Berita Internasional Terkini

Penentangan Israel di Masa Lalu Tuai Sorotan saat AS Menyerukan Agar Iran Menahan Serangan

Diketahui Washington telah mendesak Israel untuk menghindari eskalasi. Namun, menurut para analis rekam jejak mereka di Gaza menimbulkan keraguan.

Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Nisa Zakiyah
Anadolu Agency/Mostafa Bassim
Ilustrasi. Penentangan Israel di masa lalu tuai sorotan saat AS menyerukan agar Iran menahan serangan. 

TRIBUNKALTIM.CO - Diketahui Washington telah mendesak Israel untuk menghindari eskalasi.

Namun, menurut para analis rekam jejak mereka di Gaza menimbulkan keraguan bahwa pernyataan AS ini akan diindahkan.

Melansir situs Aljazeera, tanggapan pemerintahan Presiden AS Joe Biden terhadap serangan rudal dan pesawat tak berawak terhadap Israel lalu terdapat dua opsi.

Baca juga: Iran Lakukan Serangan Balik Sebagai Balasan Atas Serangan Israel ke Konsulat Iran di Suriah

Washington telah menepati janjinya untuk selalu mendukung sekutu “kuatnya” Israel.

Dan juga mengajukan permohonan kepada pemerintah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tidak mengambil tindakan lebih lanjut yang dapat menyeret kawasan ini ke dalam perang yang lebih luas.

Kedepannya akan terlihat apakah kedua opsi tersebut sejalan, atau apakah prioritas kedua pemerintah berada pada jalur yang bertentangan, kata para analis kepada media Al Jazeera.

Diketahui serangan Iran pada 13-14 April 2024 lalu merupakan kudeta bagi Israel dan pendukungnya di Amerika Serikat.

Dari sudut pandang mereka, hal ini menawarkan pembenaran baru atas dukungan militer kepada Israel sekaligus melemahkan fokus dunia terhadap dugaan pelanggaran yang dilakukan di Gaza dalam tujuh bulan perang.

Hal ini disampaikan oleh Trita Parsi, wakil presiden eksekutif Quincy Institute for Responsible Statecraft yang berbasis di Washington.

Namun, penolakan Netanyahu terhadap seruan AS untuk menahan diri dapat membuat pemerintahan Biden semakin dilumpuhkan oleh komitmen politik dan ideologinya terhadap Israel, yang pada akhirnya dapat menyeret Washington ke dalam perang yang lebih luas, tambahnya.

“Israel telah diberitahu oleh Biden untuk menganggap ini sebagai kemenangan dan berhenti di sini,” kata Parsi kepada Al Jazeera.

“Meskipun hal ini bermanfaat, namun hal ini tidak cukup kuat dan jelas mengingat penolakan sistematis Netanyahu terhadap saran dan peringatan Biden secara pribadi selama tujuh bulan terakhir,” lanjutnya.

“Ini adalah sebuah momen bahwa Biden harus lebih jelas dan lebih kuat dalam menarik garis merah bagi Israel dan Netanyahu untuk tidak membawa seluruh kawasan ke dalam perang.”

Serangan Teheran Berpotensi Sebagai Sinyal kepada Washington

Diketahui Biden mempersingkat perjalanan akhir pekannya dan kembali ke Washington, DC, ketika Iran meluncurkan ratusan drone dan rudal ke Israel pada hari Sabtu (13/4/2024) lalu dalam apa yang disebut Teheran sebagai operasi “Janji Sejati”.

Serangan tersebut merupakan pertama kalinya Iran menyerang Israel secara langsung, dan para pejabat Iran mengatakan hal itu dimaksudkan untuk menciptakan “pencegahan”.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved