Tribun Kaltim Hari Ini
Strategi Turunkan Stunting di Tenggarong Seberang Kukar, Ubah Pola Asuh dan Makan
langkah-langkah yang telah di ambil pemerintah mampu menurunkan angka stunting secara signifikan di Kecamatan Tenggarong Seberang, Kukar
Penulis: Martinus Wikan | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Kecamatan Tenggarong Seberang menjadi salah satu daerah yang serius untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Berbagai upaya pun dilakukan pemerintah kecamatan untuk menekan angka stunting pada 2024.
Sejumlah program digulirkan untuk memastikan wilayah kecamatan Tenggarong Seberang bebas dari stunting.
Camat Tenggarong Seberang, Tego Yuwono menjelaskan bahwa pemerintah kecamatan sedang berupaya menangani masalah stunting di 18 desa pada wilayahnya untuk tahun ini.
Baca juga: Angka Prevalensi Stunting di Kutim Menurun Per Februari 2024, Tahun Ini Targetkan Minimal 14 Persen
Beberapa langkah strategis turut dipersiapkan untuk menekan angka stunting.
Selain itu, untuk menekan stunting di Tenggarong Seberang harus memiliki komitmen seluruh pihak.

Antara lain Pemerintah Kecamatan, Desa, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, dan pihak swasta.
"Untuk mengurangi kasus stunting dan kemiskinan kita perlu membangun komitmen dengan kepala desa dan pihak lainnya, agar program penanganan stunting betul-betul berjalan kancar," ujar Tego Yuwono, Senin (1/4/2024).
Tego menilai, penanganan stunting tidak hanya berkaitan dengan kemiskinan tetapi juga dengan pola asuh dan pola makan yang baik bagi ibu dan anak.
Baca juga: Ikut Berkontribusi Turunkan Kasus Stunting, PT Berau Coal Terima Penghargaan dari BKKBN Kaltim
Oleh sebab itu, ia mengharapkan adanya sinergitas antara Puskesmas dan Posyandu yang ada di setiap desa untuk melakukan identifikasi, pencegahan, dan penanganan stunting.
"Kita punya dua Puskesmas yang menjadi fokus kita, yaitu Puskesmas Teluk Dalam dan Puskesmas Separi. Mereka akan bertugas melakukan sosialisasi stunting. Kita juga akan mengaktifkan Posyandu untuk melakukan vaksinasi dan pemberian vitamin bagi ibu dan anak," jelasnya.
Tego berharap, langkah-langkah yang telah di ambil pemerintah mampu menurunkan angka stunting secara signifikan di Kecamatan Tenggarong Seberang.
"Harapan kita bersama, semua program berjalan sesuai rencana dan betul-betul menekan angka stunting di kecamatan," pungkasnya.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah Kutai Kartanegara, Sunggono mengklaim angka stunting di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur mengalami penurunan.
Berdasarkan catatan yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara, kasus stunting pada tahun 2022 tembus di angka 17,46 persen.
Angka tersebut mengalami penurunan pada tahun 2023 menjadi 16,39 persen.
Baca juga: Upaya yang Dilakukan Pemerintah Kabupaten Paser untuk Penanganan Kasus Stunting
Melihat grafik tersebut, Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara pun optimis angka stunting bisa menurun di bawah 15 persen pada akhir 2024.
"Saya optimis tahun ini angka stunting atau gagal tumbuh fisik anak akibat kurang asupan gizi bisa di bawah 15 persen," kata Sunggono, Senin (1/4/2024).
Hal tersebut akan diwujudkan dengan memaksimalkan peran organisasi perangkat daerah(OPD). Mengingat, selama ini masih ada OPD yang belum menjalankan tugas pokok dan fungsinya dalam hal menekan angka stunting.
“Ada beberapa arahan atau rekomendasi dari BPK, bahwa OPD harus bisa turunkan stunting,” ujarnya.
Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara pun sudah menetapkan 48 lokus desa yang bakal disasar dalam penanganan stunting. Ada cara dan indikator penetapan desa yang menjadi lokus tersebut.
Baca juga: TPPS Samarinda yang Dipimpin Rusmadi Berkunjung ke Surabaya, Belajar Menurunkan Angka Stunting
“Penetapan lokus, ditangani oleh Dinas Kesehatan Kukar,” sebutnya.
Dalam hal pendataan, Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara akan memakai data Desa Kelurahan Presisi dengan mencacah data yang lengkap, bukan hanya berdasarkan sampel di desa/kelurahan yang ditemukan kasus stunting.
“Pendataan di survey secara lengkap. Penurunan angka stunting mewujudkan masyarakat Kukar yang sejahtera dan bahagia,” pungkasnya.
(TribunKaltim.co/Miftahul Aulia)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.