Berita Samarinda Terkini
2 Faktor Penyebab Kemacetan Lalu-lintas di Samarinda Kaltim
Perkotaan Samarinda masih mengalami persoalan pelik, satu di antaranya ialah kemacetan lalu-lintas di Kota Samarinda, Kalimantan Timur
Penulis: Ilo | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Perkotaan Samarinda masih mengalami persoalan pelik, satu di antaranya ialah kemacetan lalu-lintas. Keadaan arus lalu-lintas di Samarinda, Kalimantan Timur, saban hari macet.
Kali ini Tiopan Henry Manto Gultom, pengamat lalu-lintas dari Universitas Mulawarman Samarinda memberikan gambaran penyebab kemacetan lalu-lintas di Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur.
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) memberikan analisis faktor penyebab kemacetan lalu-lintas di Kota Samarinda,
Baca juga: Kapolsek Sungai Pinang Samarinda Ingatkan untuk Cegah Kemacetan dan Kecelakaan Lalulintas
Ada dua hal yang menjadi benah merah. yakni sebagai berikut:
1. Tidak Didesain Kota Metropolitan
Menurut Tiopan, salah satu faktor utama kemacetan di Samarinda adalah desain kota yang memang tak diperuntukkan menjadi kota metropolitan.

Dengan jumlah penduduk yang tercatat di Badan Pusat Statistik (BPS) sekitar 800 ribu jiwa, ruas jalan dan jaringan jalan dalam kota tidak memadai untuk menampung volume kendaraan yang tinggi.
Itu jiwa yang tercatat, belum lagi mungkin masih ada yang belum tercatat.
Baca juga: BREAKING NEWS: Kecelakaan di Km 8 Balikpapan, Kemacetan Mengular di Jalur Keluar Grand City
"Ditambah lagi kepemilikan kendaraan yang juga cukup tinggi dan lebar jalan yang tidak standar menjadi faktor utama kemacetan," sebutnya.
2. Pusat Ekonomi tak Terpusat
Selain itu, Tiopan menyoroti banyaknya pusat-pusat ekonomi yang tidak terpusat dan tersebar di berbagai wilayah.
Hal ini menyebabkan penumpukan kendaraan di area-area tersebut, seperti Jalan Abdul Hasan, Simpang 4 Pasundan - KS Tubun, kawasan Pasar Pagi, dan kawasan lainnya.
Sekarang juga banyak daerah-daerah kawasan perumahan dan kawasan rumah yang berubah fungsi menjadi kawasan ekonomi.
Baca juga: DPRD Samarinda Sayangkan Lahan Parkir di Pasar Ramadhan Kurang Sehingga Tuai Kemacetan
Contohnya Jalan Juanda, itu jalan nasional tapi pengelolaan tata ruangnya masuk di Kota Samarinda.
Banyak berubah menjadi kegiatan ekonomi, membuat daya tarik masyarakat untuk berkunjung.
"Dengan lebar jalan tidak sampai 3,5 meter, kalau ada parkir di situ, ya malah semakin menambah kemacetan lalu-lintas," paparnya.
(TribunKaltim.co/Sintya Alfatika)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.