Berita Nasional Terkini

Boyamin Saiman Jawab Isu Kaesang di Korupsi PT Timah? Putra Jokowi Hapus Video Podcast Helena Lim

Boyamin Saiman jawab isu dugaan Kaesang di korupsi PT Timah? Putra Jokowi Hapus Video Podcast Helena Lim

Editor: Rafan Arif Dwinanto
YouTube Kaesang Pangarep by GK Hebat
Putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep. Boyamin Saiman jawab isu dugaan Kaesang di korupsi PT Timah? Putra Jokowi Hapus Video Podcast Helena Lim 

TRIBUNAKALTIM.CO - Nama Kaesang Pangarep ikut terseret kasus korupsi PT Timah yang melibatkan 2 pesohor, yakni Harvey Moeis dan Helena Lim.

Isu ini makin mencuat usai putra bungsu Presiden Jokowi ini menghapus video podcastnya dengan Helena Lim beberapa waktu lalu.

Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia atau MAKI, Boyamin Saiman pun buka suara. 

Seperti diketahui, Helena Lim adalah crazy rich Pantai Indah Kapuk (PIK).

Pengusaha sekaligus selebriti ibu kota itu adalah tersangka kasus dugaan korupsi tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk tahun 2015-2022.

Baca juga: Pakar Ekspresi Bongkar Sandiwara di Balik Senyum Sumringah Sandra Dewi Saat Diperiksa Kejagung

Meskipun podcast di kanal YouTube Kaesang sudah dihapus namun potongan video klipnya berseliweran di media sosial X.

Helena Lim yang tampak 'akrab' dan begitu mengenal Kaesang dalam video itu membuat netizen bertanya-tanya apakah ada kaitan Kesang dalam kasus PT Timah?

Apalagi Kaesang menghapus video tersebut di podcast-nya.

Lalu adakah dugaan keterlibatan Kaesang dalam kasus PT Timah?

Terkait hal itu, Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman mengaku tidak tahu dan belum bisa membuktikan adanya dugaan keterlibatan keluarga Jokowi dalam kasus PT Timah yang merugikan negara hingga Rp 271 triliun.

"Soal keluarga Jokowi tahu, itu saya tidak tahu dan saya belum bisa buktikan itu," ujar Boyamin, Minggu (7/4/2024).

Meski demikian, dia mengatakan sejak pemerintahan Jokowi banyak kebijakan soal pertambahan jebol.

Hal ini karena tata pemerintahan Jokowi yang buruk dan terkesan hanya fokus pada pembangunan infrastruktur.

"Sehingga pengawasan di sektor pertambangan menjadi kendor dan jebol," katanya.

Oleh karena itu, Boyamin mengatakan banyak perusahaan-perusahaan nakal mengambil kesempatan misalnya dari kasus PT Jiwasraya dan kasus Asabri.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved