Berita Mahulu Terkini
Pemberian ASI pada Anak, Salah Satu Langkah Atasi Stunting di Mahakam Ulu Kaltim
Stunting adalah kondisi di mana anak memiliki tinggi badan yang rendah untuk usianya di Mahakam Ulu Kalimantan Timur
Penulis: Kristiani Tandi Rani | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, UJOH BILANG - Stunting adalah kondisi di mana anak memiliki tinggi badan yang rendah untuk usianya.
Faktor penyebabnya adalah malanutrisi, infeksi berulang, atau stimulasi sosial yang buruk.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI, Hasto Wardoyo saat berkunjung ke Mahakam Ulu, Provinsi Kalimantan Timur.
Dia jelaskan, kondisi ini dapat membatasi produktivitas mereka di masa depan dan mengancam kesehatan anak-anak mereka sendiri.
Baca juga: 3 Keunggulan KB Implan Satu Batang, BKKBN RI Kenalkan ke Masyarakat Mahakam Ulu
Pemberian ASI berpotensi mencegah stunting pada anak.
Oleh karena itu, para ibu sebaiknya memberikan ASI eksklusif kepada anaknya selama 6 bulan.
Protein whey dan kolostrum yang terdapat pada ASI mampu meningkatkan daya tahan tubuh bayi yang masih rentan.

Simak Panjang Minimal Bayi
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI, Hasto Wardoyo mengatakan untuk bayi yang lahir tidak mencukupi mencukupi panjang minimal patut diwaspadai mengalami stunting.
Dimana panjang minimal bayi yang baru lahir berada pada angka 48 sampai 52 cm.
Jika panjang bayi tidak mencapai panjang minimal tersebut, Ia menyarankan untuk fokus memberikan ASI pada si bayi.
Bayi tersebut tidak boleh diberikan makanan lain, termasuk bubur untuk mengurangi potensi terjadinya stunting.
"Kalau jaman saya kecil dulu baru lahir sudah langsung pisang kepok itu dikerok, sekarang sudah tidak lagi mungkin karena sudah modern," katanya bercerita tentang kisahnya di masa lalu.
Baca juga: IKN di Kaltim Bakal jadi Contoh Wilayah Zero Stunting, Calon Pengantin Perlu Diskrining Kesehatan
Ia menyebut, di zaman dahulu di kampungnya ibu-ibu sering memberikan pisang pada bayi yang baru lahir.
Meski berasal dari Pulau Jawa, Ia mengakui dirinya lahir dari sebuah kampung pelosok.
"Begitu lahir dikasih pisang, kalau disini pelir kambing," kisahnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.