Pilpres 2024

Sosok Pria Tarik Leher Gibran, Lepas Jaket 02 dan Pergi Usai Diamankan Paspampres

Sosok pria di Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, diamankan Paspampres gara-gara menarik leher cawapres terpilih, Gibran Rakabuming Raka,

|
Editor: Heriani AM
YouTube TribunWow
Sosok pria di Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, diamankan Paspampres gara-gara menarik leher cawapres terpilih, Gibran Rakabuming Raka, hingga nyaris terjatuh. 

TRIBUNKALTIM.CO - Sosok pria di Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, diamankan Paspampres gara-gara menarik leher cawapres terpilih, Gibran Rakabuming Raka, hingga nyaris terjatuh.

Pria tersebut diduga adalah warga Muara Baru yang mendukung pasangan Prabowo-Gibran,

Pria tersebut mengenakan peci berwarna putih dan jaket biru bergambar Gibran dengan tulisan 02.

Belum diketahui secara jelas identitas lengkap pria tersebut.

Baca juga: Koalisi Tambun Prabowo-Gibran, Kuasai 85 Persen Kursi DPR Jika PKB, Nasdem dan PKS Bergabung

Saat diamankan, ia mengaku hanya ingin melihat Gibran dari dekat.

Namun, pria tersebut langsung pergi dan melepas jaket 02 yang dikenakannya setelah itu.

Sementara itu, Gibran yang nyaris terjatuh gara-gara ditarik lehernya oleh pelaku hanya tersenyum meski sempat terkejut.

Respons Gibran

Gibran Rakabuming Raka langsung blusukan setelah ditetapkan sebagai wakil presiden terpilih RI periode 2024-2029 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Rabu (24/4/2024) siang.

Gibran memilih blusukan mengunjungi warga di Rusun Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara.

Di tengah kerumunan warga, tertangkap momen seorang pria nekat menerobos, memaksa merangkul, bahkan menarik leher Gibran.

Gibran tampak kaget. Namun kemudian tersenyum meski mendapat perlakuan mengejutkan dari warga tersebut.

Sosok pria di Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, diamankan Paspampres gara-gara menarik leher cawapres terpilih, Gibran Rakabuming Raka, hingga nyaris terjatuh.
Sosok pria di Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, diamankan Paspampres gara-gara menarik leher cawapres terpilih, Gibran Rakabuming Raka, hingga nyaris terjatuh. (YouTube TribunWow)

Meski begitu, ajudan dan Paspampres langsung sigap memiting pria tersebut dan membawanya menjauh dari Gibran.

Meski ada momen seperti itu, Gibran mengucapkan terima kasih atas dukungan untuk merealisasikan program makan siang gratis yang dijanjikannya pada saat kampanye.

Ia juga berterima kasih atas sambutan dan antusiasme yang luar biasa dari warga Muara Baru.

Jokowi dan Gibran Masuk Golkar

Terbaru, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto mengumumkan status Jokowi dan Gibran di Golkar.

Airlangga Hartarto menyebut, Jokowi dan Gibran kini jadi bagian partai berlambang pohon beringin, tersebut.

Hal ini menanggapi pertanyaan kalau Presiden Jokowi dan Gibran sudah tak lagi menjadi kader PDIP.

"Bahwa Pak Jokowi itu dekat dengan Partai golkar, dan kedua, Pak Gibran itu mendapatkan mandat dari Partai Golkar melalui mekanisme Rapimnas resmi," kata Airlangga di kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Rabu (24/4/2024).

"Jadi, bagi kami Pak Jokowi dan Mas Gibran itu sudah masuk dalam keluarga besar Golkar.

Baca juga: Maju Pilkada Bontang 2024, Sigit Alfian Siapkan Langkah Kuda Rebut Rekomendasi PKB

Tinggal tentunya formalitasnya saja," sambungnya.

Airlangga mengaku pihaknya akan selalu terbuka untuk para tokoh politik untuk bergabung ke Partai Golkar.

"Tentu Partai Golkar selalu terbuka terhadap kader-kader terbaik bangsa ini.

Dan jelas Pak presiden, Pak Jokowi adalah kader terbaik bangsa yang sudah bersama Partai Golkar di dalam dua periode beliau," ujarnya.

Sebelumnya, Ketua Bidang Kehormatan DPP PDI-P Komarudin Watubun menyebut, Presiden Jokowi sudah tak lagi menjadi kader partai berlambang kepala banteng moncong putih tersebut.

Sebab, sikap politik yang bersangkutan sudah berbeda dengan partainya.

"Ah orang sudah di sebelah sana bagaimana mau dibilang bagian masih dari PDI Perjuangan, yang benar saja (masih kader PDIP)," kata Komarudin di kantor DPP PDI-P, Jakarta, Senin (22/4).

Sementara itu, Komarudin juga menyebut Gibran Rakabuming Raka sebagai pembohong.

Sebab, Gibran dua kali menyatakan akan setia untuk dengan PDIP.

Baca juga: Hotman Paris Bongkar Sosok yang Mau Adu Domba Jokowi-Prabowo, Diduga Terlibat KKN dan Akan Diproses

"Tentang sikap Mas Gibran saya kira itu terlalu reaktif untuk menanggapi Pak Sekjen.

Karena apa yang disampaikan Pak Sekjen itu benar terjadi dan itu benar (Gibran) berbohong, dua kali itu," kata Komaruddin.

Presiden Tak Bisa Dipeecat

Sampai saat ini PDIP belum memecat Presiden Jokowi maupun putra sulungnya Gibran Rakabuming dari keanggotaan partai.

Meskipun Jokowi dinilai terang-terangan berbeda pilihan dengan PDIP di Pilpres 2024.

Di mana, PDIP mengusung Ganjar Pranowo - Mahfud MD, sementara Jokowi dianggap berpihak ke pasangan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming.

Jika PDIP memecat kader lain yang membelot, tidak demikian halnya dengan Jokowi.

Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP Komarudin Watubun menjelaskan, alasan PDIP tidak memecat atau memberhentikan Presiden Jokowi dari status keanggotaan partai.

Komarudin mengatakan, Jokowi dianggap sebagai kader PDIP yang sudah mencapai tingkat tertinggi dengan menjabat sebagai Presiden RI.

Oleh karena itu, tidak dilakukan pemecatan atau pemberhetian.

Baca juga: Akhirnya Terungkap Alasan PDIP Tak Kunjung Pecat Jokowi Meski Dinilai Berseberangan di Pilpres 2024

Menurut dia, penjelasan itu disampaikan karena banyak kader PDIP yang bertanya mengapa mendapat perlakuan berbeda meski sama-sama tidak tegak lurus pada partai dalam konteks Pilpres 2024.

"Saya dapat telepon banyak dari struktur di bawah, termasuk teman-teman partai, 'Kok kami yang anggota biasa, orang kecil di bawah ini kalau mendukung si calon yang bukan dari PDI Perjuangan, langsung diberi peringatan, dipecat?'

Ya, ya sudah saya sampaikan.

Memang bukan diskriminasi tapi pemberlakuan yang sedikit berbeda di situ," kata Komarudin saat ditemui di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, Selasa (23/4/2024).

"Kenapa berbeda? Karena Pak Jokowi itu adalah kader yang mencapai tingkat tertinggi menjadi Presiden.

Dan tentu dari situ kita juga menjaga etika dan kehormatan beliau," ujarnya lagi.

Sebagai informasi, PDIP menganggap bahwa Jokowi dan putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka, sudah bukan lagi menjadi bagian dari partai.

Pasalnya, Jokowi dan keluarganya disebut melakukan pengkhianatan dalam konteks Pilpres 2024.

Meski demikian, Komarudin menegaskan bahwa PDIP menghormati apa pun pilihan Jokowi, termasuk jika memang memilih meninggalkan partai yang mendukungnya sejak menjadi Wali Kota Solo.

"Tapi kalau beliau sendiri bersikap keluar dari partai, ya sudah, biar saja, itu lah pilihan beliau.

Dan kita harus hargai," kata Komarudin.

Baca juga: Jokowi Dikabarkan akan Berikan Satyalancana kepada Gibran dan Bobby Nasution, Respons Istana

Lebih lanjut, Komarudin menyatakan bahwa partainya tidak menunggu Jokowi maupun Gibran mengembalikan Kartu Tanda Anggota (KTA) PDIP.

"Ya sudah, itu masa lalu PDI Perjuangan lah, kita bicara tentang masa depan," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Komarudin Watubun menilai Presiden Jokowi sudah tidak lagi menjadi bagian dari PDIP.

Hal itu disampaikan saat ditanya status Jokowi sebagai kader PDIP pasca Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan menolak permohonan sengketa Pilpres 2024 yang diajukan kubu pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Adapun sikap Presiden Jokowi selama Pilpres 2024 dinilai berbeda dengan PDIP.

Sebab, diduga kuat mendukung putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka, yang menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto.

"Ah, orang (Jokowi) sudah di sebelah sana, bagaimana mau dibilang bagian masih dari PDI Perjuangan? Yang benar saja," kata Komarudin ditemui di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Senin (22/4/2024).

Selain Jokowi, Gibran juga ditegaskan tidak lagi menjadi kader PDIP.

Baca juga: Sorotan Media Asing soal Putusan MK Sengketa Pilpres 2024, dari Dissenting Opinion dan Sikap Jokowi

Menurut Komarudin, keputusan partai mencoret Gibran sebagai kader sudah berlaku sejak resmi menjadi calon wakil presiden Prabowo Subianto.

"Gibran itu sudah bukan kader partai lagi, saya sudah bilang sejak dia (Gibran) ambil putusan itu (jadi cawapres Prabowo)," ujar Komarudin. (*)

Sebagian artikel ini bersumber dari Kompas TV berjudul Airlangga: Jokowi dan Gibran Sudah Masuk Sudah Masuk Keluarga Besar Golkar

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Video Respons Gibran Lehernya Ditarik Warga saat Blusukan di Jakut dan Video Sosok Pria di Muara Baru yang Tarik Leher Gibran hingga Nyaris Terjengkang.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved