Amalan dan Doa
Panduan Melakukan Mandi Junub dan Mandi Wajib Bagi Muslim Muslimah Sesuai Syariat Islam
Tata cara dan panduan melakukan mandi junub serta mandi wajib bagi muslim dan muslimah sesuai syariat Islam.
Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Dzakkyah Putri
TRIBUNKALTIM.CO - Mandi junub, juga dikenal sebagai mandi besar atau mandi wajib junub, merupakan mandi besar yang dilakukan oleh individu Muslim setelah mengalami keadaan junub.
Seseorang menjadi junub setelah melakukan aktivitas tertentu yang menyebabkan mereka kehilangan kesucian, seperti hubungan intim, mimpi basah, atau ejakulasi. Mandi junub adalah bagian yang penting dari praktik kebersihan ritual dalam agama Islam.
Melalui mandi junub, seorang Muslim membersihkan diri dari keadaan tidak suci dan bersiap untuk melaksanakan ibadah seperti shalat dan membaca Al-Quran dengan keadaan yang suci dan bersih.
Karena itu, setiap Muslim, baik laki-laki maupun perempuan, diwajibkan untuk melakukan mandi junub ketika dalam keadaan junub.
Baca juga: Bolehkah Potong Rambut Saat Puasa? Inilah Penjelasan dan Informasi Terkait
Sebelum memulai mandi junub, seorang Muslim harus berniat dalam hati untuk mandi junub dengan tujuan membersihkan diri dari keadaan junub.

Perbedaan mandi junub dan mandi wajib
Mandi junub dan mandi wajib adalah dua istilah yang sering digunakan dalam konteks kebersihan ritual dalam agama Islam, namun keduanya memiliki perbedaan yang cukup penting.
Berikut adalah penjelasan singkat tentang perbedaan antara mandi junub dan mandi wajib:
Mandi Junub adalah mandi besar yang wajib dilakukan oleh seorang Muslim setelah melakukan aktivitas yang membuatnya menjadi junub, yaitu dalam keadaan tidak suci. Contohnya adalah setelah berhubungan intim, mimpi basah, atau ejakulasi.
Mandi junub melibatkan mandi seluruh tubuh dengan membasuhnya dengan air yang mengalir.
Selain membersihkan tubuh secara menyeluruh, mandi junub juga harus disertai dengan niat yang tulus untuk membersihkan diri dari keadaan junub.
Mandi junub bertujuan untuk memurnikan tubuh dan mengembalikannya ke dalam keadaan suci sehingga seseorang dapat melaksanakan ibadah seperti shalat dan membaca Al-Quran.
Mandi Wajib atau mandi hadas besar adalah mandi yang wajib dilakukan dalam beberapa situasi tertentu, seperti setelah menstruasi atau nifas bagi wanita, setelah persalinan, atau setelah memasuki Islam dari keadaan jahiliah (tidak beriman).
Mandi wajib juga melibatkan mandi seluruh tubuh dengan membasuhnya dengan air yang mengalir.
Tujuannya adalah untuk membersihkan diri dari keadaan tidak suci atau hadas besar yang disebabkan oleh kondisi tertentu seperti menstruasi atau nifas.
Mandi wajib juga harus disertai dengan niat yang tulus untuk membersihkan diri dari keadaan hadas besar dan kembali ke dalam keadaan suci.
Jadi, meskipun keduanya melibatkan mandi seluruh tubuh, mandi junub dan mandi wajib memiliki perbedaan dalam konteks penggunaannya dan situasi yang memicunya.
Mandi junub khusus dilakukan setelah seseorang menjadi junub, sementara mandi wajib dilakukan dalam situasi-situasi khusus seperti menstruasi, nifas, atau masuk Islam dari keadaan jahiliah.
Tata cara mandi junub
1. Niat
Membaca niat dengan kalimat Nawaitu Ghusla Lifrafil Hadatsil Akbari Fardhan Lillahi Ta'aala.
Artinya: Aku berniat mandi besar untuk menghilangkan hadas besar fardhu karena Allah Ta'aala.
2. Membasuh tangan
Ambil air dan basuh tangan sebanyak tiga kali.
3. Membersihkan tubuh
Bersihkan tubuh dari najis atau kotoran yang mungkin masih menempel.
4. Berwudhu
Lakukan wudhu seperti biasa sebelum salat, mencuci wajah, tangan, kepala, dan kaki.
5. Mengguyur kepala
Mengguyur bagian kepala hingga tiga kali.
6. Mengguyur tubuh
Mengguyur anggota tubuh sebelah kanan sebanyak tiga kali, lalu sebelah kiri juga tiga kali.
7. Mencuci rambut
Basahi rambut dan pangkal kepala dengan merendam tangan ke dalam air.
Gosok kulit kepala dengan tangan dan akhiri dengan menyiram kepala sebanyak tiga kali.
8. Menggosok tubuh
Gosok bagian tubuh secara menyeluruh sebanyak tiga kali, termasuk bagian depan, belakang, serta menyela rambut ataupun jenggot.
Selanjutnya yaitu juga membasahi/menggosok daerah kemaluan sebanyak 3x.
9. Bilas seluruh tubuh
Bilas seluruh tubuh dengan mengguyurkan air, dimulai dari sisi kanan, lalu sisi kiri.
Hukum Mandi Junub
Ada beberapa firman Allah SWT yang menyuruh hambanya untuk melaksanakan mandi junub. Seperti di surat An-Nisa ayat 43 dan surat Al-Maidah ayat 6.
Berikut bunyi surat An-Nisa ayat 43:
Artinya: "Wahai orang yang beriman! Janganlah kamu mendekati salat ketika kamu dalam keadaan mabuk, sampai kamu sadar apa yang kamu ucapkan, dan jangan pula (kamu hampiri masjid ketika kamu) dalam keadaan junub kecuali sekadar melewati jalan saja, sebelum kamu mandi (mandi junub).
Adapun jika kamu sakit atau sedang dalam perjalanan atau sehabis buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, sedangkan kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Sungguh, Allah Maha Pemaaf, Maha Pengampun,"
Berikut bunyi surat Al-Maidah ayat 6:
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu berdiri hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku serta usaplah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai kedua mata kaki. Jika kamu dalam keadaan junub, mandilah.
Jika kamu sakit, dalam perjalanan, kembali dari tempat buang air (kakus), atau menyentuh perempuan, lalu tidak memperoleh air, bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menjadikan bagimu sedikit pun kesulitan, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu agar kamu bersyukur" (*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.