Ibu Kota Negara
11 Ruang Bangunan Istana Negara IKN Nusantara di Kaltim, Punya Makna Cerita yang Dikandung
Ibu Kotanya bernama IKN Nusantara yang kini masih dalam proses pembangunan yang ditargetkan pada 17 Agustus 2024 bisa digunakan buat kegiatan upacara.
"Ini semua menyangkut detail dan memang seluruhnya harus sama tinggi kualitasnya. Jangan ada satu hal pun terlewat, apalagi ada yang tidak sesuai dengan rencana. Itulah mengapa seluruh pekerjaan interior ini ditangani oleh orang-orang yang memang memiliki craftmanship tinggi," imbuh Alfits.
Dalam idiom Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Danis HIdayat Sumadilaga, the devil is in the details (masalah justru ada dalam hal-hal rinci).
"Idiom ini mengacu pada tangkapan atau elemen misterius yang tersembunyi dalam sesuatu yang rinci, detail. Ini menunjukkan bahwa sesuatu mungkin tampak sederhana, tetapi kenyataannya perinciannya rumit dan cenderung menimbulkan masala," jelas Danis.
Istana Negara Bangunan Istana Negara sendiri dirancang dengan tampilan monumental dan simetris yang dominan, diimplementasikan pada wajah depan Istana dengan pilar-pilar tinggi sejumlah 34 pilar.
Konsep keseimbangan bukan hanya pada tampilan bangunan namun juga secara keseluruhan kawasan.
Baca juga: Efek Nyata IKN Nusantara di Kaltim, Jalan Makin Mulus, Pertumbuhan Ekonomi Kaltim Meroket
Selain itu, bangunan juga didesain tanggap iklim dan meminimalisasi perubahan terhadap bentuk dan kondisi topografi tapak.
Berikut rinciannya:
Lantai bangunan Istana Negara dilapisi marmer, parket, dan homogenous tile (HT). Dan khusus lantai lobby, dilapisi marmer hijau Juparana.
Menurut Eko, marmer pelapis lantai yang digunakan merupakan produksi lokal, didatangkan langsung dari Makassar, Sulawesi Selatan.
Sementara dindingnya merupakan beton 20 cm yang dilapisi kayu ukiran hasil karya seniman dari Pulau Jawa dan Bali dengan craftmanship tinggi, kemudian sebagian dinding lainnya dilapisi anyaman pisang, HT, marmer, granit, dan labradorite.
"Tak hanya itu, pada ornamen dinding terdapat artwork dan cat tekstur," cetus Eko.
Sementara sebagian pintu-pintu pada bangunan Istana Negara bermaterialkan kayu jati solid, sebagian lagi merupakan pintu anti peluru, dan pintu besi. Adapun atap bangunan mencakup bitumen dan roof garden.
Baca juga: Akhirnya Status Ibu Kota Jakarta Dicabut Jokowi, Pusat Pemerintahan Segera Pindah ke IKN Nusantara
Sedangkan unsur sanitary-nya terdiri dari sanitary VVIP, VIP, dan umum
Sedangkan penataan lanskap-nya dirancang dengan luas area tanam 109.932 meter persegi, dengan 40 persen tanaman endemik 40 persen, dan 60 persen tanaman non-endemik.
"Hal ini karena IKN dirancang sebagai smart city forest. Jadi penataan lanskapnya pun harus mengacu pada konsep itu," cetus Eko.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.