Berita Nasional Terkini

25 Contoh Puisi Hari Pendidikan Nasional 2024 Singkat dan Mudah Dihafal, Cocok untuk Lomba Anak SD

Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) diperingati setiap tanggal 2 Mei. Peringatan ini menjadi saat yang penting untuk mengenang sejarah pendidikan

Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Nisa Zakiyah
Pinterest
HARI PENDIDIKAN NASIONAL - Ilustrasi. 25 contoh puisi Hari Pendidikan Nasional 2024 singkat dan mudah dihafal, cocok untuk lomba anak SD. 

Pendidikan mengajarkan patriot yang sopan dan ksatria
Sehingga tumbuh pemuda dan pemudi yang semangat membangun negara
Pendidikan mengajarkan cinta alam
Sehingga terjaga kekayaan alam dan lingkungan yang sejahtera

Tanpa pendidikan mungkin negara tidak akan berdiri kokoh
Lemah terserang musuh tertindas oleh zaman tak berdaya
Miskin harta dan miskin ilmu menyiksa tentram
Terjatuh luka menghadapi kenyataan dunia

Karena pendidikan kita bisa hidup bahagia
Pengetahuan luas seluas samudra ilmu
Kecerdasan tertanam dalam pikir kreatif
Terhiasi dengan jiwa baik dan dermawan

Terimakasih pendidikan …
Engkau telah membuka mata dari kebutaan.

Puisi 9. Perjuangan Meraih Mimpi

Sejuta angan dan mimpi
Menari di kepalaku
Sejuta harapan
Bergema di dalam hatiku

Ke manakah semua ini kubawa?
Kehidupan yang maha keras
Menghadang impian dengan batu rintangan
Takkan kulepas genggaman mimpiku

Melupakan imajinasi sejenak
Berjerih payah mewujudkan mimpi
Setiap jerih payah pasti terbayar
Berikan banyak harapan

Semangat perjuangan berkobar
Demi mimpi di masa depan
Takkan ku berpaling darinya
Kan ku raih mimpi setinggi bintang

Puisi 10. Hari Pendidikan Nasional

Jika kau lihat bendera merah putih berkibar di halaman sekolah
Belum tentu di sana ada orang Indonesia
Jika kau dengar Pancasila dibacakan berulang-ulang
Belum tentu semua yang mendengarnya punya Tuhan Yang Maha Esa
Jika kau lihat Pak Guru pakai sepeda Kumbang,
Itu pasti kau sedang mimpi bertemu Oemar Bakri
Jika kau lihat anak sekolah memakai seragam,
Pastikan tubuhnya tak tampak oleh umum
Jika kau lihat guru memukul muridnya, itu biasa
Jika kau lihat sekolah-sekolah negeri dan swasta jauh berbeda,
Itu karena sekarang pendidikan pun menjadi ladang bisnis
Jika kau lihat Politisi berjanji tentang pendidikan murah dan cerdas
lihatlah, pendidikan pun di dramatisir

Puisi 11. Pesan dari Guru

Kulihat dari kejauhan Ia memarkir sepeda tuanya
Kulihat keringat berkilap di dahinya
Kudengar suara nafasnya yang terengah-engah
Kucium aroma keringat yang berbaur dengan parfumnya
Tersungging senyum manis dari bibirnya
Bibir yang selalu mengucap kata-kata mutiara
Bibir yang tak henti mendoakan siswanya
Bibir yang mengeluarkan ilmu untuk diajarkan kepada siswanya

Suatu hari, Ia pernah berkata,
“Anak-anakku, kita memang hidup di desa
Terpencil.. Jauh dari ramainya ibu kota
Tapi… Jangan pernah kalian merasa kerdil
Bangkitlah… Bergeraklah… berjuanglah…
Hancurkan kebodohan
Raih cita-citamu
Bangkit dari tidurmu dan gapai mimpi indah itu
Aku memang orang tua yang sudah sepuh
Tapi, cintaku pada kalian takkan pernah lusuh”

Puisi 12. Terima Kasih

Kau yang membimbing
Kau yang mengajar
Kau yang mendidik

Kau layak mendapat julukan
Pahlawan tanpa tanda jasa
Tak pernah bosan
Mengajar dan membimbing

Kau bagai cahaya
Menerangi jiwa-jiwa yang gelap
Dari segala ilmu yang tak tahu

Puisi 13. Gudang Ilmu

Dengan kokoh ia berdiri
Dengan gagah ia merendah diri
Dari yang bagus hingga yang lusuh
Setiap bagian tubuhmu bermanfaat
Tak kenal baru atau lama
Selalu terselip ilmu dalam lembaranmu
Buku…
Kau guru yang diam tapi mencerdaskan

Puisi 14. Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

Kulihat kau berbuat
Kutiru apa yang kau buat
Kudengar kau berbicara
Kuucap apa yang kudengar
Kucoba merasakan apa yang kau rasa
Meskipun lelahmu tak kau rasa

Pahlawanku..
orang tuaku di sekolah
jangan bosan untuk terus mendidik dan mengajar kami
Ilmu yang kau beri menjadikan kami manusia berbudi
menjadikan kami siap menjalani kehidupan

Tetaplah menjadi panutan
Pahlawan tanpa tanda jasa
Tapi jasamu tetap terkenang

Puisi 15. Bersahabatlah dengan Ilmu

Bersahabatlah dengan ilmu
Maka kehidupan yang cerah memihakmu
Bersahabatlah dengan ilmu
Maka harapan terasa dekat di genggamanmu
Dunia akan selalu membutuhkanmu
Membutuhkan ilmumu
Membutuhkan kerja kerasmu
Membutuhkan semangatmu
Teruslah belajar
Hingga tak lagi mengenal rasa lelahmu
Teruslah belajar
Hingga kesuksesanlah yang menemani hari-harimu

Puisi 16. Hariku Pendidikanku

Hari-Hari menuntut ilmu
Berjibaku dengan buku
Demi menggapai masa depanku

Pendidikan diutamakan
Jangan hidup dalam kebodohan
Orang pintar sejahtera
Memajukan nusa bangsa

Membangun nnegara cara dengan akhlak mulia
Menguatkannya dengan pengetahuan
Untuk membangun Indonesia Raya
Negeri indah yang ku cinta

Puisi 17. Puisi Pendidikan Nasional

Gelorakan selalu
Semangat menimba ilmu
Memperluas horison pikir pandang
Untuk kebahagiaan masa depan

Jangan sampai kiranya
Atom-atom waktu melenggang sia
Hidup dalam keasyikan berlupa
Hura-hura berteler ria

Masa muda penuh potensi
Kembangkan bakat dan talenta
Hari-hari penuh daya cipta
Malam-malam penuh perenungan mendalam

Etos studi dan kerja
Jadikan gemuruh gelombang samudra
Nyalakan gairah mengejar cita
Bagaikan dian nan tak kunjung padam

Puisi 18. Pendidikan Menerangi Kegelapan

Manusia terlahir ke dunia
dilengkapi dengan indra
Belum tau apa-apa polos
yang belum terwarna

Menyusuri jalan tajam
sekeras batu karang
Berbekal ilmu untuk menerobos
tembok yang kaku

Wahai dunia …
Kini aku telah dewasa dan siap
menghadapi lentera senja
Bersama pendidikan membebaskan dari
kegelapan masa yang dulu bodoh

Terang-benderang keindahan
kehidupan di rasa bebas
Bahagia berada di alam
terhiasi lembar berilmu

Wahai dunia …
Rupamu nampak secerah
cahaya bintang di langit
Berkat pemuda cerdas
memahami arti pendidikan

Menyiapkan diri dengan
kualitas terbaik
Untuk mengalahkan gedung
yang menjulang tinggi

Karena pendidikan masa
berubah menjadi modern
Serba canggih menikmati
hasil cipta manusia

Terasa mudah dengan cahaya
ilmu yang terus bersinar
Menyadarkan diri akan
pentingnya pendidikan

Dengan pendidikan diri
menjadi terarahkan
Berkembang dan inovatif
dalam berpikir panjang

Menata langkah juang
masa depan cemerlang
Sampai sayap terbang
meruntuhkan gedung menjulang

Terimakasih pahlawan …
Terucap selamat hari pendidikan
Kisahmu terangkai indah di sejarah

Puisi 19. Buku

Buku
Kau hanyalah benda yang terdiam
kau hanyalah barang yang ringan
tapi dibalik dirimu..

Terdapat ilmu yang bermanfaat
Kuukir ribuan kata-kata
Yang terukir dibadanmu
Yang terdiam

Ku ratapi hidup denganmu
Walaupun kau tidak dapat bicara

Kau ajarkan aku…
apa itu sebuah kehidupan
Yang bisa mengubah hidupku

Entah bagaimana jika dirimu tidak ada
Dunia ini akan menangis
Karena kau adalah guru yang terdiam

Puisi 20. Sumber Ilmu

Di mana?
Di sana
Bagaimana?
Di sana yang terbaik
Ya… di sana
Di sana aku mendapatkanmu
Kaulah sumber ilmuku
Ilmu tuk senantiasa terpana
Senangkah di sana?
Mengapa tidak?
Di sana sumber inspirasiku

Disana kutemukan ilmuku
Sumber ilmu
Di guruku
Di kawanku di orang tuaku

Puisi 21. Aku dan Masa Depanku

Ketika sang mentari menampakkan sinarnya
Diiringi kicauan burung yang menyapa
Detik demi detik yang berbunyi
Membangunkanku untuk menggapai cita

Buku-buku yang memandangku
Seolah tak rela menenggelamkanku dalam angan
Kutatap mentari dan berkata
Aku siap demi masa depanku
Semangat yang membara
Membangkitkan jiwa dan raga

Lonceng sekolah yang memanggil
Adalah awal mengumpulkan ilmu
Menuntut ilmu
Ialah candu bagiku
Menambah kecerdasan
Dan menjadi jembatan
Akan cita-citaku

Puisi 22. Ilmu Abadi

Ilmu adalah cahaya kehidupan
Menjadi penerang dalam gelapnya kehidupan
Begitu luas untuk dijelajahi
Ilmu bagaikan petunjuk
Penuntun ke jalan yang benar
Menjadi dasar atas apa yang kita lakukan

Ilmu tak pernah lekang oleh waktu
Berkembang seiring berkembangnya waktu
Dan akan terus berkembang hingga akhir kehidupan

Puisi 23. Tujuan Ilmu

Aku melangkah tanpa arah tujuan
Hingga impian menjadi suram
Aku berimajinasi seperti elang
Hingga rintangan terlihat ringan
Aku membuang waktu untuk tujuan
Hingga pengetahuan tampak luas dan terang
Aku berhasil menuntut ilmu
Hingga pekerjaan terasa kesenangan

Puisi 24. Waktu adalah Ilmu

Untuk bisa terbang harus butuh waktu
Untuk bisa berlari harus menguasai waktu
Untuk bisa berenang harus meluangkan waktu
Untuk bisa melompat harus mengatur waktu

Butuh waktu untuk menguasai materi
Menguasai waktu untuk sukses dari bangku sekolah
Meluangkan waktu untuk mengibarkan ilmu
Mengatur waktu untuk membawa nama baik sekolah

Puisi 25. Belajar

Ketika matahari terbit memancarkan sinarnya
Seketika itu jiwa ragaku terbakar
Terbakar oleh semangat belajar
Demi mencapai tujuan mulia

Belajar…
Menjadi jalan yang menyakitkan demi mencapai sebuah tujuan
Luka, ejekan, perih terasa selama belajar
Namun, hati tetap teguh dalam belajar

Belajar…
Menjadi jalan cita dan harapan bagi masa depan
Belajar seakan menjadi semangat untuk terus maju
Maju melawan kebodohan (*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved