Berita Nasional Terkini
Jokowi Tidak Diundang di Rakernas V PDIP, Respons Istana dan Alasan Partai Megawati
Presiden Jokowi tidak diundang di Rakernas V PDIP, begini respons istana dan alasan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
Menurut Ari, Jokowi selalu menghormati PDIP, baik diundang atau tidak pada rakernas mendatang.
"Diundang atau tidak, Presiden selalu menghormati dan ucapkan terima kasih," katanya, Jumat, (17/5/2024).
Tema Rakernas V PDIP
Adapun tema Rakernas V ini yaitu "Satya Eva Jayate, Kebenaran Pasti Menang"dengan sub temanya adalah "Kekuatan Persatuan Rakyat, Jalan Kebenaran Yang Berjaya."
Rakernas akan dimulai dengan menyalakan Api Perjuangan yang berasal dari Api Abadi Mrapen, Grobogan, Jawa Tengah.
Djarot mengatakan Api Abadi Mrapen itu bertujuan untuk menggelorakan semangat juang, serta sebagai simbol api perjuangan yang tak kunjung padam.
Biasanya, kata Djarot, api ini biasa dipakai dalam tradisi Pekan Olahraga Nasional (PON).
Baca juga: Daftar 8 Tokoh Cagub PDIP Pilkada Jakarta 2024, Dua Sosok Sengaja Dirahasiakan, Bakal Jadi Kejutan?
Nantinya, api itu akan dibawa dengan iring-iringan para kader partai dan melibatkan para atlit profesional.
"Api Perjuangan Nan Tak Kunjung Padam tersebut setelah melalui upacara Partai di Mrapen pada hari Jumat, 17 Mei 2024, selanjutnya akan dibawa lari oleh para kader partai, dengan melibatkan atlet maraton nasional dan daerah. Semangat mensana in corpore sano digelorakan oleh PDIP," kata Djarot.
Api perjuangan tersebut rencananya akan menempuh perjalanan sepanjang 526 kilometer, melewati 20 Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah, Jawa Barat, dan akan sampai di Jakarta pada 23 Mei 2024.
Nantinya, api itu akan ditempatkan di area Rakernas dan menjadi api semangat dalam melakukan konsolidasi partai dan pemenangan Pilkada Serentak 2024.
"Dengan menyalakan Api Perjuangan tersebut, PDIP mengajak seluruh partai politik, penyelenggara Pemilu dan pemerintah negara RI untuk belajar dari dunia olah raga," ucap Djarot.
Djarot menyebut api ini sebagai pengingat bahwa dunia olahraga selalu mentaati peraturan, menjunjung tinggi sportifitas, dan wasit harus independen.
"Dalam dunia olahraga, kecurangan sangatlah dilarang. Penggunaan doping dan berbagai bentuk kecurangan merupakan pelanggaran etika dan hukum yang berat," ucap Djarot.
Baca juga: Bukan Ahok, 2 Nama yang Diprediksi Lebih Berpotensi Diusung PDIP di Pilkada Jakarta 2024
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini pun berharap adanya api perjuangan bisa jadi penerang di tengah Indonesia mengalami kegelapan demokrasi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.