Tribun Kaltim Hari Ini
Warga Dibekali Pelatihan Budidaya Kopi, Siapkan Pemuda Kukar di Sektor Pertanian
Menurut Aji Ali Husni, pertanian kopi di Kukar memiliki potensi untuk berkembang dan bersaing dengan pertanian di daerah lain.
Penulis: Geafry Necolsen | Editor: Mathias Masan Ola
TENGGARONG, TRIBUN - Pemuda di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur mendapat pelatihan budidaya kopi.
Ini merupakan langkah Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kukar dalam rangka meningkatkan kualitas petani dan pertanian lokal.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Kukar, Aji Ali Husni mengatakan, Pemkab Kukar terus berupaya untuk mengembangkan potensi sumber daya manusia (SDM).
Guna memastikan keberhasilan program pertanian daerah, Dispora Kukar menggalakkan pelatihan, termasuk pelatihan dalam bidang pembudidayaan tanaman kopi.
Baca juga: Yuk Ngopi Sambil Nikmati Hawa Sejuk Perkebunan di Wisata Kampung Kopi Luwak, Kutai Kartanegara
Menurut Aji Ali Husni, pertanian kopi di Kukar memiliki potensi untuk berkembang dan bersaing dengan pertanian di daerah lain.
Salah satu strategi yang digunakan adalah melalui kemitraan antara petani kopi dengan cafe-cafe lokal yang menggunakan kopi daerah sebagai menu utamanya.
"Aksi kami berfokus pada pendampingan khusus, karena kualitas kopi sangat bergantung pada perlakuan yang diberikan sesuai standar, mulai dari pemupukan, perawatan, hingga teknik panen dan pengolahan," ujarnya, Jumat (25/4/2024).
"Penting bagi kita untuk tidak hanya memikirkan bisnis cafe, tetapi juga memperhatikan asal-usul kopi dari kebunnya," sambungnya.
Ia juga menjelaskan bahwa tujuan dari pelatihan tersebut adalah agar petani lokal dapat mengoptimalkan potensi pertanian mereka, seperti yang telah berhasil dilakukan di daerah Jonggon dengan kebun kopi dan di Long Anai dengan produksi coklatnya.
Baca juga: Ampas Kopi dan Gamelan Santo Lukas akan Membuka TTG X Kaltim di Samarinda, Ingatkan Makna Pancasila
Selain itu, Aji menyatakan bahwa melalui pelatihan dan pembinaan ini, pihaknya ingin mempersiapkan generasi muda untuk berperan aktif dalam rantai pasok pertanian, baik sebagai penyedia maupun distributor hasil pertanian.
Menurutnya, menjadi petani tidak hanya berarti bekerja di lapangan, tetapi juga bisa melibatkan diri dalam berbagai aspek bisnis pertanian.
"Kami akan terus mendorong inisiatif ini, tidak hanya dari segi SDM tetapi juga aspek pengembangan perkebunan untuk mengoptimalkan potensi lokal," pungkasnya.(aul)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya
Alasan Walikota Balikpapan Tunda Kenaikan PBB 2025, Jangan Sampai Ada Istilah Pati Kedua |
![]() |
---|
Pemkot Klaim Salah Catat, PBB Warga Balikpapan Melonjak Drastis: Orangtua Saya tak Sanggup Bayar |
![]() |
---|
Lisa Mariana vs Ridwan Kamil Berlanjut di KPK, Kasus Dugaan Korupsi BUMD Jawa Barat |
![]() |
---|
Beras Bulog Masuk Indomaret dan Alfamart, Harga Paling Mahal Rp65.500 untuk 5 Kilogram |
![]() |
---|
4 Bulan Kasus DBON Tanpa Tersangka, Kejati Kaltim Periksa 43 Saksi Dugaan Korupsi Hibah Rp100 Miliar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.