Berita Nasional Terkini
Apa Itu Anemia Aplastik, Penyakit yang Diderita Babe Cabita?
Penjelasan singkat terkait anemia aplastik yang merupakan salah satu penyakit langka yang diderita oleh Babe Cabita.
Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Dzakkyah Putri
TRIBUNKALTIM.CO - Ramai di media sosial terkait meninggalnya komedian Indonesia.
Babe Cabita meninggal dunia Selasa, (09/04/2024) beliau meninggal dikarenakan sakit.
Hingga saat ini, belum ada penjelasan yang pasti mengenai faktor apa yang menyebabkan kepergian Babe Cabita.
Namun pada ada bulan September tahun 2023, Babe Cabita sempat mengungkapkan bahwa ia mengidap penyakit anemia aplastik.
Baca juga: 4 Rekomendasi Film Bioskop Indonesia yang Akan Tayang Idul Fitri 2024, Siksa Kubur Paling Ditunggu!
Hal ini tentunya menjadi pertanyaan diantara warganet terkait penyakit yang diderita Babe Cabita, berikut ialah penjelasan singkat terkait anemia aplastik yang merupakan salah satu penyakit langka.
Apa Itu Anemia Apalstik?
Anemia aplastik adalah suatu kondisi kesehatan di mana tubuh mengalami kekurangan sel darah, termasuk trombosit, leukosit, dan eritrosit, karena sumsum tulang tidak mampu memproduksi sel darah baru dalam jumlah yang memadai.
Kondisi ini merupakan gangguan langka atau jarang terjadi, namun tetap merupakan masalah serius yang perlu diwaspadai karena dapat memengaruhi individu dari segala usia.

Anemia aplastik dapat dibagi menjadi dua jenis utama, yaitu inherited aplastic anemia dan acquired aplastic anemia.
Inherited aplastic anemia terjadi akibat kerusakan genetik yang diturunkan dari orang tua ke anak.
Kondisi ini merupakan faktor bawaan yang menyebabkan sumsum tulang tidak mampu memproduksi sel darah yang cukup.
Sementara itu, acquired aplastic anemia adalah jenis anemia aplastik yang diperoleh sepanjang kehidupan seseorang.
Kondisi ini seringkali terjadi sebagai akibat dari penyakit autoimun, di mana sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang sel-sel pembentuk darah di sumsum tulang, mengganggu kemampuannya untuk memproduksi sel darah yang cukup.
Baca juga: Sinopsis Film Godzilla x Kong: The New Empire dan Jadwal Tayangnya di Indonesia, Hari Ini Tayang!
Gejala anemia aplastik bisa bervariasi tergantung pada tingkat keparahannya, tetapi beberapa gejala umum meliputi kelelahan yang berat, kulit pucat, mudah memar atau berdarah, infeksi yang sering kembali, denyut jantung cepat, dan pusing.
Pengobatan untuk anemia aplastik juga bervariasi tergantung pada tingkat keparahannya dan penyebabnya.
Transfusi darah dapat dilakukan untuk meningkatkan jumlah sel darah dalam tubuh, sementara terapi obat dapat digunakan untuk merangsang produksi sel darah baru.
Pada kasus yang lebih parah, transplantasi sumsum tulang mungkin diperlukan untuk menggantikan sumsum tulang yang rusak dan memulihkan fungsi normal pembentukan sel darah.
Baca juga: Niat Mandi Idul Fitri, Lengkap Bacaan Arab, Latin, Arti dan Tata Caranya
Penyebab Anemia Apalstik
Dilansir dari Siloam Hospitals seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, anemia aplastik disebabkan oleh 2 kondisi, yaitu karena keturunan atau gangguan kesehatan semasa hidup.
Beberapa gangguan kesehatan semasa hidup yang bisa menyebabkan anemia aplastik adalah sebagai berikut:
1. Penyakit autoimun yang dapat mengakibatkan sistem kekebalan tubuh menyerang sel sehat, termasuk sel pada sumsum tulang.
2. Pernah menjalani perawatan radioterapi atau kemoterapi.
Dua perawatan kanker ini berisiko menyebabkan kerusakan sel sehat dalam tubuh.
3. Penggunaan obat-obatan tertentu, seperti beberapa jenis antibiotik dan obat rheumatoid arthritis.
4. Terinfeksi virus tertentu, seperti virus HIV, hepatitis, cytomegalovirus, Epstein-Barr, dan lain sebagainya.
5. Terpapar bahan kimia berbahaya dan terjadi secara terus-menerus, seperti pestisida, benzene, dan lain sebagainya.
6. Kehamilan, karena masa kehamilan berisiko menyebabkan sistem kekebalan tubuh ibu menyerang sel pada sumsum tulang. (*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.