Pilkada Jakarta 2024

Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub di Pilkada Jakarta, Stafsus Menkeu: Tidak Ada Komunikasi dengan Parpol

Isu masuknya Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam bursa bakal cagub yang diusung PDIP di Pilkada Jakarta 2024 menjadi sorotan.

Kemenkeu/Media Keuangan
Potret Sri Mulyani. Disebut masuk bursa cagub di Pilkada Jakarta 2024, stafsus Menkeu tepis isu dan sebut tidak ada komunikasi dengan parpol manapun. 

TRIBUNKALTIM.CO - Isu masuknya Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam bursa bakal cagub yang diusung PDIP di Pilkada Jakarta 2024 menjadi sorotan.

Saat mengetahui kabar masuknya Menteri Keuangan Sri Mulyani di bursa cagub Pilkada Jakarta, Staf Khusus Menkeu Yustinus Prastowo langsung buka suara.

Ya, Staf Khusus Menkeu Yustinus Prastowo menepis kabar menyangkut Sri Mulyani itu.

Menurutnya pernyataan tersebut hanyalah rumor belaka.  

Baca juga: Heboh! Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub/Cawagub di Pilkada Jakarta 2024, Cek Klarifikasi Menteri Jokowi

Disamping itu, ia menyebut hingga saat ini Sri Mulyani belum berkomunikasi terkait rumor tersebut baik dengan PDI Perjuangan ataupun partai lainnya.

Sri Mulyani
Sri Mulyani (Kemenkeu/Media Keuangan)

“Terkait rumor atau informasi yang menyebutkan bu Sri Mulyani katanya masuk bursa bakal calon gubernur DKI, kami dapat sampaikan sejauh ini sama sekali tidak ada komunikasi dengan parpol manapun.

Dan memang ibu tidak dalam kapasitas untuk mengomentari, membahas, atau terlibat dalam diskusi itu,” tutur Prastowo kepada awak media, Rabu (8/5).

Menurutnya, saat ini Sri Mulyani masih fokus untuk menyiapkan kebijakan utamanya dalam masa transisi kepresidenan untuk 2025 mendatang.

Disamping itu, Sri Mulyani juga sudah diberi mandat oleh Presiden Joko Widodo untuk membangun komunikasi dengan pihak presiden terpilih, agar proses transisi ini berjalan dengan lancar.

“Tapi kita menghormati apapun aspirasi diskusi yang berkembang di masyarakat, itu biar jadi bumbu demokrasi saja, dan menjadi bagian dari diskusi publik,” tambahnya. 

Baca juga: JK Soal Isu Kabinet Prabowo-Gibran jadi 41 Menteri, Bukan Lagi Kabinet Kerja, tapi Kabinet Politis

Siapa Calon Menteri Keuangan di Kabinet Prabowo-Gibran?

 Calon Menteri Keuangan (Menkeu) di kabinet Prabowo-Gibran menjadi perhatian, siapa yang akan melanjutkan tugas sebagai Bendahara Negara setelah Sri Mulyani?

Nama Sri Mulyani tidak disebut sebagai bakal calon Menkeu di kabinet Prabowo-Gibran mendatang.

Di antara sejumlah nama yang diprediksi berpeluang menjadi  Menkeu di kabinet Prabowo-Gibran ada di antaranya ada nama Menteri Megawati dan Menteri yang saat ini masih berada di kabinet Prabowo-Gibran. 

Hingga saat ini belum ada pernyataan resmi terkait nama-nama menteri di kabinet Prabowo-Gibran.

Namun di media sosial ramai beredar susunan daftar menteri kabinet Prabowo-Gibran.

Bahkan daftar nama tersebut sudah ada sejak perolehan suara Prabowo-Gibran unggul dalam hitungan cepat Pilpres 2024, tetapi berubah-ubah hingga sekarang.

Muncul Nama Rini Soemarno

Sebelumnya, Rini Soemarno pernah menjabat sebagai Menteri Perindustrian dan Perdagangan era Presiden Megawati Soekarnoputri sejak 10 Agustus 2001 hingga 20 Oktober 2004.

Kemudian, pada pemerintahan Presiden Jokowi, Rini menjabat sebagai Menteri BUMN periode 27 Oktober 2014 hingga 20 Oktober 2019.

Dinilai Layak Jabat Menkeu

Ekonom Senior Segara Research Institute Piter Abdullah mengatakan sosok Rini Soemarno patut diperhitungkan di pos bendahara negara. Menurutnya, anggapan Rini Soemarno sebagai loyalis Megawati Soekarnoputri tidak berlaku jika dia ditugasi menjadi menteri.

“Kalau sudah posisi menteri tidak ada istilah loyalis siapapun. Dia pembantu presiden yang mana adalah presidennya Prabowo,” kata Piter kepada Tribun, Rabu (8/5/2025).

PILKADA JAKARTA 2024 - Menteri Keuangan, Sri Mulyani. Kabar terbaru Pilkada Jakarta 2024. Nama Sri Mulyani disebut masuk bursa calon Gubernur di Pilkada Jakarta 2024 dari PDIP. Respons Stafsus Menkeu
SIAPA GANTIKAN SRI MULYANI? - Menteri Keuangan, Sri Mulyani. Prediksi calon Menkeu di Kabinet Prabowo-Gibran. Tak ada nama Sri Mulyani, namun ada Menteri jaman Megawati dan menteri di kabinet Jokowi saat ini. (Dok Kemenkeu)

Piter menilai Rini memiliki pengalaman panjang sebagai menteri bidang ekonomi.

Dia pernah menjabat Menteri Perindag dan Menteri BUMN.

Baca juga: kabinet Gemoy Prabowo-Gibran Disebut Kental Aroma Politik, Diharap Tidak jadi Ajang Sapi Perah

“Beliau sebelumnya menjabat pimpinan perusahaan 2 swasta. Dari biodata yang saya baca beliau pernah juga magang di kementerian keuangan Amerika Serikat,” sambungnya.

Dengan semua pengalamannya tersebut Rini dinilai sangat kompeten untuk menjabat Menteri Keuangan.

“Saya kira tidak perlu ada keraguan akan kapasitas bu Rini untuk menjadi menteri keuangan.

Menteri keuangan juga tidak bekerja sendiri. Tapi bekerja sebagai tim dengan kementerian lain maupun dengan pejabat kementerian keuangan lainnya,” tukas Piter.

Pengamat Politik Ujang Komarudin menilai keberpihakan Rini Soemarno terhadap Prabowo Subianto bisa jadi bentuk kekecewaannya dari Megawati Soekarnoputri.

Ujang melihat itu sebagai sesuatu yang biasa di dalam dinamika politik.

“Mungkin dulu hubungan yang dulu loyal dengan Megawati tetapi sekarang berbeda jalan,” tuturnya.

Kekecewaan Rini Soemarno dengan Megawati tidak diketahui pasti hanya keduanya yang paham.

Namun rumor yang beredar Rini Soemarno sempat didesak oleh Ketua Umum PDI Perjuangan untuk dicopot dari posisi menteri.

Hanya saja Presiden Joko Widodo tidak mengindahkan permintaan Megawati.

Alhasil Rini yang dulu dikenal loyalis Megawati menjadi pendukung Prabowo Subianto sebagai presiden terpilih.

Bukan Sri Mulyani Lagi

Sebelumnya, media asing Bloomberg membocorkan nama yang diincar Prabowo untuk menjadi menteri keuangan di masa pemerintahannya mendatang.

Bloomberg menyebut Sri Mulyani tidak akan lagi menjabat sebagai Menteri Keuangan dalam kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran.

Prabowo disebut sedang mempertimbangkan sejumlah tokoh yang berlatar belakang bankir, sebagai Menteri keuangan.

Prabowo disebut mencari teknokrat untuk mengamankan pendanaan negara, menjaga kewaspadaan fiskal, serta bisa memenuhi janji kampanyenya.

Sumber-sumber Bloomberg mengatakan 4 nama yang sedang dipertimbangkan adalah Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara Kartika Wirjoatmodjo.

Kemudian Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Mahendra Siregar, dan Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Royke Tumilaar.

Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan, nama-nama calon yang disebutkan di atas disebut memiliki latar belakang yang baik.

"Kayanya calonnya ada empat (berdasarkan kabar yang beredar). Pak Budi Menkes, Pak Tiko, Pak Mahendra, lalu Pak Royke ya figur-figur yang sangat bagus menurut saya," ucap Erick beberapa waktu lalu.

Meski nama-nama tersebut santer diberitakan, namun Erick enggan mengungkapkan siapa sosok yang dinilai sangat pas untuk mengisi kursi Menteri Keuangan.

"(Yang paling cocok) wah saya bukan posisinya untuk menilai itu, pasti ada otoritas yg lebih mengertikan, keempatnya bagus," pungkasnya.

Baca juga: Reaksi Anies, JK, dan Jokowi Usai Luhut Larang Bawa Sosok Toxic Masuk kabinet Prabowo-Gibran

Sri Mulyani Digosipkan Mundur

Saat kontestasi Pilpres 2024 masih berlangsung, Sri Mulyani diisukan akan mundur dari posisi menteri keuangan kabinet Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Dari isu tersebut, muncul tiga nama yang digadang-gadang menjadi kandidat untuk menggantikan Sri Mulyani seandainya bendahara negara itu pamit undur diri sebelum masa jabatannya habis.

Ketiga nama kandidat itu yakni Suahasil Nazara Wakil Menteri Keuangan saat ini, kemudian Chatib Basri Mantan Menteri Keuangan era 2013-2014 dan Bambang Brodjonegoro Mantan Menteri Keuangan era 2014-2016.

Director Political Economy & Policy Studies (PEPS) Anthony Budiawan mengatakan, ketiga nama kandidat itu berpeluang besar untuk menjadi Menkeu. Terlebih rekam jejak dari Chatib Basri dan Bambang Brodjonegoro yang merupakan mantan Menkeu.

"Memang ketiga nama tersebut, Suahasil Nazara, Bambang Brodjonegoro, dan Chatib Basri, berpeluang besar menduduki pos jabatan menteri keuangan.

Karena mereka, dua nama terakhir, sebelumnya sudah pernah menduduki jabatan tersebut dan Suahasil saat ini menjabat wakil menteri," kata Anthony saat dihubungi Tribunnews, Kamis (1/2/2024).

Meski begitu, Anthony menyebut bahwa tiga kandidat pengganti Menkeu Sri Mulyani itu tak akan berpengaruh banyak terhadap tata kelola keuangan negara.

"Tetapi, siapapun yang ditunjuk secara teknis tidak akan terlalu berpengaruh terhadap tata kelola keuangan negara dan perekonomian nasional. Nilai dan alokasi APBN 2024 sudah ditetapkan. Kan cuma operasional saja," jelas dia.

Adapun mundurnya Sri Mulyani sebagai Menkeu mencuat setelah ekonom senior Faisal Basri menyerukan sejumlah menteri di kabinet Presiden Jokowi mundur.

Seruan Faisal itu tak terlepas dari kekecewaan terhadap kebijakan pemerintahan Jokowi yang dianggap berpihak pada pasangan calon nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024.

"Ayo sama-sama kita bujuk Bu Sri Mulyani (menteri keuangan), Pak Basuki (menteri PUPR Basuki Hadimuljono), dan beberapa menteri lagi untuk mundur. Itu efeknya dahsyat," klaim Faisal dalam Political Economic Outlook 2024 di Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (13/1).

"Secara moral, saya dengar Bu Sri Mulyani paling siap untuk mundur. Pramono Anung (sekretaris kabinet) sudah gagap. Kan PDI (PDI Perjuangan) belain Jokowi terus, pusing," imbuhnya.

Nama Menteri Beredar di Media Sosial

Berikut Susunan kabinet Pemerintahan Prabowo-Gibran Periode 2024-2029 yang viral di media sosial:

1. Menko Bidang Perekonomian: Dr. Ir. Airlangga Hartarto

2. Menko Bidang Pangan, Gizi & Pembangunan Manusia: Erick Tohir

3. Menko Bidang Energi, Investasi dan Lingkungan Hidup: Dr. (HC) Ir. Hatta Rajasa

4. Menko Bidang Politik,Hukum dan Keamanan:
Jenderal Pol (Purn) Prof. Drs. H.M. Tito Karnavian, PA, MA, PhD.

5. Menteri Pertahanan: Letjen TNI (Purn) Syafrie Syamsudin

6. Wakil Menteri Pertahanan: Letjen TNI (Purn) M. Herindra

7. Menteri Sekretaris Negara: Ahmad Muzani, S.Sos.

8. Wakil Menteri Sekretaris Negara: Dr. Nezar Patria

9. Menteri Sekretaris kabinet: Rosan Roeslani

10. Menteri Dalam Negeri: Prof. Sufmi Dasco

11. Menteri Luar Negeri: Dr. H. Fadli Zon, SS, MSc.

12. Wakil Menteri Luar Negeri: Lalu Muhammad Iqbal

13. Menteri Pariwisata & Ekonomi Kreatif: Joko Santoso

14. Wakil Menteri Pariwisata & Ekonomi Kreatif: Helmi Yahya

15. Menteri Agama: Yaqut Cholil

16. Wakil Menteri Agama: Prof. Asep Saepudin Jahar.

17. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia: Prof.Dr. Yusril Mahendra

18. Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia: Dr. Margarito Kamis

19. Menteri Pendidikan, Kebudayaan, dan Teknologi: Prof. Dr. Arif Satria, SP, M.Si.

20. Wakil Menteri Pendidikan, Kebudayaan, dan Teknologi: Dr. Ace Hasan Syadely

21. Menteri Kesehatan dan Badan Gizi: Dr. Terawan

22. Wakil Menteri Kesehatan dan Badan Gizi: dr. H. Suir Syam, M.Kes, MMR

23. Menteri Sosial, Kesejahteraan, Perempuan dan Anak: Rahayu Saraswati

24. Wakil Menteri Sosial, Kesejahteraan, Perempuan dan Anak: Grace Natalie

25. Menteri Riset & Kepala BRIN: Laksamana Madya TNI (Purn.) Prof. Dr. Ir. Amarulla Octavian, ST., M.Sc., DESD., IPU., ASEAN.Eng

26. Menteri Ketenagakerjaan: Nusron Wahid

27. Wakil Menteri Ketenagakerjaan: Dr. Agus Jabo

28. Menteri Perindustrian: Silmy Karim

29. Wakil Menteri Perindustrian: Haris Rusly Moti

30. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral: Ir. Rauf Purnama

31. Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral: Prof.Dr. Oki Muraza

32. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat: M. Ridwan Kamil

33. Menteri Perhubungan: Dr. HC. Iqnatius Jonan SE, MA.

34. Menteri Keuangan dan Kepala Bapenas: Rini Soemarno.

35. Wakil Menteri Keuangan dan Kepala Bapenas: Kartika Wirjoatmodjo

36. Menteri Investasi: Bahlil Lahadalia

37. Menteri Komunikasi, Informatika & Digital: Budi Arie Setiadi

38. Wakil Menteri Komunikasi, Imformatika & Digital: Drs. Kaylani, SH. MH.

39. Menteri Perdagangan: Dr. Zulkifli Hasan

40. Menteri Pertanian: Andi Amran Sulaiman

41. Menteri Lingkungan Hidup: Budisatrio Djiwandono

42. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara & Reformasi Birokrasi: Mayjen TNI ( Purn) Bambang Eko S.

43. Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara & Reformasi Birokrasi: Habiburokhman

44. Menteri Desa, Daerah Tertinggal & Transmigrasi: Dr. Budiman Sudjatmiko

45. Wakil Menteri Desa, Daerah Tertinggal & Transmigrasi: Wahab Talaohu

46. Menteri Tata Ruang, BPN & Kehutanan: Agus Harimurti Yudhoyono

47. Wakil Menteri Tata Ruang, BPN dan Kehutanan : Raja Juli Antoni

48. Menteri BUMN: Ir.Sakti Wahyu Trenggono

49. Wakil Menteri BUMN: Amir Faisal

50. Menteri Kelautan dan Perikanan: TB Heru Rahayu

51. Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan: Eko Djalmo

52. Menteri Pemuda & Olahraga: Dito Ariotedjo

53. Menteri Muda Pemuda & Olahraga: M.Pradana Indraputra

54. Menteri Koperasi, UMKM & Pasar Tradisional: Maruarar Sirait

55. Wakil Menteri Koperasi, UMKM & Pasar Tradisional: Sudaryono

56. Menteri Sekretaris Pengendalian Pembangunan: Dudung Abdurahman

57. Kepala BIN: Letjen. (TNI) I. Nyoman Cantiyasa

58. Kepala Badan Pangan Nasional: Arief Prasetyo Adi

59. Kepala Badan Gizi Nasional: Prof. Dadan Mindayana

60. Kepala Badan Penerimaan Negara: Prof.Dr.Bambang Brodjonegoro

61. Kepala Staf Kepresidenan: Sugiyono

(*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Siapa Menteri Keuangan Prabowo-Gibran? Muncul Rini Soemarno, Mahendra Siregar, Budi Gunadi Sadikin.

Artikel ini telah tayang di Kontan dengan judul Stafsus Menkeu Buka Suara Soal Sri Mulyani Masuk Bursa Pilgub DKI

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved