Berita Samarinda Terkini
Rencana Membangun Hetero Space dan UMKM Center di Samarinda Kaltim, Nurahmani Urai Manfaatnya
Pemkot menunjukkan komitmen untuk memajukan sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dengan berencana membangun Hetero Space.
Penulis: Sintya Alfatika Sari | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda menunjukkan komitmen untuk memajukan sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dengan berencana membangun Hetero Space dan UMKM Center.
Hal ini terungkap dalam hearing antara Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Kota Samarinda dengan Panitia Khusus Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (Pansus LKPJ) DPRD Samarinda baru-baru ini, Rabu (17/4/2024).
Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian (Diskop UKMP) Kota Samarinda, Nurahmani, yang akrab disapa Yama, menyampaikan harapannya agar kedua wadah ini dapat terwujud.
Digambarkannya, Hetero Space dijadikan sebagai tempat berkumpulnya seluruh pelaku UMKM.
Baca juga: Disperindagkop Salurkan Bantuan bagi UMKM di Kaltim, Akmal Malik: Carikan Pasarnya
Tak hanya untuk menjajakan dagangan, melainkan juga sebagai ajang pameran besar dan kegiatan ekspansi untuk menjangkau pasaran yang lebih luas.
"Kami komunikasikan sama Pemkot bahwa kami inginnya jika Kota Samarinda ini punya wadah Hetero Space, itu tempat berkumpulnya semua UMKM, bisa juga jadi tempat pameran, ada kegiatan ekspansi," ujar Yama.
Dirinya pun mengusulkan Gedung Bulutangkis di Jalan Polder Air Hitam, Kelurahan Air Hitam, Kecamatan Samarinda Ulu agar menjadi lokasi Hetero Space.
Sementara itu, Gedung KNPI di area SMA Negeri 2 Samarinda direncanakan menjadi rumah bagi UKM Center, yang akan menjadi pusat oleh-oleh terbesar di Samarinda.
Baca juga: Tenda UMKM Taman Bebaya Rusak Diterjang Hujan Deras, Pengunjung Minta Disediakan Tempat Berteduh
Yama optimistis bahwa kedua wadah ini akan memberikan manfaat besar bagi para pelaku UMKM, meningkatkan kesejahteraan mereka, dan secara tidak langsung mendongkrak ekonomi serta Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Samarinda.
Sementara itu, terkait dengan program prioritas Wali Kota Samarinda dan Wakil Wali Kota Samarinda, Andi Harun - Rusmadi Wongso, untuk menciptakan 10.000 wirausaha baru di Samarinda, diakui dinilai oleh legislatif Samarinda masih belum mencapai target. Hal ini disampaikan oleh anggota Komisi II DPRD Samarinda, Laila Fatihah.
Laila mengungkapkan bahwa program tersebut hanya dapat menjangkau sebagian kecil dari total pelaku UMKM di Samarinda.
"Sebenarnya kalau kita lihat dari satu program ini hanya mencakup sekian persen, dari seluruh pelaku UMKM yang sudah terdaftar dan memiliki NIB (Nomor Induk Berusaha) yang diakselerasi oleh Diskop UKMP Samarinda," jelas Laila.
Rendahnya pemahaman para pelaku usaha untuk membuat NIB menjadi salah satu kendala utama dalam mencapai target tersebut.
Banyak pelaku usaha yang kesulitan mendaftar NIB karena terbentur dengan persyaratan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Hal ini menyebabkan mereka enggan mendaftarkan NIB karena takut terbebani pajak.
Baca juga: Miliki Kemasan yang Unik, Pengamat UMKM Balikpapan Sebut Pawon Snacks Berpotensi untuk Ekspor
"Banyak yang tidak tahu bahwa penghasilan Rp 500 ribu tidak dikenakan pajak," ujar Laila.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.