Tribun Kaltim Hari Ini
Api Muncul saat Azan Subuh, Korban Kebakaran Klandasan Balikpapan Berharap Uang Tunai dan Material
Musliatin baru saja mengakhiri santap sahur bersama keluarga. Dia bersama anaknya lantas bersiap untuk menunaikan solat subuh, Senin (18/3/2024).
Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Briandena Silvania Sestiani
Bahkan para korban juga mengaku bantuan makanan saat ini tidak terlalu dibutuhkan karena jumlahnya sudah menumpuk.
Mereka berharap ada bantuan khusus yang memungkinkan mereka bisa kembali membangun rumah walaupun hanya bangunan sederhana yang bersifat sementara.
"Kami tidak membutuhkan makanan karena itu sudah tersedia berlimpah di mana-mana. Kami lebih membutuhkan bantuan berupa uang atau bahan bangunan agar kami dapat kembali memiliki tempat tinggal yang layak," harap Musri korban kebakaran.
Para korban kebakaran mengaku kebutuhan utama mereka saat ini adalah tempat tinggal, mengingat mereka telah tinggal di tempat itu selama 28 tahun.
"Harta benda kami, termasuk laptop, buku kuliah putri kami, dan pakaian, semua habis terbakar. Kami hanya berhasil menyelamatkan beberapa surat-surat penting dan selimut tidur. Kami membutuhkan bantuan untuk memulai kembali hidup kami," tambah Isman, korban lainnya.
Baca juga: Warga Sepaku Resah Terima Surat OIKN, Sebanyak 294 Bangunan Bakal Digusur, 2 Opsi Diberikan
Relawan Terluka dan Pingsan
Sejumlah relawan yang berjibaku memadamkan kobaran api di Kelurahan Klandasan Ulu, Balikpapan Kota, Senin (18/3/2024).
Beberapa dilaporkan tumbang. Salah seorang relawan bahkan harus ditandu oleh petugas untuk mendapatkan penanganan medis.
Sementara relawan lain yang merupakan anggota Satlinmas terlihat mengalami luka di bagian kepala. Petugas PSC 119 yang dikonfirmasi, Bambang atau biasa disapa Mbah Jenggot, membenarkan kabar tersebut.
Kata dia, total ada tiga relawan yang mesti mendapatkan penanganan. "Relawan pertama nggak sadarkan diri, dia jatuh, siup nggak sadarkan diri," tuturnya.
Sebab itu, pihaknya menandu relawan tersebut untuk dilarikan ke rumah sakit.
Namun relawan yang diketahui seorang wanita itu, bukan tumbang lantaran material atau menghirup asap berlebih, melainkan diduga akibat serangan panik. Relawan itu tumbang tidak lama setelah api perlahan bisa dikuasai.
"Dia kaget. Posisinya itu persis di depan rumah yang terbakar, ditambah beliau ada riwayat jantung. Tapi posisinya sudah sadar sekarang di rumah sakit," lanjut Mbah Jenggot.
Sementara dua relawan lainnya, kata dia, telah ditangani di mobil milik PSC 119 dan tidak mengalami masalah serius.
Sementara itu, sejumlah relawan tetap berada di TKP kebakaran mendampingi mendampingi korban, sebagian lagi membantu mendirikan posko darurat. (zyn/znl)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.