa 1997-2002. Kita tahu pengusaha di zaman Orde Baru mayoritas yang menjadi pimpinan asosiasi pasti kader Golkar, tidak bisa kalau bukan kader Golkar," tegasnya.
Tetap inginkan Airlangga Di tengah dorongan menjadikan Jokowi sebagai Ketua Umum Partai Golkar, sejumlah pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar menginginkan supaya Airlangga tetap memimpin partai.
Bahkan dukungan tersebut telah diutarakan sejumlah pimpinan DPD Golkar dalam pertemuan pengurus DPD Golkar se-Indonesia di Nusa Dua, Badung, Bali, Jumat (15/3/2024).
Baca juga: Bursa Ketua Umum Golkar, Kata Aburizal Bakrie soal Peluang Jokowi dan Gibran, Prediksi Sikap Prabowo
Ketua DPD Golkar Kalimantan Barat Maman Abdurrahman mengatakan, dukungan diberikan sebagai bentuk apresiasi karena Airlangga sukses membawa partai menambah jumlah raihan kursi partai itu pada Pemilu 2024.
"Memberikan kado terindah atas kepemimpinan Pak Airlangga. Menyampaikan agar ke depan memimpin partai Golkar," ujar Maman dalam keterangannya, Sabtu (16/3/2024), dikutip dari Tribunnews.com.
Adapun pengurus DPD yang hadir dalam pertemuan di Bali pada pekan lalu telah mendeklarasikan dukungan secara aklamasi kepada Airlangga. Tak hanya itu, mereka juga memberikan dukungan secara tertulis kepada Airlangga.
Ketua DPD Golkar Bali I Nyoman Sugawa Korry mengatakan, isi surat dukungan tersebut di antaranya memohon, mengusulkan dan memilih Airlangga untuk menjadi Ketua Umum Golkar periode 2024-2029.
"Di Bali surat dukungan tersebut mewakili pengurus di tingkat kabupaten dan provinsi," ujarnya.
Fakta Terbaru Kematian Diplomat Kemlu, Asal Lakban Kuning yang Tutupi Wajah Arya Daru Terungkap |
![]() |
---|
7 Fakta Payment ID yang Dirilis Bank Indonesia 17 Agustus, Bisa Pantau Kelayakan Penerima Bansos |
![]() |
---|
Teman Sebangku SMA Jokowi Sebut Eks Presiden tak Mau Gabung Grup Alumni dan Tolak Dibela Soal Ijazah |
![]() |
---|
Hasto Dinilai Merusak Citra Lembaga Pemilu, Terbukti Terlibat Suap Loloskan Harun Masiku ke DPR |
![]() |
---|
Hasto Kristiyanto Divonis 3 Tahun 6 Bulan Penjara Perkara Suap Harun Masiku, Ini Perjalanan Kasusnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.