Ibu Kota Negara

Achmad Baidowi Usul DPR Berkantor di Jakarta Tak Usah Pindah ke IKN Nusantara, Ini Kata Pemerintah

Pihak DPR Achmad Baidowi mengusulkan RUU DKJ mengatur agar aktivitas parlemen tetap di Jakarta meski ibu kota pindah ke IKN.

Editor: Doan Pardede
Tribunnews
Gedung DPR RI Senayan, Jakarta. Pihak DPR Achmad Baidowi mengusulkan RUU DKJ mengatur agar aktivitas parlemen tetap di Jakarta meski ibu kota pindah ke IKN. 

TRIBUNKALTIM.CO - Pihak DPR Achmad Baidowi mengusulkan RUU DKJ mengatur agar aktivitas parlemen tetap di Jakarta meski ibu kota pindah ke IKN.

"Sekalian dibikin kekhususan bisa enggak misalkan di DKJ termasuk juga kekhususan menjadi ibu kota legislasi, parlemen. Artinya aktivitas parlemen bisa di IKN tapi pusat kegiatannya di DKJ," ujar Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg), Achmad Baidowi saat rapat kerja antara DPR dan Pemerintah tentang daftar invetarisasi masalah (DIM) RUU DKJ, Senin (18/3/2024).

Namun, usulan tersebut ditolak oleh pemerintah yang diwakili Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Suhajar Diantoro.

"Tentunya dengan tetap menghormati pendapat kawan-kawan, namun izinkan pemerintah berbeda pendapat dalam hal ini. Menurut pemerintah jangan biarkan kami saja yang di sana, kita harus bersama pimpinan dalam konteks negara kesatuan," ucap Suhajar.

Baca juga: Anggaran Otorita IKN Nusantara Terdampak Kebijakan Blokir Kemenkeu sebesar Rp 21,7 T

Skema pemindahan ibu kota ke IKN Nusantara

Pemindahan tahap awal ke kawasan IKN Nusantara direncanakan berlangsung mulai 2022-2024.

Rencana pembangunan dan pemindahan dilakukan bertahap hingga mencapai target kota dunia untuk semua pada 2045.

Berikut gambaran pemindahan ibu kota Indonesia ke IKN Nusantara, seperti dikutip Kompas.com, Minggu ( (18/2/2024):

Tahap I 2022-2024

- Pemindahan tahap awal untuk fungsi pemerintahan prioritas

- Jumlah penduduk sekitar 260.000 orang

- Presiden Republik Indonesia akan merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 RI di IKN Nusantara pada 17 Agustus 2024

- Target 2024: Pembangunan ekosistem utuh di kawasan seluas 1.000 hektar berupa area pemerintahan lengkap dengan fasilitas pendukung. 

Tahap II 2025-2029

- Membangun area inti IKN, termasuk perluasan jaringan transportasi, permukiman, serta pengembangan kawasan riset dan talenta.

Ruang terbuka hijau di area IKN Nusantara.
Ruang terbuka hijau di area IKN Nusantara. (HO/OIKN)

Tahap III 2030-2034

- Pembangunan progresif, termasuk untuk utilitas terintegrasi, kawasan industri, dan penguatan kota cerdas.

Tahap IV 2035-2039

- Membangun seluruh infrastruktur dan ekosistem tiga kota (Nusantara, Samarinda, dan Balikpapan) untuk percepatan pembangunan Kalimantan.

Tahap V 2040-2045

- Mengokohkan reputasi sebagai "Kota Dunia untuk Semua" Jumlah penduduk kurang dari dua juta, sekitar 1.911.000 orang. 

Profil 5 Daerah Wisata Sekitar IKN Nusantara

- Bukit Bangkirai

Bukit Bangkirai merupakan hutan seluas 510 hektare yang merupakan bagian dari wilayah konsesi PT Inhutani seluas 19.000 hektare.

Terdapat ribuan jenis pohon yang menyelimuti Bukit Bangkirai, dilansir dari Kompas.com, Senin (28/10/2019).

Jenis pohon yang mendominasi hutan alami ini adalah pohon bangkirai dan pohon merantai.

Selain itu, ada tanaman obat-obatan seperti kayu bajakah, serta jenis tumbuhan obat-obatan lainnya.

Baca juga: Satu Pekan Jadi Menteri ATR/BPN, Sikap AHY soal IKN Nusantara Langsung Berubah, Pembelaan Demokrat

Pengunjung juga bisa menyeberangi Canopy Brigde sepanjang 64 meter. Jembatan gantung ini berada di ketinggian 25 sampai 30 meter.

Saat melintasi Canopy Brigde, wisatawan bisa menyaksikan pemandangan hutan. Ada pula fasilitas wisata hutan lainnya, antara lain flying fox, swing line, wall climbing, dan jembatan jaring.

Lokasi Bukit Bangkirai ini berada di Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Dari lokasi Titik Nol IKN Nusantara, jaraknya 17 kilometer dengan waktu tempuh kira-kira 1 jam 15 menit.

- Desa Wisata Mentawir

Suguhan alam mangrove di Desa Mentawir, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur yang kini tercitra jadi desa wisata pada Kamis (11/7/2019) pagi
Suguhan alam mangrove di Desa Mentawir, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur yang kini tercitra jadi desa wisata pada Kamis (11/7/2019) pagi (Tribunkaltim.co/HO Yogiana)

Desa Wisata Mentawir mempunyai sejumlah obyek wisata alam yang menjadi daya tariknya.

Dikutip dari laman Jejaring Desa Wisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), daya tarik desa wisata ini adalah kawasan Teluk Balikpapan, hutan mangrove, arung jeram Sungai Mentawir, hutan bambu, dan hutan tropis.

Selain wisata alam, pengunjung juga bisa melihat langsung budaya suku paser, salah satunya tari ronggeng.

Wisatawan juga bisa menyicipi hidangan laut dan sirup mangrove khas Desa Wisata Mentawir.

Sebelum pulang, jangan lupa untuk membeli oleh-oleh hasil kerajinan tangan dari bambu buatan masyarakat desa.

Lokasi Desa Wisata Mentawir berada di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Jarak Titik Nol IKN ke Desa Wisata Mentawir adalah 40 kilometer, dengan durasi perjalanan sekitar 1 jam 17 menit.

- Desa Budaya Pampang

Festival Dayak Kenyah Desa Budaya Pampang Samarinda Suguhkan Aneka Pertunjukan Seni Selama 5 Hari. Muda-mudi menari Enggang Terbang pada HUT ke-50 Festival Dayak Kenyah Desa Pampang, di halaman Lamin Adat Pemung Tawai, Jalan Poros Samarinda-Bontang, RT 02 Kecamatan Samarinda Utara Kalimantan Timur, Minggu (9/7/2023).
Festival Dayak Kenyah Desa Budaya Pampang Samarinda Suguhkan Aneka Pertunjukan Seni Selama 5 Hari. Muda-mudi menari Enggang Terbang pada HUT ke-50 Festival Dayak Kenyah Desa Pampang, di halaman Lamin Adat Pemung Tawai, Jalan Poros Samarinda-Bontang, RT 02 Kecamatan Samarinda Utara Kalimantan Timur, Minggu (9/7/2023). (TRIBUNKALTIM.CO/NEVRI HARDI PRASETYO)

Desa Budaya Pampang merupakan rumah bagi suku asli Kalimantan, yaitu suku dayak apokayan.

Pada tahun 1960-an, suku dayak apokayan dan kenyah yang saat itu berdomisili di Kutai Barat dan Malinau, hijrah lantaran tak mau bergabung ke wilayah Malaysia, dilansir dari Indonesia.go.id.

Selama bertahun-tahun, mereka berpindah-pindah hingga akhirnya sampai di kawasan Pampang, lalu menetap di kawasan tersebut.

Kemudian pada tahun 1991, Desa Pampang yang berada di Samarinda, Kalimantan Timur, ditetapkan sebagai desa budaya.

Jika berkunjung ke Desa Budaya Pampang, wisatawan bisa melihat beragam budaya khas suku dayak.

Mulai dari tarian tradisional khas suku dayak hingga rumah adat lamin adat pamung tawai.

Rumah adat itu terbuat dari kayu ulin, lengkap dengan hiasan dan ukiran khas suku dayak hampir di semua dindingnya.

Pada akhir pekan, biasanya masyarakat Desa Pampang mengggelar pertunjukan tarian adat suku dayak.

Baca juga: Penggusuran Paksa Warga di Sekitar IKN, Koalisi Masyarakat Sipil: Klarifikasi OIKN Hanya Pembelaan

Ada beberapa jenis tarian yang dapat dinikmati wisatawan, yaitu tari bangen tawai, hudoq, kanjet anyam tali, ajay pilling, kancet lasan, nyalama sakai, dan kancet punan lettu.

Wisatawan juga bisa berfoto dengan mengenakan pakaian adat khas suku dayak, atau berfoto dengan penduduk asli setempat.

Desa Budaya Pampang berada di Kelurahan Sungai Siring Kecamatan Samarinda Utara, Kalimantan Timur.

- Kebun Raya Balikpapan

Pemerintah Kota Balikpapan berencana mengembangkan taman tematik di kawasan Kebun Raya Balikpapan. TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
Pemerintah Kota Balikpapan berencana mengembangkan taman tematik di kawasan Kebun Raya Balikpapan. TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO (TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO)

Kebun Raya Balikpapan membentang seluas 309 hektare, berdasarkan informasi dari situs Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan.

Cagar alam ini terletak di wilayah Kelurahan Karang Joang, Kecamatan Balikpapan Utara, tepatnya di Kawasan Hutan Lindung Sungai Wain (HLSW). Kebun Raya Balikpapan merupakan Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KDTK) berbentuk kebun raya.

Hingga saat ini Kebun Raya Balikpapan terus mengembangkan tanaman koleksi dan pembangunan infrastruktur.

Secara resmi, Kebun Raya Balikpapan diresmikan pada 1 Desember 2005.

Tujuannya adalah untuk tempat konservasi, pendidikan, penelitian, wisata alam, dan jasa lingkungan. Jaraknya dari Titik Nol IKN Nusantara kurang lebih 77 kilometer, dengan waktu tempuh 1 jam 48 menit.

- Pantai Tanah Merah

Ilustrasi Camping di Pantai Tanah Merah Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Ilustrasi Camping di Pantai Tanah Merah Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. (TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO)

Pantai Tanah Merah berada di Tanjung Harapan, Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Jaraknya dari Titik Nol IKN Nusantara kurang lebih 74 kilometer, dengan waktu tempuh kira-kira 2 jam.

Selain perbukitan, wisatawan juga bisa menemukan wisata pantai di sekitar IKN Nusantara.

Salah satunya adalah Pantai Tanah Merah.

Dikutip dari Pesona Indonesia Kemenparekraf, ciri khas pantai ini adalah adanya pohon cemara dan pinus.

Sesuai namanya, Pantai Tanah Merah memiliki tanah berwarna merah. Namun, pasir pantainya berwarna putih bersih.

Perpaduan tanah merah, pasir putih, serta laut yang biru memberi keunikan tersendiri bagi Pantai Tanah Merah.

Wisatawan yang berkunjung bisa bersantai di bangku atau gazebo yang telah disediakan.

Ada pula jembatan kayu yang membentang menuju ke pantai yang bisa dilalui wisatawan.

Kedalaman Pantai Tanah Merah relatif dangkal yaitu sekitar 300 meter dari bibir pantai, sehingga pengunjung bisa berenang dengan aman.

Pada hari tertentu, terdapat pertunjukan di panggung hiburan yang ada di Pantai Tanah Merah.

Obyek wisata ini juga telah dilengkapi dengan sejumlah fasilitas umum, seperti area parkir dan toilet.

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved