Berita Samarinda Terkini

Eks Kolam Tambang Kembali Memakan Korban, Basarnas Samarinda Imbau Orangtua Tingkatkan Kewaspadaan

Kolam eks tambang kembali makan korban, Basarnas Samarinda imbau orangtua tingkatkan kewaspadaan.

Penulis: Muhammad Riduan | Editor: Diah Anggraeni
HO/Tim SAR Samarinda
Tim SAR Samarinda saat melakukan evakuasi korban yang tenggelam di kolam eks tambang di kawasan Kelurahan Loa Buah, Kecamatan Sungai Kuncang, Kota Samarinda, Minggu (5/5/2024). 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Basarnas Samarinda mengimbau para orangtua untuk lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap anak-anaknya.

Koordinator Unit Siaga SAR Samarinda, Riqi Efendi mengatakan, imbauan itu berkaitan dengan adanya peristiwa tenggelamnya seorang anak di eks kolam tambang.

Terbaru, dua orang anak yang tenggelam di eks kolam tambang yang ada di kawasan Kelurahan Loa Buah, Kecamatan Sungai Kunjang, Samarinda, Minggu (5/5/2024) kemarin.

Baca juga: AKI Truk Basarnas Samarinda Hilang, Diduga Dicuri Saat Turun Hujan

Riqi Efendi mengatakan bahwa  tenggelamnya anak di eks kolam tambang itu terjadi secara berulang,

Pihaknya pun tak berhenti mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati.

Orangtua juga diharapkan dapat meningkatkan pengawasan kepada anak-anaknya, terutama mereka yang tinggaldi kawasan dekat peraian baik itu sungai maupun danau.

"Lebih ditingkatkan lagi melakukan pengawasan kepada anak-anak. Karena kejadian seperti itu biasanya lepas dari perhatian orangtua ataupun keluarganya," ujarnya kepada TribunKaltim.co.

Baca juga: Kemenpan RB Buka Ribuan Formasi CPNS dan PPPK untuk Dukung SDM Basarnas Kaltim

Lebih lanjut pria yang karib disapa Riqi itu menyebutkan. instansi terkait sudah memasang imbauan di beberapa titik, seperti di kawasan Sungai Mahakam.

"Di sana melalui Satpolairud sudah memberikan tanda-tanda imbauan, karena aktivitas pinggir sungai sangat berbahaya jika tanpa alat pelindung diri atau pelampung," tuturnya.

Adapun kepada pihak yang memiliki kawasan atau lokasi perairannya diminta agar memasang plang imbauan tanda bahaya ataupun menyediakan alat-alat apung, seperti ring buoy dan life jacket.

"Dengan tujuan untuk mengantisipasi adanya aktivitas atau kondisi yang membahayakan," pungkasya. (*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved