Idul Fitri 2024

Dalil Puasa 6 Hari di Bulan Syawal Berdasarkan Riwayat Sabda Nabi Muhammad SAW

Bulan Syawal menjadi waktu untuk menunaikan puasa selama enam hari, janagn lupa muslim mengamalkannya karena memiliki keutamaan yang luar biasa.

Editor: Nur Pratama
Tribunnews.com
Puasa Syawal 2024- Berikut ini dalil puasa 6 hari di bulan Syawal berdasarkan riwayat sabda Nabi Muhammad SAW. 

“Barang siapa berpuasa Ramadan lalu melanjutkannya dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka itu setara dengan puasa sepanjang tahun.” (HR Muslim, Imam Ahmad juga meriwayatkan dari hadits Jabir).

Puasa Syawal dapat dikerjakan mulai tanggal 2 Syawal, lalu hingga akhir bulan Syawal.

Meski boleh dilakukan secara berseling, akan lebih baik puasa Syawal dilakukan secara berturut-turut selama enam hari.

2. Puasa Senin Kamis

Beberapa riwayat mengatakan puasa Senin Kamis merupakan salah satu ibadah sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW saat memasuki bulan Syawal.

Hal ini sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Aisyah ra:

"Rasulullah SAW sangat antusias dan bersungguh-sungguh dalam melakukan puasa pada hari Senin dan Kamis.” (HR. Tirmidzi, An-Nasai, Ibnu Majah, Imam Ahmad).

3. Puasa Ayyamul Bidh

Amalan sunnah lain yang dapat dikerjakan pada bulan Syawal yakni puasa Ayyamul Bidh.

Puasa sunnah ini dikerjakan setiap tanggal 13, 14, dan dan 15 dari bulan Hijriah pada setiap bulannya.

Dalam riwayat Bukhari yang berasal dari Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash RA disebutkan, salah satu keutamaan dari puasa Ayyamul Bidh adalah seperti berpuasa sepanjang tahun.

4. Silaturahmi

Syawal menjadi bulan yang baik untuk menjalin silaturahmi, baik dengan sanak saudara maupun tetangga.

Namun tidak hanya dapat dilakukan saat bulan Syawal saja, amalan ini juga dapat dilakukan kapan saja.

Silaturahmi biasanya dilakukan setelah Salat Idul Fitri, hal ini dapat memupuk rasa persaudaraan saat bermaaf-maafan atas dosa dan khilaf yang pernah dilakukan.

Perintah dan anjuran menjalin tali silaturahmi disebutkan dalam sebuah hadis dari Abu Ayyub Al Anshori, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya tentang amalan yang dapat memasukkan ke dalam surga, lantas Rasulullah menjawab:

تَعْبُدُ اللَّهَ لاَ تُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا ، وَتُقِيمُ الصَّلاَةَ ، وَتُؤْتِى الزَّكَاةَ ، وَتَصِلُ الرَّحِمَ

Artinya: “Sembahlah Allah, janganlah berbuat syirik pada-Nya, dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan jalinlah tali silaturahmi (dengan orang tua dan kerabat).” (HR. Bukhari no. 5983)

5. Bersedekah

Sedekah merupakan amalan yang dilakukan sebagai ucapan syukur kepada Allah SWT atas nikmat yang telah diberikan selama hidup di dunia.

Siapa pun umat muslim yang melakukan sedekah, maka akan mendapatkan pahala berlipat ganda, karena amalan ini menjadi salah satu amalan yang sangat dicintai oleh Allah SWT.

Sedekah memiliki berbagai macam manfaat, di antaranya, kita akan memiliki rasa empati yang tinggi, terhindar dari sifat kikir dan selalu bersyukur, serta membukakan pintu rezeki dari arah manapun.

Melaksanakan sedekah tidak akan membuat kita kekurangan harta.

Sebaliknya, sedekah akan semakin memperkaya hati dan membuka pintu rezeki seluas-luasnya.

Nabi Muhammad SAW bersabda,

مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ

Artinya : “Sedekah tidaklah mengurangi harta.” (HR. Muslim no. 2558, dari Abu Hurairah).

6. Menikah

Membangun rumah tangga pada bulan Syawal menjadi salah satu amalan lain yang dianjurkan.

Menikah di bulan Syawal adalah salah satu sunnah Rasul pada zaman dahulu, sunnah ini ditujukan untuk menepis kepercayaan sesat dari orang-orang jahiliyah yang menganggap pernikahan pada bulan Syawal dapat membawa kesialan atau bencana.

Sebagaimana hadist Rasulullah yang diriwayatkan oleh Aisyah Radhiyallahu Anha:

تَزَوَّجَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي شَوَّالٍ وَبَنَى بِي فِي شَوَّالٍ فَأَيُّ نِسَاءِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ أَحْظَى عِنْدَهُ مِنِّي

Artinya: “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menikahiku pada bulan Syawal dan berkumpul denganku pada bulan Syawal, maka siapa di antara istri-istri beliau yang lebih beruntung dariku?” (HR Muslim).

7. Iktikaf

Iktikaf adalah aktivitas berdiam diri di dalam masjid dalam tempo waktu tertentu.

Tak sekedar berdiam diri, iktikaf disertai dengan ibadah-ibadah tertentu guna mengharapkan ridha Allah SWT.

Iktikaf biasa dilakukan di bulan Ramadan, namun akan lebih baik lagi jika kebiasaan iktikaf saat bulan Ramadan dilanjutkan dikerjakan pada bulan Syawal.

Adapun berbagai macam amalan yang dapat dilakukan selama melakukan iktikaf adalah berzikir, melaksanakan salat lima waktu, mendirikan salat sunnah, serta membaca Al-Qur'an.

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Artikel ini telah tayang di TribunKaltara.com dengan judul 7 Amalan di Bulan Syawal sebagai Penyempurna Ramadan: Niat dan Keutamaan Puasa Syawal, 

Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Berikut, Niat puasa 6 Hari Syawal, Hukum, Dalil dan Keutamaannya, 

 

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved