Pilkada 2024

Akhirnya Terjawab Risma tak Berani Maju Pilkada Jakarta 2024 Meski Disorong PDIP, Bukan Tanpa Alasan

Akhirnya terjawab Tri Rismaharini alias Risma tak berani maju Pilkada Jakarta 2024 meski hendak disorong PDIP. Bukan tanpa alasan pernyataan Risma itu

TRIBUN/DANY PERMANA
Menteri Sosial Tri Rismaharini atau Risma - Akhirnya terjawab Tri Rismaharini alias Risma tak berani maju Pilkada Jakarta 2024 meski hendak disorong PDIP. Bukan tanpa alasan pernyataan Risma itu 

TRIBUNKALTIM.CO - Bursa cagub Pilkada Jakarta 2024 masih jadi perhatian publik.

Nama-nama beken diprediksi bakal menghiasi panggung konstelasi politik jelang Pilkada Jakarta 2024, tak terkecuali Tri Rismaharini alias Risma.

Politisi populis PDIP itu digadang-gadang sebagai calon kuat untuk disorong maju di Pilkada Jakarta 2024.

Namun akhirnya terjawab Tri Rismaharini alias Risma tak berani maju Pilkada Jakarta 2024 meski hendak disorong PDIP.

Bukan tanpa alasan pernyataan Risma itu

Ya, menteri Sosial Tri Rismaharini menanggapi kabar dirinya masuk dalam nama yang potensial dimajukan menjadi bakal calon Gubernur Jakarta dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Selengkapnya ada dalam artikel ini.

Baca juga: Risma Takut Diusung PDIP di Pilkada Jakarta 2024, Ungkap Dirinya Tak Punya Uang, Belum Berani Jawab

Baca juga: Jika Turuti Jokowi dan Terima Israel di Indonesia, Hasto Yakin PDIP akan Menang Mudah di Pemilu 2024

Baca juga: Jika Turuti Jokowi dan Terima Israel di Indonesia, Hasto Yakin PDIP akan Menang Mudah di Pemilu 2024

Risma mengatakan dirinya tidak mau maju menjadi calon gubernur Jakarta lantaran tidak memiliki modal uang maupun keberanian.

Selain itu, Risma tidak berani maju dalam Pilkada Jakarta karena tanggung jawab yang besar sebagai kepala daerah.

"Yang pertama aku enggak punya uang, satu. Yang kedua itu tadi. Apa namanya? Aku enggak berani. Enggak berani aku ngomong. Bahkan, ngomong pengin kalau enggak berani, untuk menjadi pengin, itu aja enggak berani. Karena, ya itu tadi, risikonya berat. Berat sekali. Berat sekali. Teman-teman mungkin enggak percaya. Aku ngomong kok aneh ya?" ujar Risma di kantor Kemensos, Jakarta, Jumat (26/4/2024).

Risma mengatakan dulu dirinya juga sempat enggan saat dicalonkan menjadi Wali Kota Surabaya.

Menurut Risma, menjadi pemimpin di sebuah daerah bukanlah pekerjaan mudah karena memiliki tanggung jawab yang berat.

"Enggak ada. Saya harus ngulang berapa kali ya? Coba lihat. Saat saya awal jadi wali kota, jadi orang nomor satu di suatu daerah itu tidak mudah. Begitu disumpah, itu tanggung jawabnya bukan hanya di dunia. Kenapa? Saya tidak mau, kenapa? Ya saya tetap manusia punya kekurangan ya," tutur Risma.

Risma mengaku takut memiliki kekurangan saat menjadi seorang kepala daerah.

"Saya tidak mau, ternyata saya punya kekurangan, saya tidak bisa menyelesaikan masalah mereka. Itu yang saya takut. Karena itu saya tidak berani ngomong ya atau tidak," pungkas Risma.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved