Berita Paser Terkini
Tangkap Peluang IKN, Pelaku Pariwisata di Paser Dituntut Naik Kelas
Tangkap peluang keberadaan Ibu Kota Nusantara (IKN), pelaku pariwisata di Kabupaten Paser dituntut untuk naik kelas.
Penulis: Eni | Editor: Diah Anggraeni
TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER - Pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur (Kaltim) dinilai akan memberikan dampak positif bagi berbagai sektor, tidak terkecuali pariwisata.
Untuk itu, pelaku industri pariwisata diharapkan mampu membaca peluang seiring kehadiran Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Salah satunya adalah Kabupaten Paser yang wilayahnya berdekatan dengan IKN.
Pasalnya, potensi pariwisata di Bumi Daya Taka -julukan Kabupaten Paser- tidak perlu diragukan lagi.
Kabupaten Paser memiliki banyak destinasi wisata pilihan bagi masyarakat yang hobi melancong.
Baca juga: Pimpin Apel Penerimaan Peserta Latsitardanus XLIV/2024, Sekda Paser: Dedikasikan untuk Negeri
Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian mengatakan, lokasi Kabupaten Paser yang bertetangga dengan IKN seharusnya dimanfaatkan oleh masyarakat untuk membaca peluang.
"Untuk pariwisata di Paser, kalau tidak siapkan dari sekarang maka bisa saja tak akan meraih manfaat yang maksimal," terang Hetifah, Selasa (7/5/2024).
Oleh karenanya, dia mendorong pelaku industri pariwisata untuk meningkatkan standar pelayanan kepada wisatawan.
Desa-desa wisata maupun tempat destinasi liburan yang ada diimbau agar mempersiapkannya mulai sekarang.
"Pelaku pariwisata sudah harus naik kelas. Desa-desa nanti saat menerima kunjungan wisatawan, standar pelayanannya bukan hanya cuma menarik, tapi juga harus mampu menarik lagi agar wisatawan betah dan kembali datang berulang kali," imbuhnya.
Baca juga: Ketua DPRD Paser Hendra Wahyudi Harap Pelaksanaan Latsitardanus Dapat Tumbuhkan Rasa Nasionalisme
Sementara pada era digitalisasi, kata Hetifah, menjadi kunci untuk meningkatkan daya saing pariwisata.
"Perkembangan teknologi dengan hadirnya berbagai platform digital dapat dimanfaatkan untuk promosi destinasi wisata, sehingga terus dilirik wisatawan," tambahnya.
Kekurangan pelayanan pada bidang industri pariwisata maupun ekonomi kreatif masih menjadi pekerjaan rumah bagi daerah.
Meski pegiat pariwisata telah cukup berumur, namun tetap harus belajar memanfaatkan perkembangan teknologi untuk menarik wisatawan.
"Seperti misalnya belajar desain komunikasi visual dan itu pentingnya digitalisasi. Dengan pemanfaatan teknologi yang cerdas, kita dapat menjangkau lebih banyak wisatawan potensial," pungkas Hetifah. (TribunKaltim.co/Syaifullah Ibrahim)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.