Berita Nasional Terkini
Refly Harun Makin Rajin Kritik Anies Baswedan, Soal Pengkhianatan, Pilkada Hingga 'Zombie'
Refly Harun kini berbalik melakukan sejumlah kritik maupun memberikan peringatan kepada mantan capres nomor urut 01 itu.
TRIBUNKALTIM.CO - Salah satu pendukung Anies Baswedan di Pilpres 2024, Refly Harun kini berbalik melakukan sejumlah kritik maupun memberikan peringatan kepada mantan capres nomor urut 01 itu.
Di Pilpres 2024, Refly Harun masuk dalam Tim Hukum Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar.
Namun, setelah Pilpres 2024 usai, Refly Harun tampak melancarkan kritik atas sejumlah langkah yang diambil Anies Baswedan.
Tidak hanya kritik, Refly Harun juga memberikan sejumlah masukkan mengenai langkah Anies Baswedan selanjutnya di perpolitikan Indonesia.
Baca juga: Kritik Keputusan Anies Baswedan yang Ingin Rehat Pasca Pilpres 2024, Refly Harun Singgung Soal Nyawa
Baca juga: Pengamat Prediksi Anies Baswedan Terganjal Maju di Pilkada Jakarta 2024, Cuma Nasdem yang Mau Dukung
Peringatan atau kritik semacam ini bukan kali pertama dilayangkan Refly pasca Anies Baswedan dinyatakan kalah dalam Pilpres 2024.
Setidaknya ada sejumlah peringatan dari Refly Harun kepada Anies Baswedan, terutama tentang potensi capres no urut 1 itu masuk ke dalam kabinet Prabowo-Gibran:
1. Keputusan Anies Baswedan untuk Rehat
Keputusan Anies Baswedan untuk beristirahat setelah kalah dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 menuai kritik dari Refly Harun, salah satu pendukung setianya yang juga merupakan bagian dari Tim Hukum Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Refly menganggap keputusan Anies untuk rehat adalah sebuah langkah yang tidak tepat bagi seorang pemimpin gerakan perubahan.
"Jadi orang mengkritik masak pemimpin perubahan kok rehat dulu, enggak ada rehatnya. Enggak boleh rehat, yang namanya kecuali nyawa sudah tidak lagi dikandung badan," kata Refly dalam acara GASPOL! Kompas.com, dikutip pada Sabtu (18/5/2024).
Refly menilai, Anies justru memiliki kepentingan untuk mengidentifikasi jumlah pendukungnya secara jelas usai dua parpol pengusung bergabung dengan pemerintahan.
Selama ini, kata Refly, pendukung Anies juga berasal dari kalangan parpol. Namun, ketika partai politik memutuskan bergabung dengan lawan, pihak dari kalangan parpol pun akan mengikuti.
Oleh karenanya, Anies perlu mengidentifikasi suara pendukung di luar jaringan parpol.
"Mayoritas pendukung Anies dan Cak Imin silent majority. Satu dua tiga empat orang saja yang vokal, tapi setelah itu kita lihat mereka vokal dari mana? Oh ternyata belongs to partai politik. Dicoret mereka, karena mereka akan mengikuti gerak parpol," ucap dua.
Baca juga: PDIP Buka Peluang Usung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024, Silakan Mendaftar
"Sehingga, yang bisa dihitung adalah orang-orang yang tidak berpartai. Karena itu, sebenarnya Anies punya kebutuhan untuk mengidentifikasi pendukungnya secara jelas dengan berhimpun dalam parpol atau ormas pertama kali," imbuh Refly.
Sebelumnya diberitakan, eks calon presiden, Anies Baswedan, mengaku ingin rehat setelah menyelesaikan rangkaian Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 sengketa hasil Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).
Kritik Keputusan Anies Baswedan yang Ingin Rehat Pasca Pilpres 2024, Refly Harun Singgung Soal Nyawa |
![]() |
---|
Pengamat Prediksi Anies Baswedan Terganjal Maju di Pilkada Jakarta 2024, Cuma Nasdem yang Mau Dukung |
![]() |
---|
Demokrat Tutup Pintu untuk Anies Baswedan di Pilkada Jakarta, Herzaky: Banyak Calon yang Lebih Tepat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.