Pilkada Sulteng 2024
Survei Elektabilitas Bakal Calon Gubernur Pilkada Sulteng 2024, Nasdem Butuh Bantuan Prabowo
Hasil survei elektabilitas bakal calon gubernur dan wakil gubernur di Pilkada Sulteng 2024, berlangsung sengit.
Ali pun menyebutkan mendapatkan sambutan yang positif dari Prabowo soal rencananya maju ke Pilkada Sulteng 2024.
Baca juga: Mardani Ali Sera Tak Rela Khofifah-Emil Lawan Kotak Kosong, Hasil Survei Terbaru Pilkada Jatim 2024
“Ya bagus, bagus. Sangat positif (respon Prabowo),” katanya.
Ia mengatakan tidak tertarik untuk mencari parpol baru.
“Sampai hari ini saya adalah Waketum Partai Nasdem, kader Partai Nasdem, dan tidak kemana-mana,” ucapnya.
Ali juga yakin bahwa rencananya itu pasti mendapatkan dukungan dari Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.
Baca juga: Akhirnya Gerindra Usung Ahmad Dhani di Pilkada Surabaya 2024, Cek Hasil Survei Pentolan Dewa 19 Ini
“Saya pikir ketum akan men-support semua kader-kadernya untuk hal yang baik di daerah kan,” imbuh dia.
Diketahui Ali menemui Prabowo dan Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (23/4/2024) malam.
Kala itu, ia mengaku tak membicarakan urusan politik.
Meski begitu, Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Hermawi Taslim menduga, kedatangan Ali menemui Prabowo dan Dasco terkait Pilkada Sulteng 2024.
Baca juga: Hasil Survei Pilkada Surabaya 2024, Terjawab Elektabilitas Tertinggi, Ahmad Dhani Ramaikan Bursa
Hal serupa juga diutarakan oleh Surya pada awak media.
“Itu yang saya pahami dan saya ketahui begitu. Bisa saja masalah pilkada, bagaimana mendapatkan saran, tanggapan ya,” tuturnya di Nasdem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta, Rabu (24/4/2024).
Konfigurasi Politik
Partai Golkar, Partai Demokrat dan Partai Nasdem menguasai 55 kursi DPRD Sulteng.
Baca juga: Hasil Survei Pilkada Solo 2024 Terbaru, Kaesang Paling Populer Tapi Elektabilitas Bukan Tertinggi
Ketiga partai memperoleh masing-masing 8 kursi di legislatif.
Kekuatan berikutnya ada Partai Gerindra dan PDIP yang memperoleh masing-masing 7 kursi disusul PKS dan PKB masing-masing 5 kursi.
Tapi tidak satu pun partai yang memiliki "golden ticket", dapat mengusung sendiri tanpa berkoalisi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.