Pilkada 2024
Pilkada Kab/Kota DI Yogyakarta, Soimah Bakal Jadi Jagoan PDIP, Gerindra Dekati Menantu Jokowi
Dua sosok wanita mencuat dalam Pilkada di Daerah Istimewa Yogyakarta, di antaranya Soimah Pancawati dan Erina Gudono.
TRIBUNKALTIM.CO - Dua sosok wanita mencuat dalam Pilkada di Daerah Istimewa Yogyakarta, di antaranya Soimah Pancawati dan Erina Gudono.
Baik Soimah Pancawati dan Erina Gudono, digadang-gadang bakal menjadi kekuatan kuat dalam Pilkada di kabupaten-kota DI Yogyakarta.
Soimah Pancawati sendiri dikenal sebagai seniman dan juga artis papan atas Tanah Air, sedangkan Erina Gudono merupakan menantu Presiden Joko Widodo, istri dari Kaesang Pangarep.
Soimah Pancawati digadang-gadang bakal menjadi jagoan PDI Perjuangan pada Pilkada Bantul 2024.
Baca juga: Rudy Masud Pantau Hasil Survei, Cari Bakal Calon Wakil Gubernur di Pilkada Kaltim 2024
Baca juga: Bawaslu Balikpapan Sebut Panwascam di Pilpres Bisa Kembali Bertugas di Pilkada, Ini Persyaratannya
Sedangkan Erina Gudono, tengah didekati Partai Gerindra untuk maju di Pilkada Sleman 2024.
Soimah Pancawati
Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, melakukan penjaringan bakal calon bupati dan wakil bupati.
Hasilnya, ada nama Wakil Bupati Bantul Joko B Purnomo, Seniman Soimah Pancawati dan juga anggota DPRD.
Penjaringan nama-nama potensial tersebut dilakukan melalui pimpinan anak cabang (PAC) dan ranting PDIP di Bantul.
Ketua DPC PDIP Bantul, Joko B. Purnomo mengatakan, pihaknya sudah melakukan sosialisasi kepada PAC hingga sayap partai terkait penjaringan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati dalam Pilkada serentak 2024.
Kemudian ditindaklanjuti oleh PAC dan ranting yang melakukan rapat serentak di 17 Kapanewon pada Kamis (18/4/2024) malam.
"Intinya mensosialisasikan instruksi partai sekaligus meminta usulan dari masing-masing PAC ranting terkait nama-nama yang diusulkan kemudian DPC akan menjaring," kata Joko saat dihubungi wartawan melalui telepon Jumat (19/4/2024).
Adapun kriteria penjaringan bakal calon Bupati dan wakil bupati yakni berasal dari kader, tokoh masyarakat dan pegiat adat, yang sejalan dengan ideologi dan visi misi PDI Perjuangan.
Sejumlah tokoh muncul termasuk nama Joko B Purnomo sendiri sebagai calon Bupati Bantul.
Baca juga: Nidya Listiyono Mantap Maju Pilkada Samarinda 2024, Hari Ini Daftar Penjaringan Partai Golkar
Beberapa nama lain seperti Ketua DPRD Bantul, Hanung Raharjo; anggota DPRD Bantul, Aryunadi dan seniman Soimah Pancawati.
Joko mengatakan, usulan dari PAC Sewon mengusulkan nama Aryunandi yang saat ini menjadi anggota DPRD Bantul.
"Jadi Joko Purnomo di 17 Kapanewon, Aryunadi dan Hanung masing-masing satu Kapanewon dan Soimah di dua Kapanewon," kata dia.
Dijelaskannya, DPC PDIP Bantul akan membuka pendaftaran bakal calon Bupati-Wakil Bupati pada Sabtu 20 April sampai 26 April 2024.
Dirinya mengaku siap ditugaskan oleh partai sebagai bakal calon Bupati maupun Wakil Bupati.
Sekretaris Tim penjaringan calon Bupati dan Wakil Bupati Bantul DPC PDIP Bantul, Rajut Sukasworo mengatakan, Hanung Raharjo mmenyatakan tidak mau diusulkan menjadi bakal calon.
Saat ini ada tiga nama yang bersedia maju, dan akan dibawa ke rapat internal.
"Perintah dari DPP PDIP paling lambat harus sudah masuk ke DPP pada 31 Mei 2024. Jadi soal nanti siapa yang akan mendapatkan restu, semua tergantung dari DPP," kata dia.
Erina Gudono
Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Sleman mengaku ingin bertemu dengan menantu Jokowi, Erina Gudono.
Baca juga: Cari Bakal Calon Wakil Gubernur untuk Maju di Pilkada Kaltim 2024, Rudy Masud Lihat Hasil Survei
Pertemuan dengan istri Kaesang Pangarep tersebut diinginkan Gerindra Sleman untuk menyampaikan aspirasi warga terkait kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sleman 2024.
"Kita rencana pengin ketemu, sowan dengan Mbak Erina (Gudono). Tapi kan belum tahu kapan waktunya," kata Sekretaris DPC Gerindra Sleman, M. Arif Priyosusanto, Kamis (18/4/2024).
"Kami hanya ingin menyampaikan aspirasi warga Sleman. Terutama aspirasi dari anak-anak muda. Karena anak-anak muda ini kan menghendaki kepemimpinan anak muda, maka kami ingin menyampaikan aspirasi itu.
Gerindra Sleman serius berusaha ingin mencalonkan Erina dalam pesta demokrasi lima tahunan di Bumi Sembada.
Meksipun dalam beberapa kesempatan, Kaesang Pangarep, suami dari Erina telah menyampaikan pernyataan jika istrinya tersebut tidak akan maju di pemilihan kepala daerah yang digelar November mendatang.
Jika pada akhirnya dalam pertemuan tersebut Erina tetap menyampaikan keberatan maju di Pilkada Sleman tahun 2024, Arif menyatakan tidak ada masalah.
Yang paling penting, bagi dia, aspirasi warga telah disampaikan dan harapannya bisa dipertimbangkan.
Disinggung, kapan rencana pertemuan tersebut, Arif mengaku belum bisa memastikan. Masih menunggu jadwal dari istri putra bungsu Jokowi itu.
Namun demikian, Arif berharap pertemuan tersebut bisa terjadi di bulan Syawal karena sekaligus silaturahmi setelah Lebaran.
Kalau pun tidak bisa di bulan Syawal, baginya juga tidak apa-apa. Tenggat waktu pertemuan tersebut, kata dia, hingga sebelum pendaftaran pasangan calon dimulai yaitu di bulan Agustus mendatang.
Baca juga: Ingin Maju di Pilkada Paser 2024, Berapa Dukungan Suara yang Harus Dikantongi Paslon Independen?
"Dan saya berharap kalau bisa nanti ketemuannya di Sleman. Kan Mbak Erina orang Sleman," ucapnya.
Selain berupaya menyampaikan aspirasi ke Erina, Gerindra Sleman dengan modal 6 kursi DPRD Sleman juga mulai melakukan komunikasi dengan sejumlah partai politik (parpol) untuk bisa bersama-sama mengarungi Pilkada Sleman 2024.
Menurut Arif, ada dua parpol yang sejauh ini sudah komunikasi intens, yaitu Golkar dan PKS, meksipun belum bisa dikatakan menjalin koalisi.
"Kita sudah komunikasi dengan teman-teman parpol, untuk menyamakan persepsi. Terutama Golkar dan PKS, kita memang komunikasi intens untuk bareng-bareng di Pilkada. Tapi belum mengerucut ke koalisi," urainya.
Jika Gerindra, PKS, dan Golkar akhirnya merajut kerja sama, maka koalisi parpol ini mengantongi 18 kursi parlemen.
Jumlah yang lebih dari cukup untuk dapat mengajukan pasangan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati di Pilkada Sleman 2024.
Saat ini, sejumlah parpol di Sleman memang masih taraf penjajakan dan penggodokan untuk membangun mitra koalisi di perhelatan pilkada.
Selain Gerindra, PKS, dan Golkar, proses penjajakan juga dilakukan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Amanat Nasional (PAN).
Sekretaris DPD PAN Sleman, Inoki Azmi Purnomo sebelumnya mengungkapkan, pascalebaran ini pihaknya sudah mulai membangun komunikasi awal dengan beberapa parpol.
Komunikasi ini sebagai upaya penjajakan untuk membangun koalisi.
Baca juga: Gerindra Soal Anies Baswedan Diusung Lagi di Pilkada Jakar ta 2024, Muzani: Kita Punya Jago
Dengan perolehan 6 kursi di DPRD Sleman, PAN tidak bisa mengajukan bakal pasangan calon sendiri. Karena itu, harus membangun koalisi untuk memenuhi ambang batas syarat pencalonan sekaligus mempermudah keterpilihan calon yang didukung.
"Tentunya koalisi yang di bangun dalam kerangka mempermudah keterpilihan bagi calon," jelas Inoki. Adapun di Pilkada Sleman tahun 2024, partai berlogo matahari ini hampir dipastikan bakal kembali mengusung bupati petahan, Kustini Sri Purnomo untuk kembali maju sebagai calon bupati periode lima tahun mendatang.
3 nama untuk Kulon Progo
Sementara itu, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Kulon Progo hingga kini terus menggodok nama-nama yang akan diajukan ke Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Sekretaris DPC Partai Gerindra Kulon Progo, Ady Sutrisno mengatakan, ada arahan dari Dewan Pimpinan Daerah (DPD) DIY terkait pesta demokrasi November mendatang.
"Arahannya bahwa Gerindra hanya mencari calon bupati di Pilkada 2024," ucap Ady ditemui di Wates, Kamis (18/4).
DPC Partai Gerindra Kulon Progo pun sampai sekarang masih melakukan penjaringan. Namun setidaknya sudah ada tiga nama yang masuk dalam radar, yaitu Marija, Sukamta, dan Novida.
Dari tiga nama tersebut, DPD Partai Gerindra DIY condong ke Marija. Alasannya hanya dia satu-satunya calon yang menjadi kader resmi dari parpol berlambang kepala garuda ini.
"Intinya Marija juga sudah mendapatkan restu dari DPD untuk maju mendapatkan rekomendasi dari DPP (Dewan Pimpinan Pusat)," ujarnya.
Marija yang asli Kapanewon Panjatan sempat menjadi Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) untuk Prabowo-Gibran pada Pilpres kemarin di Kulon Progo.
Baca juga: Ketua Golkar Rudy Masud Ngaku Masih Jomblo Belum Beber Sosok Pendamping pada Pilkada Kaltim 2024
Ia sebelumnya pernah berkarier sebagai Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Sragen, Jawa Tengah selama 15 tahun.
Ady menyebut saat ini pihaknya juga mengintensifkan komunikasi dengan sejumlah partai politik (parpol) terkait pilkada.
Terutama dengan parpol yang sebelumnya berkoalisi untuk mendukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
Setidaknya ada dua hal yang jadi bahasan utama dalam komunikasi tersebut. Antara lain menguatkan koalisi serta menggodok nama calon wakil bupati (wabup), sebab nantinya perlu diajukan ke DPP Partai Gerindra bersama calon bupati sebagai pasangannya.
"Secepatnya akan kami ajukan ke DPP Partai Gerindra, untuk pasangan calon (paslon) bupati dan wabup untuk Pilkada 2024," jelas Ady.
Sementara itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kulon Progo pun telah memulai sejumlah tahapan untuk Pilkada 2024. Pendaftaran paslon yang diusung parpol dibuka pada 27-29 Agustus 2024.
KPU Kulon Progo pun juga membuka layanan konsultasi terkait tahapan pilkada di kantornya. Konsultasi bisa dilakukan oleh calon peserta hingga parpol pengusung.
"Sejauh ini belum ada yang melakukan konsultasi ke kami, baik dari jalur perseorangan maupun dari parpol," tutur Ketua KPU Kulon Progo, Budi Priyana. (*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.