Berita Nasional Terkini

Apakah Penyakit Lupus Bisa Disembuhkan? Ketahui Penjelasan, Penyebab, hingga Pengobatannya

Lupus adalah penyakit autoimun yang disebabkan karena sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan dan sel sehat.

Penulis: Nisa Zakiyah | Editor: Heriani AM
Primaya Hospital
PENYAKIT LUPUS - Ilustrasi. Apakah penyakit Lupus bisa disembuhkan? Ketahui penjelasan, penyebab, hingga pengobatannya. 

TRIBUNKALTIM.CO - Lupus adalah penyakit autoimun yang disebabkan karena sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan dan sel sehat.

Lupus dapat menyebabkan sel-sel yang ada di dalam tubuh mengalami peradangan.

Untuk diketahui, arti kata lupus adalah "anjing hutan", istilah yang sudah dikenal sejak satu abad lalu.

Pada awalnya, penyakit lupus diperkirakan sebagai penyakit kulit dikarenakan adanya ruam kulit atau gejala penyakit lupus berupa kemerahan pada pipi dan hidung.

Namun, rupanya gejala penyakit lupus tidak hanya kemerahan yang menyerang kulit, tetapi menyerang hampir seluruh organ tubuh manusia.

Misalnya, lupus dapat menyerang organ manusia seperti paru-paru, jantung, ginjal, sel darah, dan sebagainya.

Mengutip laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Lupus adalah penyakit yang memiliki banyak jenis, antara lain Systemic Lupus Erthematosus (SLE), Lupus Kulit, Lupus Neonatus, dan Lupus Induksi Obat.

lihat fotoHari Lupus Sedunia diperingati pada 8 Mei, ketahui penyebab, gejala, dan cara mengatasi penyakit lupus.
Lupus adalah penyakit autoimun yang disebabkan karena sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan dan sel sehat.

Systemic Lupus Erthematosus (SLE) merupakanjenis lupus yang sering ditemukan, khususnya di Tanah Air.

Lupus SLE mempengaruhi beberapa organ manusia seperti ginjal, jantung, paru-paru, sistem saraf, sendi, dan kulit.

Biasanya, gejala penyakit lupus SLE adanya ruam kulit, pembengkakan di kaki dan sekitar mata, peradangan sendi, hingga penderita sering kelelahan.

Mengutip laman Rumah Sakit Universitas Indonesia, data poliklinik reumatologi di sejumlah rumah sakit di Indonesia, telah menunjukkan adanya peningkatan kunjungan penderita lupus yaitu dari 17,9 - 27,2 persen (tahun 2015) menjadi 30,3 - 58 persen (tahun 2017).

Sementara menurut data Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) Online 2016, terdapat 2.166 pasien rawat inap yang didiagnosis penyakit lupus.

Tren ini meningkat dua kali lipat dibandingkan dengan tahun 2014, dengan ditemukannya 1.169 kasus baru.

Sebagian pasien lupus diderita oleh kaum hawa dari kelompok usia produktif (15-50 tahun).

Meningkatnya data penderita lupus di Tanah Air dalam 10 tahun terakhir, tentu menjadi catatan khusus untuk perlunya perhatian akan penyakit ini.

Gejala Penyakit Lupus

Berikut ini gejala penyakit lupus yang umum dirasakan penderita lupus, antara lain:

1. Demam

2. Nyeri otot dan sendi/kaku/bengkak

3. Ruam di wajah (berbentuk seperti kupu-kupu)

4. Sesak nafas

5. Nyeri dada

6. Mata kering

7. Sakit kepala

8. Jari kaki membiru ketika terkana dingin

9. Berat badan turun seketika

10. Rambut menipis

11. Ulkus di mulut

Penyebab Penyakit Lupus

1. Faktor genetik

Sekitar 7 persen pasien Lupus Eritematosus Sistemik memiliki kerabat dekat seperti orang tua/saudara kandung terdiagnosis LES.

2. Faktor hormonal

Perempuan lebih sering terkena penyakit Lupus daripada pria.

Meningkatnya angka pertumbuhan penyakit Lupus sebelum periode menstruasi/saat kehamilan, mendukung dugaan hormon estrogen menjadi hadirnya penyakit Lupus.

3. Faktor lingkungan

Infeksi, makanan, stres, cahaya ultraviolet (matahari), penggunaan obat-obatan tertentu, perokok aktif/pasif, paparan kristal silica.

Cara Mengatasi Penyakit Lupus

Hingga saat ini, belum ada obat khusus yang dapat mengobati penyakit lupus.

Hanya saja, obat-obat tertentu dapat menjadi upaya untuk meredakan gejala yang dialami.

Tujuan pengobatan untuk mendapatkan remisi panjang dan mengurangi gejala/kerusakan organ.

Selain itu, para pasien yang mengidap penyakit lupus, perlu meningkatkan dan mempertahankan kualitas hidup.

Hal itu dilakukan untuk mereka penyandang lupus mampu hidup normal, serta menjalankan aktivitas sehari-hari.

Adapun hal yang perlu diperhatikan, antara lain:

1. Hindari aktivitas fisik berlebihan

2. Hindari merokok/vape

3. Hindari perubahan cuaca signifikan (berpengaruh proses inflamasi)

4. Hindari stress

5. Hindari sinar ultraviolet (matahari) secara langsung

6. Hindari pemakaian obat yang mengandung hormon estrogen

7. Gunakan pakaian tertutup saat terkena sinar matahari

8. Kontrol ke dokter secara teratur

9. Minum obat teratur

Terakhir, lupus merupakan penyakit yang tidak menular.

Penyakit ini dapat dikendalikan secara mandiri oleh pengidapnya.

Peranan lingkungan sekitar dan keluarga terdekat menjadi hal penting bagoi ODAPUS (Orang dengan Lupus).

Demikian informasi seputar penyakit lupus. Semoga bermanfaat! (*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved