Berita Samarinda Terkini

E-Parking di Samarinda Belum Terwujud, Dosen Ekonomi dari Unmul Pertanyakan Kinerja Dishub

Penataan parkir di Samarinda masih jauh dari kata ideal. Kendaraan yang parkir sembarangan di badan jalan dan trotoar menjadi pemandangan

Penulis: Sintya Alfatika Sari | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/SINTYA ALFATIKA
PENGELOLAAN PARKIR SAMARINDA - Purwadi Purwoharsojo, pengamat ekonomi Unmul sekaligus Dosen FEB Unmul mempertanyakan kinerja Dishub Samarinda soal e-parking dalam konsep program kerja Smart City yang diusung dibawah kepemimpinan Wali Kota Andi Harun. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Penataan parkir di Samarinda masih jauh dari kata ideal. Kendaraan yang parkir sembarangan di badan jalan dan trotoar menjadi pemandangan yang lumrah.

Hal ini tak hanya mengganggu estetika kota, tetapi juga berpotensi menimbulkan kemacetan dan kecelakaan.

Hal ini merupakan catatan yang disampaikan oleh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Mulawarman (Unmul) sekaligus pengamat ekonomi Unmul, Purwadi Purwoharsojo.

Dia mempertanyakan kinerja Dinas Perhubungan (Dishub) Samarinda terkait pengelolaan parkir di Kota Samarinda. 

Baca juga: Pemkot Samarinda Launching SANTER dan E-Parking di Malam Pembukaan Samarinda Festival

Purwadi menyoroti janji politik Wali Kota Andi Harun soal e-parking yang belum terealisasi hingga saat ini.

"Persoalan parkir ini kan janji politik Andi Harun dalam 100 hari kerja, khususnya adalah e-parking. Sudah 5 tahun maju mundur, gak jadi jadi juga ini barang, saya ingat itu," ungkapnya pada TribunKaltim, Sabtu (23/3/2024).

Dalam kesempatannya, ia pun membeberkan soal konsep Smart City yang pernah dipaparkan oleh Andi Harun saat dirinya menjadi panelis debat Pilwali tahun 2020.

“Analoginya seperti misalnya saya dari rumah mau pergi ke Pasar Segiri, saya cek  dulu di google ruang parkir mana yang kosong, jadi bisa kita perkirakan," ujarnya.

"Begitulah beliau mempresentasikannya dulu saat baru menjabat," tuturnya. 

Padahal kalau terealisasi kan keren banget, bahkan bisa membersihkan jukir liar walaupun tidak seratus persen dan harus bertahap.

"Tapi kalau tidak di mulai, kapan lagi,” jelas Purwadi.

Ia menilai Dishub Samarinda masih belum mampu menunjukkan kinerja yang baik dalam mengelola parkir.

Dosen FEB Unmul ini memberikan contoh di Jakarta, di mana parkir menjadi salah satu penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) terbesar. Ia menyayangkan potensi PAD dari parkir di Samarinda yang tak dioptimalkan.

Baca juga: DPRD Samarinda Minta Pemkot Serius Manfaatkan E Parking Dongkrak PAD

Selain itu, dirinya juga menyayangkan keberadaan juru parkir liar yang tak berbekal karcis, yang kemudian tak disalurkan secara murni ke PAD. 

“Belum ada data kantong-kantong parkir di Samarinda, tidak ada di web Dishub maupun Google. Padahal itu bisa di tata dengan kemauan, keseriusan, apakah Dishub berani tampil beda dari yang lalu-lalu?,” ujar Purwadi.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved