Pilpres 2024
Untung-Rugi Koalisi Gajah Prabowo-Gibran Usai Menang Pilpres 2024, Cek Respons Golkar, PAN dan PBB
Untung-rugi koalisi gajah Prabowo-Gibran usai menang Pilpres 2024. Cek respons Golkar, PAN dan PBB.
TRIBUNKALTIM.CO - Pasangan Prabowo-Gibran telah ditetapkan KPU sebagai pemenang Pilpres 2024 belum lama ini.
Usai keduanya berhasil memenangkan gugatan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).
Pasca hal tersebut, manuver politik partai kembali jadi sorotan publik.
Partai rival Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 menunjukkan ketertarikan untuk bergabung di pemerintahan.
Tengok untung-rugi koalisi gajah Prabowo-Gibran usai menang Pilpres 2024.
Cek respons Golkar, PAN dan PBB, partai pengusung Prabowo-Gibran yang bakal mendapat tambahan teman di koalisi pemerintahan.
Selengkapnya ada dalam artikel ini.
Baca juga: Status Pernikahan Prabowo Subianto dan Titiek Soeharto Ramai Disorot Lagi, Bakal Jadi Ibu Negara?
Baca juga: Kode Keras PKS Susul Nasdem Gabung Prabowo, Siapkan Karpet Merah Presiden Terpilih di Halal Bihalal
Baca juga: Narasi Perubahan Sudah Ditinggalkan, 3 Partai Pengusung Anies Buka Pintu Merapat ke Prabowo-Gibran
Koalisi Indonesia Maju (KIM) bertambah besar selepas Partai NasDem dan PKB menyatakan dukungannya kepada presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
NasDem melalui sang Ketua Umum, Surya Paloh, menyampaikan dukungan dari pihaknya itu selepas mengunjungi rumah Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara IV, Kebayoran, Jakarta Selatan, Kamis (25/4/2024) sore.
"NasDem hari ini menyatakan kembali menegaskan mendukung pemerintahan baru di bawah Prabowo-Gibran," ucap Surya Paloh dalam konferensi pers bersama Prabowo.
Sementara itu, Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, memastikan partainya akan mendukung Prabowo-Gibran.
Menurutnya, PKB yang sudah menyatakan siap bekerja sama lagi dengan Partai Gerindra sudah jelas dan tak perlu dipertanyakan lagi.
Sebagai informasi, Cak Imin menerima kunjungan dari presiden terpilih sekaligus Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto pada Rabu (24/4/2024).
"Pertanyaan soal pertemuan kemarin (dengan Prabowo) saya rasa sudah tidak harus dijawab karena sudah cetha (jelas) sudah barang jelas, jelas terpampang masih ditanyakan lagi, itu namanya meragukan."
"Sudah jelas, sudah cetha (jelas)," kata Cak Imin di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Kamis malam.
Itu berarti, dengan pernyataan dukungan dari NasDem dan PKB, KIM kini terdiri dari sembilan partai.
Selain kedua partai itu, ada PAN, Golkar, Gerindra, Demokrat, Garuda, PBB, dan PSI.
Kehadiran NasDem dan PKB tentu saja berpeluang mengubah jatah kursi menteri dari partai lain yang sejak awal mendukung Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024.
Baca juga: Antarkan Prabowo-Gibran Menang di MK, Hotman Paris Kini Singgung Soal Jatah Menteri, Berminat?
Golkar
Bergabungnya NasDem ke kubu Prabowo-Gibran tak membuat Partai Golkar khawatir jatah kursi menteri milik mereka akan berkurang.
Hal ini disampaikan oleh Ketua DPP Partai Golkar, Dave Laksono.
"Kenapa harus khawatir?" ucap Dave saat dikonfirmasi, Jumat (26/4/2024).
Dave juga mengungkapkan bahwa Golkar mencalonkan Prabowo-Gibran untuk pengabdian.
Sebaliknya, partai yang identik dengan warna kuning itu tidak hanya haus kekuasaan.
"Kita kan mencalonkan dengan keyakinan untuk pengabdian bukan hanya sekedar haus akan kekuasaan," tuturnya.
Baca juga: PKS dan PDIP Bakal Ditinggal? Pengamat Ungkap Prabowo-Gibran Bangun Koalisi Gemoy yang Gemuk
PAN
Ketua DPP PAN, Saleh Partaonan Daulay, tidak khawatir dengan bergabungnya NasDem ke dalam pemerintahan baru Prabowo-Gibran.
Dirinya percaya Prabowo akan bertindak profesional dalam membangun koalisi di pemerintahan yang mendatang.
"PAN tidak pernah merasa khawatir dengan bergabungnya partai partai di luar koalisinya Pak Prabowo."
"Sebab kami yakin bahwa Pak Prabowo itu akan bertindak secara profesional sesuai dengan komitmen beliau dalam membangun koalisi, juga sesuai dengan komitmen beliau untuk membangun Indonesia," ucap Saleh saat dikonfirmasi, Jumat.
Saleh menyampaikan pihaknya juga tidak khawatir masuknya NasDem akan mengurangi jatah kursi menteri dari PAN.
Mengenai jatah menteri, ia menyerahkan hal ini sepenuhnya kepada Prabowo.
"Nah soal jatah menteri yang akan diberikan kepada NasDem itu kita harus menyerahkan sepenuhnya kepada Pak Prabowo."
"Karena untuk membagi jabatan menteri kepada partai partai yang bergabung itu hak prerogatif dari presiden," lanjutnya.
Meski begitu, ia mengingatkan bahwa PAN merupakan parpol yang loyal dengan Prabowo.
Pasalnya, partai berlambang matahari terbit itu selalu mengusung Prabowo sejak Pilpres 2014 lalu.
"Kami adalah anggota dari pendukung koalisi Prabowo. Partai Amanat Nasional adalah partai yang sangat loyal kepada Prabowo. Sudah 3 kali pemilu kami mendukung kepada Bapak Prabowo."
"Karena itu kami tidak pernah khawatir dengan komitmen Pak Prabowo kepada PAN. Sebab, PAN sudah menunjukkan komitmen luar biasa tinggi kepada Pak Prabowo. Jadi kita serahkan sepenuhnya persoalan jatah menteri ini kepada Pak Prabowo," tuturnya.
Lebih lanjut, ia berharap ke depan ada komposisi menteri yang tepat dalam pemerintahan Prabowo-Gibran.
Bagaimanapun, saat ini Indonesia sedang berupaya untuk menuntaskan kemiskinan dan pengangguran.
"Mudah-mudahan nanti kita mendapatkan jajaran struktur menteri yang baik dari semua partai koalisi dan juga professional. Insya Allah mampu membawa Indonesia menjadi negara maju, menjadi negara yang sejahtera dan juga diperhitungkan di pentas global."
"Dan juga yang sekarang dipikirkan itu justru musuh kita adalah kemiskinan. Musuh kita adalah kebodohan, musuh kita itu adalah pengangguran dan musuh kita itu adalah ketertinggalan dari negara-negara lain," tuturnya.
Baca juga: Akhirnya Terungkap, Sinyal Kuat PKS Bersandar ke Prabowo-Gibran, PKB Gabung Tanpa Syarat Menteri?
PBB
Sementara itu, Ketua Majelis Syuro PBB, Masrur Anhar, mengaku partainya khawatir merapatnya NasDem dan PKB akan menggerus jatah kursi PBB.
Pasalnya, selama ini partai yang dipimpin oleh Yusril Ihza Mahendra ini sudah bekerja keras memenangkan Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024.
"Mudah-mudahan yang sudah bekerja keras kayak PBB tidak ketinggalan. Jangan sampai yang berseberangan malah dapat yang bekerja keras terlupakan begitu," ucap Masrur saat ditemui di Kantor PBB, Jakarta, Jumat.
Ia kembali mengingatkan bahwa PBB telah bekerja memenangkan Prabowo-Gibran.
Meski begitu, Masrur sendiri meyakini presiden dan wakil presiden terpilih tidak akan melupakan jasa-jasa dari PBB.
"Bagaimanapun kami yang sudah berkeringat dan bekerja keras jangan sampai diabaikan dan saya yakin beliau tidak mengabaikan."
"Pasti beliau akan memperhatikan betul karena kita kenal siapa itu Pak Prabowo, siapa itu Pak Gibran," ujarnya.
Ia berharap kekhawatiran PBB tak terbukti dan Prabowo akan membagi jatah kursi menteri secara proporsional.
"Artinya tetap Pak Prabowo dan Gibran itu proporsional siapa sih yang sudah bekerja keras siapa yang tadinya berseberangan mudah-mudahan ada proporsional," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Deni/Igman/Rahmat/Rizki)
Ikuti berita menarik lainnya di saluran whatsapp dan google news Tribun Kaltim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.