Ramadhan 2024

Tanda Orang yang Mendapatkan Malam Lailatul Qadar, Quraish Shihab: Harus Damai dengan Dirinya

Lailatul qadar adalah malam yang sangat istimewa, dimana malam ini merupakan turunnya Al-Quran secara keseluruhan. 

|
Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Nisa Zakiyah
Potongan video YouTube/@Najwa Shihab
LAILATUL QADAR - Ilustrasi. Tanda orang yang mendapatkan malam lailatul qadar, Quraish Shihab: Harus damai dengan dirinya. 

TRIBUNKALTIM.CO - Lailatul qadar adalah malam yang sangat istimewa, dimana malam ini merupakan turunnya Al-Quran secara keseluruhan. 

Untuk itu, malam lailatul qadar menjadi salah satu malam yang ditunggu-tunggu umat Islam di bulan Ramadhan.

Bahkan, malam ini digambarkan sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan. 

Meskipun Rasulullah tidak menyebutkan secara pasti kapan malam lailatul qadar.

Baca juga: 5 Keistimewaan Malam Lailatul Qadar Menurut Ustaz Syafiq Riza Basalamah, Malam Penuh Kedamaian

Tetapi, dalam sebuah hadis dijelaskan bahwa kemungkinan malam lailatul qadar jatuh di tanggal ganjil pada 10 hari terakhir bulan Ramadan.

Aisyah r.a. ia menuturkan, "Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda, carilah malam Qadar pada malam-malam ganjil pada sepuluh terakhir bulan Ramadhan”. (Hadis Shahih, riwayat al-Bukhari: 1878 dan Muslim: 1998).

Berdasarkan hal tersebut, artinya, malam lailatul qadar terjadi mulai pada puasa Ramadan malam ke-21, 23, 25, 27 dan 29.

Lalu, bagaimana tanda-tanda orang yang mendapat malam lailatul qadar?

Tanda Orang yang Mendapatkan Malam Lailatul Qadar

Melansir sebuah tayangan YouTube channel Najwa Shihab di section Shihab & Shihab.

Nampak sang jurnalis ditemani ayahanda tercinta M. Quraish Shihab duduk bercengkerama membahas topik terkait, apa tanda-tanda orang yang mendapatkan lailatul qadar?

Berikut uraiannya.

"Apa sih artinya Lailatul Qadar?" tanya Najwa Shihab kepada ayahnya yang dipanggil Abi.

"Laila itu malam, qadar itu ada tiga artinya dari segi bahasa. Semua bisa menggambarkan lailatul qadar," jawab Quraish Shihab.

"Yang pertama, qadar berarti penentuan, di malam ini Allah menentukan banyak hal. Yang kedua qadar itu berarti mulia. Malam ini malam mulia. Dan kemuliaannya tidak dapat dilukiskan," lanjutnya.

Baca juga: Berikut Amalan yang Bisa Bikin Muslim Meraih Lailatul Qadar Menurut Ustadzah Oki Setiana Dewi

Diketahui bahwa sebenarnya Allah hanya menyatakan malam lailatul qadar ini lebih hebat dari 1000 bulan, yang mana makna dari malam 1000 bulan ini lebih populer di telinga masyarakat Indonesia.

Selain itu, mantan Menteri Agama Indonesia itu juga menyebutkan arti qadar dari segi bahasa lainnya yaitu sempit.

Sempit disini bermaksud karena banyak malaikat yang turun di malam ini sehingga langit menjadi sempit dan penuh dengan malaikat.

Abi juga mengatakan bahwa kita tidak bisa menggunakan akal kita dalam menentukan ini malam lailatul qadar.

Karena disebutkan terbatasnya akal manusia tidak akan mampu untuk menjangkau seluruh hakekatnya.

Sebagaimana disebutkan dalam salah satu surah Al-Quran yaitu Al-Qadr, ketika Allah menyebutkan "Inna anzalnaahu fii lailatil qadr" dilanjutkan dengan "wa maa adraaka maa lailatul qadr".

Ini berarti apa yang menjadikan kamu tahu tentang lailatul qadar, kamu tidak bisa tahu.

Semua kata wa maa adraaka itu menggambarkan bahwa akal manusia itu tidak mampu untuk menjangkaunya.

Karena itu kalau mau berbicara tentang lailatul qadar bisa merujuk kepada Al-Quran atau penjelasan nabi.

Baca juga: Bacaan Niat dan Tata Cara Sholat Lailatul Qadar 2 dan 4 Rakaat dengan Waktu Pelaksanaannya

Dimana indikator dari Al-Quran tadi merujuk pada surah Al-Qadr ayat 1 sampai 5.

Dalam surah ini terlihat bahwa di lailatul qadar itu ada dua hal yang disebut Tuhan.

"Tanazzalul malaa ikatu war ruuhu fiiha bi idzni rabbihim min kulli amr, salaamun hiya hattaa mathla'il fajr. Malaikat turun, dan ada rasa damai," terang Abi.

Secara harfiah, malaikat turun tidak terbayang seperti apa gambarannya.

Karena dalam sebuah riwayat menyebutkan bahwa Malaikat Jibril memiliki 500 sayap.

Satu sayap malaikat yang terbentang saja sudah sangat luar biasa tidak dapat digambarkan, apalagi jika 500 sayap.

"Hanya kita bisa tahu bahwa salah satu fungsi malaikat itu untuk menguatkan jiwa manusia. Fungsinya itu mendorong manusia kepada kebaikan. Untuk tau perbedaan itu malaikat atau setan," lanjutnya.

Sang abi, Quraish Shihab, bahkan memberikan contoh maksud dari perbedaan malaikat dan setan.

Contoh kecilnya ketika di jalan menemukan barang yang jatuh atau hilang, lalu dalam hati kecil berkata "kasian orang yang kehilangan barang ini, kalau gitu saya cari dulu barang ini milik siapa supaya saya bisa memberikan kepada yang punya", ini menandakan ada malaikat yang menyuruh orang tersebut untuk senantiasa berbuat kebaikan.

Baca juga: Bisakah Wanita Lagi Haid Mendapatkan Lailatul Qadar? Penjelasan Lengkap Buya Yahya

Namun, jika hati kecil berkata, "wah ini mumpung tidak ada yang lihat, ambil aja" maka ini merupakan bisikan setan.

Lebih jelas lagi Abi memaparkan bahwa fungsi malaikat ini ialah untuk memantapkan dan mendorong manusia untuk selalu berbuat kebaikan.

Jadi tanda pertama atau indikator pertama orang yang pernah bertemu dengan lailatul qadar, adalah meningkat kebaikan pada dirinya.

Sedangkan jika seseorang merasa bahwa tidak ada perubahan dalam dirinya, apalagi tidak ada keinginan untuk merubah diri menjadi lebih baik lagi, bisa jadi orang itu tidak mendapat lailatul qadar.

"Yang kedua, salaamun hiya hattaa mathla'il fajr, damai. Dia harus damai dengan dirinya, tidak menggurutu, rezeki saya kok cuman sekian," kata Quraish.

Dia juga menyebutkan bahwa damai itu terbagi menjadi dua.

Ada damai pasif dan damai aktif.

Damai pasif berarti jika seseorang tidak suka mengganggu orang lain, maka dia telah damai secara pasif.

Sedangkan damai aktif artinya jika seseorang suka memberi. 

Bisa memberi sedekah atau bantuan kepada orang lain atau sekedar memberi salam kepada orang lain. 

Jadi, orang yang bertemu dengan lailatul qadr pasti hatinya damai dengan dirinya dan damai dengan orang lain.

Serta kedamaian itu berlanjut sampai terbitnya fajar.

Menurut para ulama, berlanjut sampai terbitnya fajar ini artinya setelah dia meninggal kemudian dia hidup lagi.

Dan dikatakan pula tempat untuk orang ini adalah darussalam, negeri yang penuh dengan kedamaian itu surga.

Seperti yang kita ketahui tentang keadaan di surga itu bagaimana indah dan mempersonanya.

Semua yang kita inginkan langsung bisa kita dapatkan, tidak perlu bersusah-susah menggapainya seperti di dunia.

"Mudah-mudahan kita bisa bertemu dengan lailatul qadr," ucap Najwa.

"InsyaAllah," tutup mantan Menteri Agama Indonesia pada Kabinet Pembangunan VII tahun1998 tersebut.

(*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved