Berita Nasional Terkini

Terjawab Alasan PDIP Belum Putuskan Sikap ke Pemerintahan Prabowo-Gibran, Hasto Singgung Akar Rumput

Terjawab alasan PDIP belum putuskan sikap ke Pemerintahan Prabowo-Gibran, Hasto Kristiyanto singgung akar rumput

Editor: Rafan Arif Dwinanto
KOMPAS.com/NICHOLAS RYAN ADITYA
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto dalam konferensi pers di Kantor DPP PDI-P, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Senin (25/3/2024). Terjawab alasan PDIP belum putuskan sikap ke Pemerintahan Prabowo-Gibran, Hasto Kristiyanto singgung akar rumput 

TRIBUNKALTIM.CO - Hingga kini PDIP belum menentukan sikap terhadap Pemerintahan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming.

PDIP belum menentukan sikap apakah akan menjadi oposisi atau masuk ke dalam Pemerintahan Prabowo-Gibran.

Rencana pertemuan Megawati dengan Prabowo Subianto pun sampai saat ini belum terwujud.

Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto mengungkapkan alasan partainya tak kunjung menentukan sikap politik terhadap Pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Hasto mengatakan saat ini partainya masih mendengarkan aspirasi akar rumput partai sebelum mengambil sikap.

Baca juga: Jawaban Megawati Saat Lihat Patung Kurus Berhidung Panjang di Pameran Seni Rupa Butet Kartaredjasa

"Kami mendengarkan bagaimana anak ranting, ranting, PAC, DPC, masukan arus bawah karena PDIP adalah partai yang dibangun dari kekuatan arus bawah itu," kata Hasto saat ditemui di Galeri Nasional, Jakarta, Senin (13/5/2024).

Menurut Hasto, sistem pemerintahan yang baik harus dibangun melalui pengawasan yang kuat.

Karena itu, dosen Universitas Pertahanan (Unhan) ini menekankan pentingnya fungsi check and balance.

"Pentingnya fungsi-fungsi di dalam teori politik ada yang berada di dalam pemerintahan, ada yang berada di luar pemerintahan," ujar Hasto.

Di sisi lain, Hasto menuturkan sikap PDIP akan dibahas dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang keempat pada akhir Mei 2024.

"Apakah sikap PDIP terkait dengan berada di dalam pemerintahan atau di luar pemerintahan?

Nanti kami akan mencermati seluruh dinamika termasuk pembahasan di dalam Rakernas," ucapnya.

Dia menuturkan dalam Rakernas PDIP akan dibentuk komisi khusus untuk membahas sikap politik partai.

"Karena nanti ada komisi sikap politik yang akan membahas setelah mendengarkan masukan-masukan dari DPD Partai.

Dari situlah kami akan formulasikan sikap politik termasuk bagaimana pemerintahan ke depan harus disikapi oleh PDIP," imbuh Hasto.

Baca juga: Jokowi Tengok Progres Pembangunan IKN Nusantara Akhir Mei Ini, Cek Proyek yang Digroundbreaking

Sikap PDIP Soal Presidential Club

Rencana pembentukan Presidential Club yang diinisiasi Presiden terpilih, Prabowo Subianto ternyata telah mendapatkan perhatian Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDIP dan mantan Presiden RI.

Awalnya rencana pembentukan Presidential Club ini terungkap dari pernyataan salah satu anak buah Prabowo.

Rencananya, Presidential Club yang direncanakan Prabowo ini bakal menjadi forum antar mantan Presiden Indonesia, yakni Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Megawati dan nantinya Jokowi. 

Sayangnya, pengamat menyebut Presidential Club yang direncanakan Prabowo bakal sulit terbentuk.

Sosok Megawati disebut menjadi kunci dari Presidential Club mengingat hubungan Ketua Umum PDIP tersebut dengan SBY dan Jokowi.

Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri mencermati ide presiden terpilih, Prabowo Subianto membentuk Presidential Club.

Presidential Club disebut sebagai wadah bagi para presiden terdahulu untuk mendiskusikan persoalan bangsa.

"Ya Ibu Megawati Soekarnoputri selalu mencermati dinamika kehidupan politik nasional," kata Hasto saat ditemui di Galeri Nasional, Jakarta, Senin (13/5/2024).

Hasto menjelaskan Megawati secara aktif berdiskusi mengenai persoalan bangsa dan dunia termasuk masalah pangan.

"Beliau (Megawati) aktif berdiskusi membahas berbagai persoalan bangsa dan dunia, termasuk hal-hal yang fundamental, seperti masalah pangan, kemudian global warming itu menjadi agenda rutin dari Ibu Megawati Soekarnoputri," ujarnya.

Baca juga: Syarat Ahok Menangkan Pilkada Jakarta Bila Lawan Anies Hingga Ridwan Kamil, Cek 2 Survei Terbaru

Dia mengakui jika presiden kelima tersebut mendapat banyak informasi mengenai Presidential Club.

"Hal-hal yang berkaitan dengan Presidential Club itu juga ibu membaca, mendapat informasi dari media dan juga dari laporan yang kami sampaikan secara periodik kepada beliau," ucap Hasto.

Tergantung Megawati

Pengamat menilai Presidential Club yang diimpilan Prabowo ini bakal sulit terbentuk mengingat hubungan Megawati dengan SBY dan Jokowi.

Pengamat menilai terbentuknya Presidential Club akan sangat tergantung pada Megawati Soekarnoputri.

Lantaran Presiden ke-5 RI tersebut tidak punya hubungan harmonis dengan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, dan Presiden ke-7 Joko Widodo.

Sekalipun Prabowo tidak punya kendala atau hambatan psikologis untuk berhubungan dengan Megawati.

Keduanya memang dikenal memiliki hubungan yang baik.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam.

Menurutnya, sebagai sebuah lembaga, jika Prabowo selaku presiden terpilih berkehendak, maka presidential club bisa terwujud.

“Sejauh ini, Prabowo tidak memiliki garis konflik dengan siapapun,” kata Umam dilansir dari Kompas.com, Sabtu (4/5/2024).

Dia mengungkapkan, selama ini Ketua Umum Partai Gerindra itu bisa berkomunikasi dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Prabowo, lanjut Umam, juga punya hubungan baik dengan Presiden ke 6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) maupun Presiden Joko Widodo.

Namun, tantangan pembentukan presidential club bakal terjadi karena hubungan Megawati dengan SBY dan Jokowi yang tak baik-baik saja.

Baca juga: Daftar Jalur Independen, Andi Harun Buka Ruang untuk Maju Lewat Partai di Pilkada Samarinda 2024

“Adapun Megawati yang memiliki garis konflik lebih banyak.

Mulai dari komunikasi yang belum terbuka dengan Presiden SBY dan juga Presiden Jokowi sebagai imbas dinamika politik belum lama ini,” paparnya.

Umam pun berkesimpulan, presidential club bisa berjalan efektif jika para mantan presiden punya kedewasaan.

Menurutnya, konflik politik yang selama ini terjadi harus dikesampingkan untuk kepentingan negara yang lebih besar.

“Persoalan apakah lembaga tersebut bisa bekerja efektif atau tidak akan bergantung pada kedewasaan masing-masing mantan presiden dalam mengelola ego dalam pola relasi konflik politik personal yang sebenarnya tidak produktif,” paparnya.

Ia berharap, para mantan presiden mau menurunkan ego untuk membangun keberlanjutan dan kepemimpinan yang lebih baik.

“Demi kepentingan bangsa, seharusnya para mantan presiden bisa menyingkirkan ego dan kepentingan politik pribadi,” imbuh dia. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Hasto Ungkap Alasan PDIP Tak Kunjung Tentukan Sikap Politik terhadap Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved