Berita Berau Terkini

Pengunjung Pantai Pulau Derawan Berau Kecewa karena Dipungut Biaya Rp30 Ribu per Orang

Salah seorang pengunjung pulau Derawan asal Bontang, Yonatahan mengatakan untuk penarikan harga per orang sebesar Rp 30 ribu.

Penulis: Renata Andini Pengesti | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/RENATA ANDINI
KONTROVERSI TIKET WISATA - Penjaga resort BMI Berau yang sedang berjaga jika ada wisatawan yang ingin melewati wilayahnya untuk menuju ujung pantai Derawan, Berau, Kalimantan Timur. Pengunjung kecewa dengan adanya penarikan dana sebesar Rp 30.000 per kepala untuk orang dewasa, saat akan menuju ujung pantai Pulau Derawan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. 

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Pengunjung kecewa dengan adanya penarikan dana sebesar Rp 30.000 per kepala untuk orang dewasa, saat akan menuju ujung pantai Pulau Derawan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.

Lantaran, lokasi itu bertepatan dengan pintu masuk kawasan resort milik BMI.

Salah seorang pengunjung pulau Derawan asal Bontang, Yonatahan mengatakan untuk penarikan harga per orang sebesar Rp 30 ribu termasuk harga yang cukup lumayan besar.

Apalagi, untuk menuju Pulau Derawan harus menyebrangi laut Tanjung Batu-Pulau Derawan dengan harga speedboat sebesar Rp 600 ribu per satu kapal dengan kapasitas maksimal 5 orang.

Baca juga: Tangani Abrasi Pulau Derawan , DPRD Berau Dorong Pemkab Susun DED

“Cukup mahal, karena masuk melihat pantai kan bisa dengan jalan kaki, tapi ini harus bayar lagi,” tegasnya kepada TribunKaltim.co, Minggu (14/3/2024) di Berau.

Kemudian, komplain juga datang dari salah satu wisatawan asal Tanjung Redeb, Ida.

Keadaan di Pulau Derawan, Berau, Kalimantan Timur pada Selasa (21/6/2022).
Keadaan di Pulau Derawan, Berau, Kalimantan Timur pada Selasa (21/6/2022). (TRIBUNKALTIM.CO/RENATA ANDINI)

Dia beberapa kali mengunjungi pulau derawan dan baru pertama kali mendapati pungutan uang untuk sekedar melihat pantai saja. 

Menurutnya, tidak sebanding dengan fasilitas yang diberikan untuk membayar Rp30 ribu. Contohnya pihak resort tidak menyediakan toilet umum.

Baca juga: 2 Pelaku Tindak Asusila di Pulau Derawan Berau Diringkus Polisi

“Mau tidak mau harus bayar, sudah jauh-jauh ke sini. Agak kecewa,” tegasnya.

Menurutnya, jika angka tersebut bisa turun, seperti hanya merogoh kantong sebesar Rp 5.000 per orang dewasa, maka masih wajar saja. 

Karena Beda Politik

Salah seorang warga pulau derawan yang tidak berkenan menyebutkan identitas mengakui, sangat kecewa dengan tindakan pengelola resort BMI.

Diakuinya, usulan itu bukan dari pihak owner. Namun, dari pihak pengelola dan ada penyebab perbedaan politik yang berperan.

“Ada bentrok antara masyarakat kampung derawan, karena kemarin beda pemilihan kepala kampung, jadi ada yang tidak mau mengikuti aturan dari kepala kampung baru,” jelasnya.

Baca juga: Lokasi Wisata Jessica Water Part Samarinda, Banyak Dikunjungi Anak-anak dari Dalam dan Luar Daerah

Untuk saat ini belum ada respons dari pihak pengelola resort untuk pemungutan anggaran tersebut.

Sementara itu sebelumnya, Kepala Kampung Pulau Derawan, Indra mengatakan pihaknya memang tidak setuju dan jangan melakukan tindakan itu tanpa persetujuan masyarakat dan pemerintahan kampung.

“Jangan memungut sebelum adanya peraturan kampung dan kesepekatan dari BUMKnya,” tegasnya.

(*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved