Pilkada Kaltim 2024
Hasil Survei Pilkada Kaltim 2024 Jadi Rujukan Rudy Masud, Cari Sosok Cawagub, Kader Gerindra Disebut
Hasil Survei Pilkada Kaltim 2024 jadi rujukan Ketua DPD Golkar Kaltim, Rudy Masud. Diketahu ia mencari sosok cawagub. Kader Gerindra sempat disebut.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Kaltim, Andi Harun menegaskan terkait hal itu saat ditemui TribunKaltim.co, di sela agenda tugasnya Walikota Samarinda, ia tegas mengklarifikasi, Kamis (18/4/2024).
Bahwa Partai Gerindra Kaltim belum merekomendasi siapapun, baik kader maupun tokoh politik yang namanya sudah muncul di publik menyatakan diri maju di Pilgub Kaltim maupun Kabupaten/Kota.
"Saya juga menyampaikan beberapa klarifikasi sebagai Ketua Partai Gerindra Kaltim, bahwa belum merekomendasikan kepada siapapun terkait Pilkada, baik itu Pilgub maupun Pilkada Kabupaten/Kota, jadi kalau ada pihak yang maju, itu masih pendapat pribadi atau personal, partai sama sekali belum rekomendasi siapapun," tegasnya.
Walikota Andi Harun juga membaca informasi yang beredar dari media bahwa Sekretaris Gerindra Kaltim Seno Aji yang digadang–gadang maju bersama Rudy Mas'ud di Pilgub Kaltim.
Baginya, Partai Gerindra yang telah menang mutlak mengusung pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sudah seharusnya memiliki mental pemenang.
Ia tak sependapat jika Gerindra seolah-olah meminta posisi tertentu di Pilgub Kaltim, karena menurut Andi Harun, jika ada kader secara pribadi menyatakan diri atau dinyatakan orang lain, itu sebatas pendapat pribadi.
Baca juga: Rudy Masud Buka Lebar Pintu Koalisi Golkar di Pilkada Kaltim 2024, Tak Hanya Buat Partai KIM
Ia menyarankan ke semua kader jangan bercita-cita untuk duduk di nomor 2 dan harus maju sebagai orang pertama.
"Apalagi misalnya untuk Pilkada Gubernur, saya membaca berita, ada seolah-olah kandidat Gerindra meminta posisi 02 (Calon Wakil Gubernur), itu merendahkan Partai Gerindra, kita ingin dorong kader-kader dan figur kandidat yang terafiliasi dengan manifesto perjuangan Pak Prabowo Subianto dan partai itu yang kedepankan, kita usung," tegasnya.
"Kita sekarang punya Presiden terpilih, partai kita masuk 3 besar nasional, masa cita-citanya orang kedua," sambung politisi yang karib disapa AH ini.
Ia juga menekankan, soal nanti bagaimana proses dinamika politik sampai batas akhir penentuan dari mandat DPP Partai Gerindra tak perlu pusing dipikirkan.
Tentu saja yang terpenting saat ini semua kader ia persilahkan untuk memantaskan diri menawarkan programnya pada masyarakat dan tidak hanya masuk pada figur saja serta kultus pada popularitas.
Pada akhirnya, keputusan ada di Ketua Umum Pak Prabowo Subianto dan DPP, itu platform di Partai Gerindra, karena belum ada keputusan dan petunjuk apapun.
"Jangan jualan dulu nomor berapa-berapa. Maju saja dulu, toh nantinya di survei, semuanya," tukas AH.
"Misal di Samarinda ada Pak Helmy, Andi Harun, tidak harus saya yang maju, karena bukan pemilik tunggal partai, di Kukar Pak Seno, Pak Alif Turiadi, Pak Reza Fachlevi, boleh. Ya kan untuk maju, walau kita memiliki perahu tidak hanya berstatus kader," imbuhnya.
AH juga menekankan, bahwa dalam kontestasi politik memang banyak syarat, termasuk diketahui Pilkada yang sebelumnya dikatakannya berbiaya mahal.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.