Berita Kaltim Terkini

Reaksi Orangtua dan Siswa soal Program Wajib Tanam Pohon Bagi Pelajar di Kaltim

Untuk menunjang konsep Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara yang ramah lingkungan, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur

Penulis: Rita Lavenia | Editor: Budi Susilo
HO/Polresta Samarinda
PROGRAM TANAM POHON - Pj Gubernur Kaltim, Akmal Malik saat menanam sejumlah pohon di salah satu SMK swasta di kawasan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur pada Selasa, 14 Mei 2024 lalu. Minimal satu siswa satu pohon. Terserah mau tanam di mana 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Untuk menunjang konsep Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara yang ramah lingkungan, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) segera terapkan Program Wajib Menanam Pohon bagi pelajar di Benua Etam, julukan Kalimantan Timur

Rencana itupun mendapat berbagai tanggapan dari masyarakat.

"Yang menebang siapa, yang disuruh perbaiki siapa? Jangan karena Kaltim terima tamu (menyambut baik pembangunan IKN), masyarakat Kaltim dibuat betul-betul harus memuja IKN," protes Alfrida Buttungan (40), salah satu warga Kota Balikpapan.

Namun tidak sedikit juga yang mendukung program yang digagas oleh Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik, tersebut.

Baca juga: Upaya Mitigasi Perubahan Iklim, KLHK Tanam Pohon Musim Penghujan di Hutan Lindung Sungai Wain

Salah satunya Joko (42), warga Samarinda. Sebagai salah satu orangtua siswa ia menilai program tersebut wajib didukung.

Apalagi menurutnya, program tersebut sudah sesuai dengan ajaran nenek moyang untuk ikut serta menjaga dan tidak merusak alam.

"Bagi anak-anak juga bagus. Karena dengan wajib merawat, maka mereka akan belajar rasa tanggung jawab," tegasnya.

"Kalau soal IKN mau gimana ya nanti dilihat. Kita bukan bicara pembangunan tapi menjaga alamnya. Kaltim ini rumah kita. Mari dijaga. Dukung program yang baik," imbuhnya.

Baca juga: Gubernur Isran Tanam Pohon di Muara Kaman, Launching Program FCPF-CF dan Serahkan Alutsista Karhutla

Begitupun Dwi Prasetiyo (16). Salah satu siswa SMK Negeri di Samarinda.

Ia dan rekan-rekannya justru sangat menantikan tugas merawat pohon-pohon lokal khas Kalimantan.

Ilustrasi kondisi cuaca berawan di Kawasan Terbuka Hijau Gala Puncak, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.
Ilustrasi kondisi cuaca berawan di Kawasan Terbuka Hijau Gala Puncak, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. (TRIBUNKALTIM.CO/BUDI SUSILO)

"Apalagi Pohon Ulin. Senang sekali bisa punya bibitnya. Kan boleh tanam di rumah?," ucapnya senang.

Hanya saja Dwi berharap ada sedikit kelonggaran dalam tugas tersebut.

"Jangan jadi persyaratan ujian. Karena belum tentu teman-teman sanggup pelihara. Takutnya malah membebani dan tidak semangat lagi," harap Dwi.

Baca juga: Bersih-bersih Pantai Patra Tama Stalkuda Balikpapan, Tanam Pohon Mangrove

Sebagaimana diketahui, sebagai bentuk keseriusan, Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik telah meminta agar Dinas Kehutanan menyiapkan 200 ribu bibit pohon lokal untuk didistribusikan ke sekolah-sekolah.

"Minimal satu siswa satu pohon. Terserah mau tanam di mana. Lahan kita luas kok, 15 juta hektare," kata Pj Gubernur Kaltim, Akmal Malik.

(*)

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved