Pilpres 2024

Hasto PDIP Tuai Kritik, Dianggap Persulit Pertemuan Jokowi dengan Megawati

Hasto PDIP tuai kritik, dianggap persulit pertemuan Presiden Jokowi dengan Megawati Soekarnoputri.

KOMPAS.com/NICHOLAS RYAN ADITYA
Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto di kediaman Megawati Soekarnoputri, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (10/4/2024). Hasto PDIP tuai kritik, dianggap persulit pertemuan Presiden Jokowi dengan Megawati Soekarnoputri. 

TRIBUNKALTIM.CO - Hasto PDIP tuai kritik, dianggap persulit pertemuan Presiden Jokowi dengan Megawati Soekarnoputri.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto menuai kritik dari para pendukung Presiden Joko Widodo.

Pasalnya, Hasto dinilai mempersulit pertemuan Jokowi dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

Hal ini terkait dengan pernyataan Hasto bahwa ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi Jokowi demi bertemu Megawati.

Baca juga: Pengamat Bocorkan Dampak Serangan Tanpa Henti Hasto ke Jokowi dan Keluarga, PDIP Bakal Kena Getahnya

Baca juga: Immanuel Ebenezer Kritik Pernyataan Hasto Soal Upaya Pertemuan Jokowi dan Megawati, Noel: Ngawur

Baca juga: Terjawab Isi Pertemuan TKN Prabowo-Gibran dengan Megawati, Hasto: Saling Maaf Memaafkan

Rencana pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri belum kunjung terwujud hingga kini.

Bahkan pada momen Lebaran 2024, Jokowi tidak bersilaturahmi ke kediaman Megawati seperti tahun-tahun sebelumnya.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto mengungkapkan ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi Jokowi demi bertemu Megawati.

Satu di antaranya, Jokowi diminta menemui kader-kader PDIP pada tingkat ranting.

Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristiyanto saat ditemui di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Jumat, (22/12/2023)
Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristiyanto saat ditemui di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Jumat, (22/12/2023) (KOMPAS.com / IRFAN KAMIL)

"Tapi dalam konteks terkait dengan Pak Jokowi, hanya anak ranting justru mengatakan 'sebentar dulu, biar bertemu dengan anak ranting dulu'," kata Hasto, ditemui di kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (12/4/2024) lalu.

Hasto berujar syarat tersebut masuk akal baginya.

Pasalnya, menurutnya kader-kader PDIP adalah benteng pertama bagi Megawati dalam membesarkan PDIP.

Namun, muncul beragam respons atas pernyataan Hasto tersebut.

Sejumlah pihak menilai Hasto memepersulit Jokowi untuk bertemu Megawati.

Baca juga: Mahfud Ungkap Dinamika Hubungan Jokowi-Prabowo Usai 23 April, Hasto Beber Gerindra Ditaruh di No 3

Istana Masih Cari Waktu

Pihak Istana turut mengomentari rencana pertemuan Jokowi dan Megawati yang tak kunjung terwujud.

Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana mengatakan pihaknya masih mencari waktu yang pas untuk pertemuan Jokowi dan Megawati.

Saat ditanya soal kisaran waktu pertemuan Jokowi dan Megawati akan diselenggarakan, Ari enggan bicara banyak.

"Terkait silaturahmi (Presiden Jokowi) dengan Ibu Megawati sedang dicarikan waktu yang tepat," kata Ari Dwipayana, Sabtu (13/4/2024).

Ari tidak membantah saat ditanya kemungkinan pertemuan Jokowi dan Megawati digelar pada bulan Syawal ini.

Menurutnya, bulan Syawal adalah bulan yang paling tepat untuk menjalin silaturahmi.

Ari menambahkan, Jokowi selalu terbuka untuk bersilaturahmi dengan tokoh bangsa, termasuk Megawati.

Projo Beri Peringatan Hasto

Tanggapan berbeda disampaikan Sekretaris Jenderal DPP Projo, Handoko.

Terkait sulitnya syarat untuk Jokowi menemui Megawati, Handoko langsung memberikan kritik.

Handoko berujar, tidak perlu syarat politis dalam silaturahmi Jokowi dan Megawati.

Menurutnya, silaturahmi terutama di bulan Syawal dapat memberikan banyak berkah.

“Urusan bangsa dan negara itu tidak melulu soal politik. Enggak usah pakai syarat,“ katanya hari ini, Sabtu (13/04/2024).

Handoko menegaskan, silaturahmi hanya membutuhkan niat baik dan ketulusan hati.

Tidak perlu syarat-syarat politis yang hanya akan mencederai hati rakyat.

“Menolak silaturahim bikin rakyat ilfil," tegasnya.

TKN Prabowo-Gibran: Jangan Asal Bicara

Kritik juga dilayangkan Ketua Umum relawan Prabowo Mania sekaligus anggota TKN Prabowo-Gibran, Immanuel Ebenezer alias Noel.

Menurut Noel, pernyataan Hasto jauh dari kesan dan sikap kader partai politik.

Baca juga: Projo Sindir Balik Hasto Usai Sekjen PDIP sebut Jokowi Ingin Ambil Kursi Ketua Umum dari Megawati

"Hasto perlu mendapatkan pengkaderan sebagai seorang kader partai politik. Dia perlu memahami bagaimana sikap seorang kader partai politik yang baik, bersikap positif dan mengutamakan persatuan bangsa. Jangan sebaliknya, tidak mampu menjaga silaturahmi di antara pemimpin bangsa," kata Noel dalam keterangannya, Sabtu.

Noel menegaskan, rencana pertemuan Jokowi dan Megawati merupakan hal penting dalam kerangka kebangsaan dan kenegaraan.

Ia menduga, Hasto hanya mengedepankan sinisme politik hingga terkesan memberi syarat khusus bagi Jokowi untuk bertemu Megawati.

"Jangan asal bicara tanpa dipikirkan atau sekedar ngomong tanpa tahu substansinya sehingga ngawur," tutur Noel.

Terlebih menurut dia, Indonesia yang merupakan bangsa majemuk membutuhkan pemimpin yang guyub dalam persatuan untuk kemajuan bangsa dan pembangunan nasional.

"Sudah saatnya, kader partai politik mengedepankan politik positif dan bukan berpikir dan bergerak destruktif untuk kepentingan pribadi dan komunitasnya," tukasnya. (*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pertemuan Jokowi dan Megawati Terganjal Syarat Politis: Istana Cari Waktu, Hasto PDIP Panen Kritik

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved