Pilpres 2024

Timnas AMIN Gugat Hasil Pilpres 2024 ke MK, Ngotot Minta Gibran Dicoret dan Pemilu Diulang

Timnas AMIN menggugat hasil Pilpres 2024 ke Mahkamah Konstitusi, meminta pemilu diulang dan mendiskualifikasi Gibran Rakabuming Raka.

instagram/@prabowogibran
Paslon nomor urut 02 Prabowo-Gibran, pemenang Pilpres 2024. Timnas AMIN menggugat hasil pemilu, minta diulang dan coret Gibran dalam pencalonannya. 

Pencalonan Gibran Rakabuming Raka sebagai calon presiden jadi inti utama gugatan pemilu yang dilayangkan Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (TImnas AMIN) ke Mahkamah Konstitusi (MK).

"Jadi yang kami sampaikan dalam naskah kami intinya adalah permasalahan pencalonan wakil presiden, calon wakil presiden di 02, dari awal proses tersebut bermasalah," kata Ketua Umum Tim Hukum Timnas AMIN, Ari Yusuf Amir di Gedung MK, Kamis (21/3/2024).

Baca juga: Survei LSI Denny JA Terbaru: 89,9 Persen Setuju Keputusan KPU soal Pilpres Dimenangi Prabowo-Gibran

Kondisi Timnas AMIN Terkini

Banyak pihak yang menilai Timnas AMIN sudah tidak solid dan terpecah-pecah usai gagal mengantarkan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar meraih kemenangan di Pilpres 2024.

Anies-Muhaimin sendiri menempati posisi kedua setelah Prabowo-Gibran, sedangkan Ganjar Pranowo-Mahfud MD, berada di posisi ketiga perolehan suara hasil rekapituliasi final KPU.

Selain itu, Timnas AMIN juga diterpa kabar bahwa sudah menyerah untuk memperjuangkan Anies-Muhaimin.

Terkait dengan berbagai kabar tersebut, Co-Captain Timnas AMIN, Sudirman Said, membeberkan kondisi internal di tim pemenangan Anies-Muhaimin.

"Jadi saya ditanya oleh media, bagaimana sikap 01 terhadap berbagai persoalan."

"Saya bilang, Timnas tentu masih bekerja keras, terutama tim hukum, tim IT, dan saksi,” ucap Sudirman, Jumat (22/3/2024) dikutip dari WartaKotaLive.com.

Ia mengaku memang sebagian besar personel dari Timnas AMIN sudah tidak aktif.

Namun hal itu tidak bisa menjadi patokan bahwa Timnas AMIN tak lagi solid.

Sudirman mejelaskan jumlah personel Timnas AMIN sangat besar bahkan mencapai 700 orang.

Karena kegiatan sudah tidak lagi sebanyak dan sepadat seperti masa kampanye, otomatis banyak personel yang tidak aktif lagi.

“Pasti sebagian (personel) sudah tidak aktif lagi, misalnya tim kampanye sudah enggak (aktif), tim medsos untuk sementara slow karena tidak ada lagi campaign-campaign,” ucap Sudirman.

Sehingga dirinya membantah jika Timnas AMIN dianggap sudah menyerah.

“Jadi saya menjelaskan situasi saja, tapi mungkin di-frame seolah-olah lempar handuk, padahal enggak,” tegas Sudirman. (*)

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved