Alasan Sakti Hengkang dari Sheila On 7, Ungkap Ketakutan saat Naik Pesawat

TRIBUNKALTIM.CO - Mantan gitaris band Sheila On 7, Sakti yang kini bernama Salman Al Jugjawy ungkap alasannya hengkang dari group yang membesarkan namanya.

Sakti yang bergabung dengan Sheila on 7 sejak awal berdiri pada tahun 1996 mengaku, keresahan yang muncul dari dalam dirinya jadi pemicu dirinya hengkang dari band.

Saat itu, Sakti gelisah lantaran harus sering naik pesawat untuk mewakili urusan Sheila On 7.

Yang mana dirinya saat itu takut saat naik pesawat.

“Awalnya pemicunya, kan Sheila on 7 dijual di Malaysia kaset dan CDnya, dan kami musti datang perwakilannya Sheila on 7, saya dan Eross yang berangkat, kan musti naik pesawat,” ucap Sakti seperti dikutip dari kanal YouTube Dewa Budjana.

Ketakutan Sakti naik pesawat semakin bertambah saat dirinya melihat angka kecelakaan pesawat cukup tinggi.

Sampai suatu ketika saat hendak berangkat ke Malaysia, Sakti bersama Eross mampir ke sebuah toko buku.

Di dalam toko buku itu, Sakti mengaku menemukan sebuah buku yang berbicara tentang kematian.

Dari situ, Sakti merasa kegelisahannya ada di dalam buku tersebut.

“Tapi waktu itu kondisinya banyak kecelakaan pesawat, jadi enggak nyaman, terus sebelum itu mampir ke toko buku, pas masuk, ketemu buku ‘menjemput sakaratul maut’, pas banget lagi takut-takutnya naik pesawat, malah ketemu buku itu,” ucap Sakti.

Tak pikir panjang, Sakti yang semula berniat mencari buku-buku tentang musik, akhirnya turut membeli buku tentang kematian tersebut.

Kata Sakti, isi dari buku tersebut membuat dirinya berpikir jauh tentang kehidupan.

“Akhirnya saya beli buku itu, dan tetep beli buku-buku musik juga, nah aku diam aja selama di pesawat, eross sampai nanya kenapa, aku dari situ mikir terus,” ucap Sakti.

Lantaran ingin semakin jauh mencari jawaban atas kegelisahannya itu, Sakti pun memutuskan untuk tekun mempelajari hal yang sedang ia cari dengan mengorbankan kariernya di Sheila On 7 saat itu.

Meski sempat coba dipertahankan oleh personel Sheila on 7 lainnya, Sakti sudah bulat dengan keputusannya.