Pilpres 2024
Nasib Mahfud MD usai Kalah di Pilpres 2024, Bungkam saat Ditanya Kemungkinan Gabung Prabowo-Gibran
Nasib Mahfud MD usai kalah di Pilpres 2024, bungkam saat ditanya kemungkinan gabung pemerintahan Prabowo-Gibran.
Namun saat dipertegas apakah ke depan dirinya hanya akan fokus menjadi dosen, Mahfud tidak menjawabnya secara gamblang.
Kata dia, tidak akan ada aktivitas yang difokuskan di beberapa masa mendatang.
"Ya biasa aja lah ndak fokus ke hal tertentu, ngalir-ngalir aja," tukas Mahfud.
Baca juga: Pengakuan Terbaru Prabowo, sebut Jokowi Mempersiapkan Dirinya sebagai Penerus, Beliau sengat Teliti
Enggan Jawab soal Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran
Prof Mahfud MD enggan menjawab pertanyaan awak media soal potensi dirinya masuk dalam kabinet menteri Prabowo-Gibran mendatang.
Mahfud MD memilih bungkam dan menyatakan tak mau ada kabar tentang dirinya yang justru jadi kontroversi di publik.
Kalaupun mau menjawab, pertanyaan itu kata dia, harus ditanyakan oleh orang tertentu. Hanya saja, dia enggan membeberkan siapa orang yang dimaksud.
"Wah itu (soal gabung menteri kabinet) nanti yang tanya harus orang tertentu, biar nggak kontroversial," kata Mahfud saat ditemui awak media usai acara Halal Bihalal IKA UII di Ciputra Artpreneur, Jakarta, Minggu (28/4/2024).
Lebih lanjut, Mahfud juga menyatakan sejauh ini belum ada rencana pertemuan dengan presiden maupun wakil presiden terpilih, Prabowo-Gibran.
Kata dia, seluruh proses dan dinamika politik setelah Pilpres 2024 dan ketetapan KPU RI sudah mengalir seperti biasanya.
"Enggak ada (rencana pertemuan dengan Prabowo), ngalir-ngalir aja," tukas dia.
Bertahun-tahun jadi Menteri hingga Ketua MK, Tumbang saat Coba Pilpres
Prof. Dr. H. Mohammad Mahfud Mahmodin, S.H., S.U., M.I.P., dikenal dengan nama Mahfud MD, adalah seorang akademikus, hakim, dan politikus kelahiran Kabupaten Sampang Madura 13 Mei 1957 (66 tahun).
Ia mengawali kiprahnya di dunia akademisi sebagai dosen di Universitas Islam Indonesia (UII) pada 1984.
Baca juga: Susunan Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Didominasi Orang Partai, Kata Golkar soal Jatah Menteri
Selanjutnya, ia pernah menduduki jabatan akademik di UII seperti Pembantu Rektor I, Direktur Pascasarjana Universitas Islam Indonesia hingga Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Keluarga Alumni UII.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.