Berita Nasional Terkini

Wanti-wanti Try Sutrisno soal Isu Tambah Jumlah Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran, 'Jangan Ceroboh'

Wanti-wanti Try Sutrisno, Wakil Presiden ke-6 RI ke Prabowo Subianto soal isu kabinet gemuknya.

KOMPAS.com/NICHOLAS RYAN ADITYA dan instagram @prabowo
Wakil Presiden ke-6 RI Try Sutrisno (kiri) dan Prabowo-Gibran (kanan). Try Sutrisno wanti-wanti ke Prabowo soal isu penambahan jumlah menteri di kabinetnya, minta untuk jangan ceroboh. 

TRIBUNKALTIM.CO - Wanti-wanti Try Sutrisno, Wakil Presiden ke-6 RI ke Prabowo Subianto soal isu kabinet gemuknya.

Ya, Try Sutrisno berharap dalam pembentukan kabinet Prabowo-Gibran tidak dilakukan dengan ceroboh.

Menurut Try Sutrisno, penambahan jumlah menteri bukan masalah selama tidak dilakukan dengan asal-asalan.

"Tambah lagi, enggak apa-apa, asal jangan ceroboh.

Nambah asal nambah, itu namanya, patah tulang. Jangan begitu," kata Try saat ditemui di kediamannya, Jalan Purwakarta, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (20/5/2024).

Baca juga: Sandiaga Uno akan Tolak Tawaran Masuk Kabinet Prabowo? Banyak yang Lebih Berkeringat daripada Saya

Mantan panglima ABRI itu mencontohkan, kabinet pemerintahan di masa Presiden ke-2 Suharto juga terkesan gemuk.

Namun, ia mengingatkan bahwa penambahan jumlah kementerian itu harus sesuai dengan kebutuhan demi kemajuan bangsa.

Wakil Presiden ke-6 RI Try Sutrisno (kiri) dan Prabowo-Gibran (kanan). Try Sutrisno wanti-wanti ke Prabowo soal isu penambahan jumlah menteri di kabinetnya, minta untuk jangan ceroboh.
Wakil Presiden ke-6 RI Try Sutrisno (kiri) dan Prabowo-Gibran (kanan). Try Sutrisno wanti-wanti ke Prabowo soal isu penambahan jumlah menteri di kabinetnya, minta untuk jangan ceroboh. (KOMPAS.com/NICHOLAS RYAN ADITYA dan instagram @prabowo)

"Pak Harto dulu kita itu negara menengah, maju belum, kurang enggak.

Baru akan take-off, di sini ada banyak masa yang baru.

Menterinya gemuk, enggak apa, menteri kasih wakil menteri. Kaderisasi," ujar Try.

Di sisi lain, Try juga menekankan bahwa jumlah kementerian yang banyak bukan jaminan untuk memajukan sebuah negara.

"Jadi kecil besar itu tergantung kemajuan bangsanya. Jepang kan itu cuma 14, paling tinggi.

Tapi mereka itu kecil kecil (orangnya) tapi otaknya maju," kata dia.

Diberitakan sebelumnya, presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, berencana menambah jumlah pos kementerian di pemerintahannya kelak.

Undang-undang Nomor 39 Tahun 2008 tetnag Kementerian Negara yang mengatur jumlah maksimal kementerian sebanyak 34 kementerian pun direvisi demi mengakomodasi rencana tersebut.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved