Tribun Kaltim Hari Ini

Penumpang di Pelabuhan Semayang Balikpapan Kebagian Tiket Non Seat, Rela Tidur Seadanya dalam Kapal

H-8 jelang Hari Raya Idul Fitri Fitri 1445 Hijriyah, arus mudik penumpang di pelabuhan Semayang Balikpapan, Kalimantan Timur, terpantau mulai padat.

Tribun Kaltim
TRIBUN KALTIM HARI INI - Edisi Rabu, 3 April 2024. Membahas soal arus mudik yang mulai padat hingga penumpang di Pelabuhan Semayang Balikpapan hanya kebagian tiket non seat. 

TRIBUNKALTIM.CO - H-8 jelang Hari Raya Idul Fitri Fitri 1445 Hijriyah, arus mudik penumpang di pelabuhan Semayang Balikpapan, Kalimantan Timur, terpantau mulai padat, Selasa (2/4) sore.

KM Tidar nampak bersandar di Pelabuhan sekira pukul 17:00 WITA dengan tujuan Pare-Pare, Makassar, Bau-bau dan Larantuka (NTT).

Penumpang pun membludak hingga harus rela tak kebagian seat atau tempat tidur di atas kapal

Namun para penumpang mengaku rela tidur seadanya di dalam kapal asalkan bisa mudik ke kampung halaman.

Baca juga: Polda Kaltim Bongkar Jaringan Narkoba Internasional, Modus Sabu Dibungkus Kemasan Permen Kopi

"Kita sudah gak dapat seat (tempat tidur), karena tiket sudah habis dari seminggu sebelum jadwal keberangkatan.

Untungnya kita masih ada tiket tambahan walaupun kita dapatnya non seat gak apa-apa yang penting bisa mudik," ujar Iwan Setiawan salah satu penumpang KM Tidar tujuan Bau-bau.

TRIBUN KALTIM HARI INI - Edisi Rabu, 3 April 2024. Membahas soal arus mudik yang mulai padat hingga penumpang di Pelabuhan Semayang Balikpapan hanya kebagian tiket non seat.
TRIBUN KALTIM HARI INI - Edisi Rabu, 3 April 2024. Membahas soal arus mudik yang mulai padat hingga penumpang di Pelabuhan Semayang Balikpapan hanya kebagian tiket non seat. (Tribun Kaltim)

Senada, Andi Armada penumpang KM Tidar lainnya juga mengaku kebagian tiket tambahan yang non seat lantaran tiket kapal sudah habis sejak H-7 keberangkatan.

"Non seat juga dapatnya karena kebagian tiket tambahan ini pun kita rebutan juga harus cepat-cepatan sebelum diambil orang lain lagi," ungkapnya.

Meski non seat, Andi beserta anak istrinya mengaku lega bisa mudik ke kampung halamannya tahun ini di kota Kendari Sulawesi Tenggara.

"Gampang aja nanti tidur di luar aja kita sedia tikar dari rumah buat tempat tidur di kapal.

Yang penting anak istri saya bisa tidur nyenyak sudah aman, kalau saya tidak masalah tidur dimana," tambah Andi.

Baca juga: PDIP dan PKB Mulai Buka Pendaftaran Calon Kepala Daerah untuk Pilkada Kaltim 2024

Demikian pula dengan Angi Alif (48) salah seorang penumpang kapal dari Kutai Timur tujuan Maumere mengaku terpaksa membawa bekas karung semen untuk dijadikan tikar sebagai alas tempat tidur di atas kapal.

Hal ini dilakukan Alif lantaran tiket yang ia peroleh merupakan tiket tambahan dan non seat.

"Padahal saya nyari tiket itu dua Minggu sebelum jadwal keberangkatan kapal tapi sudah habis, mau nda mau harus tunggu tiket tambahan.

Alhamdulillah dapat walaupun non seat," ungkapnya saat ditemui Tribunkaltim.co di pelabuhan Semayang Balikpapan, Selasa (2/4).

Dia menceritakan pengalaman mudik tahun sebelumnya juga merasakan tiket non seat sehingga harus menyiapkan sendiri fasilitas tempat tidur di atas kapal.

"Ini sangu tikar dari bekas karung sementara dari kerjaan.

Soalnya kan kalau banyak penumpang begini nda ada tikar di atas kapal, habis dibeli orang makanya kita hawa sendiri aja supaya nda repot yang penting bisa mudik," tambahnya.

Meski demikian, Alif mengaku tidak keberatan meski dirinya membayar harga tiket normal seharga tiket kapal tujuan Maumere pada umumnya yakni Rp 450 ribu.

"Nda apa-apa sih, gak masalah yang penting bisa pulang kampung," akunya.

Alif merupakan warga NTT yang merantau di Sangatta, Kutai Timur dan bekerja di perkebunan kelapa sawit.

Dia mengaku  sudah tiga kali lebaran tidak pulang kampung lantaran fokus bekerja.

"Sudah tiga kali lebaran nda pulang, ini baru bisa pulang makanya walaupun dapat non seat gak masalah yang penting rindu dengan keluarga bisa terbayarkan," ungkapnya.

KM Tidar tersebut merupakan salah satu armada kapal penumpang tambahan yang disediakan PT Pelni untuk melayani arus mudik libur lebaran tahun ini.

Armada angkutan kapal Pelni pada mudik lebaran tahun ini menjadi pilihan alternatif masyarakat mengingat harga jual tiket pesawat disebut-sebut jauh lebih mahal ketimbang harga tiket kapal Pelni.

"Tiket pesawat tahun ini tidak masuk akal, harganya selangit makanya kita mending naik kapal aja walaupun lama tapi tidak menguras dompet apalagi kita pulang sekeluarga begini," timpal Abdul penumpang KM Tidar tujuan Bau-bau.

Sementara itu dari pantauan Tribunkaltim.co, para penumpang membludak di kawasan pelabuhan Semayang Balikpapan.

Mereka menunggu keberangkatan kapal di teras terminal keberangkatan yang dijadwalkan pukul 18.30 Wita.

Sedangkan para petugas kepolisian beserta jajaran TNI angkatan Laut terlihat melakukan pemantauan dan pengawasan aktivitas para penumpang di Pelabuhan Semayang Balikpapan.

Baca juga: Cerita Penumpang Kapal Pelni Tujuan Maumere, Bawa Bekas Karung Semen untuk Alas Tempat Tidur

Dishub Sidak Terminal

Menjelang Idul Fitri 1445 Hijriah, Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mulai melaksanakan Rampcheck atau inspeksi keselamatan terhadap kendaraan umum di sejumlah terminal bus, Selasa (2/4).

Berkolaborasi dengan Dishub Kota Samarinda dan PT. Jasa Raharja, Dishub Kaltim melakukan rampcheck pertama dilaksanakan di Terminal Tipe B Sungai Kunjang.

Kabid Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Dishub Kaltim Endang Suherlan mengatakan, di hari pertama ramp check ini mereka telah memastikan seluruh bus yang melayani rute Samarinda-Balikpapan hingga Kutai Kartanegara itu dinyatakan laik atau layak jalan.

"Baik dari sisi kelengkapan administrasi dan teknis semuanya dinyatakan laik jalan," kata Endang Suherlan. Setelah ini mereka juga akan melaksanakan ramp check ke sejumlah terminal.

Rabu (3/4) akan dilakukan di Terminal Lempake yang melayani rute Samarinda-Bontang dan Sangata. "Kemudian Kamis hingga Jumat ramp check di terminal Balikpapan," sebutnya.

Pihaknya akan memastikan seluruh kendaraan umum yang ada di setiap Terminal Kaltim layak dan aman untuk digunakan.

Dalam catatan mereka ada 120 bus dengan 80 bus aktif dan 40 bus cadangan yang siap dioperasikan.

Meski pada mudik Lebaran 2024 ini diprediksi akan mengalami peningkatan jumlah pemudik, namun pihaknya yakin moda transportasi darat di Kaltim cukup memadai.

"Karena ada alternatif lain. Ada yang pakai kendaraan pribadi, taksi dan ada juga yang pakai ASK (angkutan sewa khusus)," bebernya.

Oleh sebab itu pihaknya lebih menekankan kepada para perusahaan pemilik angkutan darat untuk senantiasa memperhatikan kondisi kendaraannya agar bisa membawa penumpang sampai ke tujuan dengan selamat.

Ia menegaskan seluruh wilayah perbatasan tidak akan lepas dari pemeriksaan.

"Jaga kebersihan dan kelayakan busnya.

Pengemudi juga harus sehat agar masyarakat tidak ragu menggunakan kendaraan umum kita. Juga bagi masyarakat yang akan mudik secara pribadi, pastikan anda sehat, kendaraan layak, patuhi aturan di jalan dan saling menghargai antar pengguna jalan," pungkas Endang. (znl/ave)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved