Pilpres 2024

Akhirnya Terjawab Alasan Prabowo dan Megawati Belum Ketemu Usai Paslon 02 Jadi Pemenang Pilpres 2024

Akhirnya terjawab kenapa Prabowo Subianto dan Megawati belum bertemu usai pasangan calon nomor 02 jadi pemenang Pilpres 2024.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto - Akhirnya terjawab kenapa Prabowo Subianto dan Megawati belum bertemu usai pasangan calon nomor 02 jadi pemenang Pilpres 2024. 

TRIBUNKALTIM.CO - Tensi politik pasca Pilpres 2024 masih jadi perbincangan publik.

Proses rekonsiliasi antar kubu di Pilpres 2024 jadi sorotan.

Tengok saja isu pertemuan Megawati dan Prabowo yang santer diberitakan belakangan ini.

Sampai saat ini keduanya belum juga melakukan pertemuan politik.

Kabarnya, terjawab alasan kenapa Prabowo Subianto dan Megawati belum bertemu usai pasangan calon nomor 02 jadi pemenang Pilpres 2024.

Selengkapnya ada dalam artikel ini.

Baca juga: Menengok Kemeriahan Open House Lebaran Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo

Baca juga: MK Bisa Batalkan Kemenangan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024, Ahli: Kartu Kuning Bahkan Kartu Merah

Baca juga: Namanya Juga Bestie Respons Gerindra Saat Prabowo Banyak Curhat ke Jokowi di Istana Negara

Calon presiden pemenang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri belum bertemu karena mempertimbangkan pendukungnya masing-masing.

Sekretatis Tim Kerja Strategis (TKS) Prabowo-Gibran, Idrus Marham menilai, keduanya tak punya perbedaan ideologis untuk sama-sama membangun Indonesia setelah pilpres berlangsung.

“Mereka (Prabowo-Megawati) harus tetap melakukan komunikasi politik secara intensif dengan para pendukungnya dari rakyat,” ujar Idrus di kawasan Senayan, Jakarta, Jumat (12/4/2024).

Idrus menyatakan, basis pendukung kedua kubu harus tetap dirawat agar tidak merasa ditinggalkan ketika Prabowo dan Megawati bertemu.

Baginya, hal itu menjadi pertimbangan agar masyarakat tak menganggap dikhianati secara politik.

“Harus merawat suasana kebatinan mereka (pendukung)," kata dia.

 "Sebab, kalau tidak secara serta merta pendukung-pendukungnya pasti memvonis bahwa pimpinan ini, dari partai ini tidak boleh dipercaya karena mengkhianati aspirasi kami,” papar dia.

“Suasana kebatinan yang ada itu perlu dipelihara, supaya ke depan ini komunikasinya tetap jalan,” sambung Idrus.

Terakhir, ia menjelaskan, upaya mempertemukan Prabowo dan Megawati juga perlu memikirkan masing-masing partai politik di belakangnya.

Pasalnya, Prabowo maju dalam Pilpres 2024 didukung setidaknya empat parpol parlemen, yakni Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Demokrat.

Sementara, PDI-P bersama Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Hanura, dan Perindo mendukung capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo.

“Misal ada paslon (yang didukung) 5-6 partai, yang (saling) mendukung kan (kalau) komunikasi belum tuntas betul, ini akan timbulkan masalah baru secara politik praktis,” imbuh Idrus.

Baca juga: Terjawab Isi Pertemuan TKN Prabowo-Gibran dengan Megawati, Hasto: Saling Maaf Memaafkan

Gerindra Bantah Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Menteri Komunikasi dan Informatika atau Menkominfo Budi Arie Setiadi menepis isu kerenggangan hubungan Jokowi dan Prabowo.

Ya, muncul isu Jokowi dan Prabowo tak lagi solid usai Pilpres 2024.

Namun, Budi Arie mengatakan, isu tidak solid antara Jokowi dan Prabowo itu bohong.

Selain itu, Prabowo Subianto juga menghadiri acara open house bersama Presiden RI Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (10/4/2024).

Bahkan, disampaikan Menkominfo Budi Arie, Prabowo sudah hadir lebih dulu di Istana Negara setelah melaksanakan salat Idul Fitri.

Menurut dia, Menteri Pertahanan itu sudah tiba sejak pagi-pagi sebelum acara dimulai.

"Tadi waktu saya masuk udah ada Pak Prabowo. Pak Prabowo bersama mas Didiet dan Mayor Teddy," kata dia ditemui di Istana Kepresidenan.

Budi juga mengatakan dirinya tidak banyak bicara dan menayakan apa-apa saat bertemu Prabowo di acara open house.

"Dari awal dari pagi abis shalat eid. Saya enggak sempet nanyain apa-apa," ucap dia.

Dalam pernyataannya, Budi Arie memastikan Jokowi dan Prabowo tetap solid.

"Pokoknya nggak ada itu [isu] nggak solid. Bohong," ia menjelaskan.

Pertemuan Prabowo dan Jokowi di momen lebaran diperkirakan Budi Arie terjadi sekitar 1 jam dari pukul 07.00-08.00 WIB.

Namun, tidak diketahui ada pembicaraan apa di antara keduanya di istana Negara tersebut.

"Masa saya lagi Lebaran nanya-nanya 'Bapak ngomong apa'. Yang penting minal aidin walfaizin dulu," kata Menkominfo.

Dilansir foto-foto yang dibagikan Biro Pers Sekretariat Presiden, Prabowo tampak mengenakan baju koko lengan panjang warna putih, peci hitam dan celana panjang hitam.

Pakaian senada dikenakan sang putra, Didit. Prabowo dan Didit tampak bersalaman dengan Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Jokowi.

Saat bersalaman Idul Fitri, Prabowo tampak membuat gestur membungkuk seolah memberi penghormatan kepada Presiden Jokowi maupun Ibu Iriana.

Calon presiden (capres) terpilih Pilpres 2024 tersebut hadir bersama putranya, Didit Hediprasetyo. 

Adapun acara open house di Istana dimulai sejak pukul 09.00 WIB.

Selain Prabowo, acara open house juga dihadiri oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan Ibu Wury Ma'ruf Amin.

Acara tak hanya dihadiri para pejabat namun juga masyarakat.

Terpantau sejumlah pejabat yang sudah datang di antaranya Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.

Kemudian Menteri Perindustrian Agus Gumiwang, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas), Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo, Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Lalu, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi (Menpan RB) Azwar Anas, Menko Maritim dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Panjaitan, hingga Ketua MPR RI Bambang Soesatyo.

Prabowo Ingin Ketemu Megawati di Momen Lebaran

Pihak Prabowo Subianto masih berupaya untuk dapat bertemu dengan Megawati Soekarnoputri pada momen Hari Raya Idul Fitri 2024.

Hal ini diungkapkan Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad.

Ia mengatakan, Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, masih berupaya bertemu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pada momentum Lebaran 2024.

Menurutnya, pertemuan Prabowo dan Megawati merupakan hal yang biasa lantaran keduanya sama-sama anak bangsa yang memiliki budaya ketimuran.

"Kita sedang komunikasikan memang dalam silaturahmi idul fitri komunikasi sesama anak bangsa sebagai orang Timur itu biasa," ucap Dasco di rumah Kertanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarta, Rabu (10/4/2024).

Dasco melanjutkan nantinya pertemuan akan bergulir dalam momentum yang tepat.

Hal yang pasti, pertemuan itu juga bakal dipublikasi kepada awak media jika sudah waktunya.

"Oleh karena itu, komunikasi sedang dijalankan antara kedua belah pihak, pasti media akan mendengar dan kemudian akan dikabari kalau memang sudah waktunya," katanya.

Di sisi lain, Wakil Ketua DPR RI enggan menanggapi apakah pertemuan itu dalam rangka mengajak Megawati masuk mendukung Prabowo-Gibran di pemerintahan mendatang.

"Ya nanti liat perkembangannya," pungkasnya.

Sebelumnya, Ketua DPP PDIP, Ahmad Basarah menegaskan, rencana pertemuan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dengan calon presiden pemenang Pilpres 2024, Prabowo Subianto tak berarti partainya bergabung dengan pemerintahan 2024-2029.

"Ya pertemuan antara Bu Mega dan Pak Prabowo tidak melulu diinterpretasikan sebagai suatu pertemuan yang harus menghasilkan kesepakatan politik untuk bisa bersama-sama di dalam pemerintahan," kata Basarah di Masjid At-Taufiq, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (10/4/2024).

Basarah menjelaskan, Indonesia berpedoman pada Pancasila sebagai falsafah hidup berbangsa dan bernegara.

"Pancasila yang kita anut sebagai falsafah berbangsa dan bernegara kita pada esensinya adalah mengajarkan gotong royong," ujarnya.

Namun, dia menuturkan bahwa demokrasi gotong royong tidak harus diartikan semua bergabung dalam pemerintahan.

"Bisa saja kita sama-sama bergotong royong membangun Negara Republik Indonesia ini baik berada di luar maupun di dalam pemerintahan," ucap Basarah.

Prinsipnya, kata Basarah, semua pihak akan bekerja sama apapun posisinya untuk membangun bangsa dan negara.

Dia mengungkapkan, PDIP akan melakukan pengawasan apabila berada di luar Pemerintahan Prabowo.

Kendati demikian, Basarah menambahkan, keputusan strategis partai akan diputuskan Megawati.

"Sehingga pada akhirnya kami kader-kader PDIP terutama kami di DPP akan menunggu bagaimana sikap politik terakhir yang akan Ibu Mega putuskan," ungkapnya.

Saat ini, PDIP menunggu sidang perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK) yang masih berlangsung.

"Mari kita ikuti aturan bernegara kita bahwa PDIP masih menunggu hasil PHPU di MK yang prosesnya masih belum selesai," imbuh Basarah.

Baca juga: Maruarar Blak-blakan Soal Partainya Usai Tinggalkan PDIP, Saya Anak Buah Pak Prabowo di Gerindra

Gibran Ingin Bertemua Semua Rivalnya di Pilpres 2024

Sementara itu, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka berharap momentum Lebaran 2024 atau Idul Fitri bisa bertemu dengan semua calon presiden dan wakil presiden yang ikut Pilpres 2024.

Diketahui, Gibran yang terpilih sebagai calon wakil presiden belum bertemu dengan dua rivalnya yakni pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

"Ya harapannya bisa segera bertemu dengan para-para tokoh para-para pimpinan partai terutama tokoh-tokoh yang kemarin ikut berkontestasi," ungkap Gibran, Rabu (10/4/2024).

Sementara itu, saat ditanya kapan berencana menemui Joko Widodo (Jokowi) maupun Prabowo, Gibran mengaku akan merencanakan hal tersebut.

Namun demikian, Gibran enggan mengungkap kapan tepatnya akan menemui Jokowi maupun Prabowo.

"Ya nanti. Nanti nggeh," kata dia.

Gibran dalam kesempatan tersebut juga mengungkap tidak ada rencana keluar dari Solo di masa Lebaran tersebut.

"Di Solo aja," pungkasnya.

Gibran diketahui Salat Idul Fitri di Balai Kota Solo dan menggelar open house di Loji Gandrung.

Sebelumnya, Gibran mengungkapkan bertemu dengan para rivalnya sejak bulan Februari 2024.

Namun, rencana tersebut belum terwujud.

Ganjar sebelumnya mengatakan belum menjalin komunikasi dengan Gibran setelah hitung cepat lembaga survei terkait Pilpres 2024.

"Belum, belum ngontak," kata Ganjar saat ditemui di Gedung High End, Jakarta Pusat, Kamis (15/2/2024).

Adapun kubu paslon nomor urut 2 mengeklaim menang satu putaran Pilpres 2024 merujuk hasil hitung cepat sementara.

Ditanya hal tersebut, Ganjar mengaku enggan terburu-buru.

"Ya kita belum hehe. Kita tunggu dulu (hasil resmi Pemilu)," ujar mantan Gubernur Jawa Tengah ini.

Calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan sebelumnya enggan mengadakan pertemuan dalam waktu dekat dengan Gibran Rakabuming Raka.

Anies mengatakan, pertemuan itu bisa berlangsung setelah semua proses pemilihan umum (Pemilu) 2024 berakhir.

“Ya nanti saja kalau sudah beres semua,” kata Anies di Masjid Al Alzhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (16/2/2024). (*)

Ikuti berita menarik lainnya di saluran whatsapp dan google news Tribunkaltim.co

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Prabowo-Megawati Belum Bertemu karena Pertimbangkan Pendukungnya"

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved