Berita Nasional Terkini
Pengamat Bocorkan Dampak Serangan Tanpa Henti Hasto ke Jokowi dan Keluarga, PDIP Bakal Kena Getahnya
Pengamat bocorkan dampak serangan tanpa henti Hasto Kristiyanto ke Jokowi dan keluarga, PDIP bakal kena getahnya
TRIBUNKALTIM.CO - Meski Pemilu 2024 sudah berakhir, namun Sekjend PDIP Hasto Kristiyanto terus melancarkan serangan ke Presiden Jokowi dan keluarganya.
Diketahui, hubungan Jokowi dengan PDIP merenggang di Pilpres 2024.
Pengamat yang juga pendiri Haidar Alwi Institute (HAI), R Haidar Alwi mengingatkan dampak serangan Hasto ke Jokowi, terhadap PDIP.
Menurut Haidar, serangan-serangan Hasto Kristianto terhadap Presiden Jokowi akan membuat publik antipati terhadap PDIP.
Baca juga: Projo Nilai Sikap Politik PDIP Berlebihan, Sindir Soal Pertemuan Megawati dan Jokowi Pakai Syarat
Baca juga: Immanuel Ebenezer Kritik Pernyataan Hasto Soal Upaya Pertemuan Jokowi dan Megawati, Noel: Ngawur
Alwi menilai, tindakan Hasto ini dapat merugikan partai berlambang banteng itu.
Penilaian itu disampaikan Haidar Alwi untuk menanggapi pernyataan Hasto mengenai ketidakhadiran Jokowi saat acara open house Megawati.
"Akhir-akhir ini Hasto memang gencar sekali menyerang pribadi Presiden Jokowi dan keluarga, sadar atau tidak, omongan Hasto dapat merugikan PDIP."
"Publik justru akan semakin simpati terhadap Presiden Jokowi dan semakin antipati terhadap PDIP," kata Haidar Alwi, Kamis (11/4/2024).
Pasalnya, Jokowi memiliki magnet yang lebih kuat daripada Ketua Umum PDIP Megawati.
Karena itu, keberadaan Presiden Jokowi menjadi salah satu alasan terbesar masyarakat memilih PDI Perjuangan.
Menilik ke belakang, pada Pemilu 1999, PDIP sebagai partai pendatang baru berhasil menempati posisi pertama perolehan suara terbanyak sebesar 33,75 persen.
Namun, pada Pemilu 2004 dan 2009, perolehan suara PDIP anjlok.
Pada Pemilu 2004 PDIP berada pada posisi dua dengan perolehan suara 18,53 persen.
Partai berlatar merah ini kalah oleh Partai Golkar di posisi pertama yang meraih suara 21,57 persen.
Pada Pemilu 2009, PDIP turun ke posisi tiga dengan perolehan suara 14,01 persen.
| Alasan Helmy Yahya dan Mardigu Gagal Jadi Komisaris BJB, Dedi Mulyadi Sesalkan Mereka Tidak Lolos |
|
|---|
| Ahmad Sahroni Bongkar Rumahnya yang Dijarah, Bakal Dibangun Ulang? |
|
|---|
| Klaim Diskon Tambah Daya Listrik 50 Persen di PLN Mobile, Berlaku hingga 23 November 2025 |
|
|---|
| Mengurai Kasus Bilqis: Jaringan Penjual Anak, Surat Palsu, dan Penyelamatan di Jambi |
|
|---|
| Budi Arie Prediksi PSI Jadi Partai Besar 2034, Ungkap Alasan Akhirnya Memilih Gerindra |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20240407_Hasto-Jokowi.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.