Tribun Kaltim Hari Ini

Pedagang Liar Pasar Baqa Direlokasi ke Harapan Baru Samarinda, 200 Lapak Masih Kosong

Kehadiran pedagang liar di depan kawasan Pasar Baqa, Kelurahan Sungai Keledang Kecamatan Samarinda Seberang, sudah lama berlangsung.

Penulis: Geafry Necolsen | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO/SINTYA ALFATIKA SARI
PEDAGANG LIAR - Situasi lapak milik para pedagang liar di depan Pasar Baqa Samarinda, Minggu (19/5/2024). 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Kehadiran pedagang liar di depan kawasan Pasar Baqa, Kelurahan Sungai Keledang Kecamatan Samarinda Seberang, sudah lama berlangsung.

Terlebih, keberadaan pedagang liar tersebut membantu masyarakat sejak Pasar Baqa mangkrak tak beroperasi selama bertahun-tahun.

Meski Pasar Baqa kini sudah kembali aktif, namun para pedagang Pasar Baqa masih saja mengeluhkan sepinya pengunjung, lantaran pedagang liar di depan Pasar Baqa juga masih beroperasi.

Baca juga: 200 Lapak di Harapan Baru Samarinda Seberang Masih Kosong, Bisa Tampung Pedagang Liar di Pasar Baqa

Sebelumnya, Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Samarinda, Marnabas Patiroy, menjelaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan tempat khusus bagi para pedagang liar tersebut.

Menurut penjelasannya, Pasar Harapan Baru masih memiliki sekitar 200 lapak yang kosong, cukup untuk menampung para pedagang liar tersebut.

Sebab itu, para pedagang liar tersebut akan segera ditertibkan dan direlokasi oleh pihaknya yang juga bekerja sama dengan beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.

“Saya juga maunya lebih cepat. Tapi kami akan sosialisasi dulu,” ujarnya.

Alih-alih penertiban langsung, pendekatan persuasif dengan cara sosialisasi juga telah dilakukan oleh Camat Samarinda Seberang Aditya Koesprayogi.

Baca juga: Camat Samarinda Seberang Optimistis Pedagang Liar di Depan Pasar Baqa bisa Dipindah ke Harapan Baru

Menurut penjelasan Aditya pada TribunKaltim, Minggu (19/5/2024), pihaknya telah melakukan pendataan terhadap pedagang liar ini.

"Kami sudah data karena memang mereka sudah lama, ada 135 yang sudah kami data," sebutnya.

Aditya menekankan bahwa penertiban bukan bertujuan untuk merugikan PKL, melainkan untuk menata kondisi dan memberikan solusi bagi mereka.

Terlebih ratusan lapak di Pasar Harapan Baru memang sudah dijanjikan oleh Disdag Samarinda.

"Karena mereka gak bisa lagi berjualan di depan Pasar Baqa, ini bagian dari solusi. Memang di rasa praktis berjualan di pinggir jalan, tapi dampaknya seperti aspek keselamatan yang harus dipertimbangkan," tutur Aditya.

Baca juga: Masih Ada Pedagang Liar di Depan Pasar Baqa Samarinda Kaltim, Pedagang Akui Pembelinya Terbagi

Di sisi lain, Aditya mengaku bahwa hal ini tentu akan beririsan, bahkan tak menutup kemungkinan akan menimbulkan permasalahan sosial,

Meski demikian, pihaknya tetap optimistis dan rutin menggencarkan sosialisasi kepada para pedagang liar tersebut. Sebagaimana sejalan dengan program penataan kota.

"Penertiban memang tidak sederhana, ada siklus ekonomi ketika dipotong pasti akan bergejolak ratusan pedagang di luar (Pasar Baqa) itu. Tapi mau tidak mau harus penertiban, mereka akan kami berikan pemahaman bahwa berjualan di dalam pasar lebih nyaman," tuturnya. (snw)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved