Berita Nasional Terkini

Terjawab Alasan Universitas Muhammadiyah Maumere Mau Terima Hasil Bumi Sebagai Ganti Uang Kuliah

Terjawab alasan Universitas Muhammadiyah Maumere mau terima hasil bumi sebagai ganti uang kuliah

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Tribun Kupang
Universitas Muhammadiyah Maumere. Terjawab alasan Universitas Muhammadiyah Maumere mau terima hasil bumi sebagai ganti uang kuliah 

"Banyak yang menyetor kemiri waktu itu, prospeknya bagus,"ujarnya.

Rencananya, Universitas Muhammadiyah Maumere akan menggandeng UMKM untuk memproduksi minyak kemiri dan melatih mahasiswa untuk berwirausaha.

"Kedepannya kita rencana menggandeng UMKM untuk memproduksi minyak kemiri dan melatih mahasiswa untuk berwirausaha,"jelasnya

Sistem itu akhirnya diterapkan hingga saat ini. Hampir setiap tahun, selalu ada mahasiswa yang membayar kuliah dengan membawa hasil bumi ke kampus. Selain panenan dari kebun, ada pula yang membawa hasil tangkapan laut.

Sejak berdiri pada tahun 2013 silam, perguruan tinggi Muhammadiyah ini menerapkan kebijakan biaya angsuran kuliah tiga kali dalam satu semester. Sebelum mulai kuliah, saat UTS, dan pada saat UAS.

Kebijakan alternatif membayar biaya kuliah menggunakan uang cash dan hasil bumi ini merupakan kebijakan kampus untuk menjembatani untuk memudahkan masyarakat di Kabupaten Sikka untuk menikmati atau merasakan perguruan tinggi dan bisa mendapatkan gelar sarjana.

Baca juga: Komisi X DPR RI Bentuk Panja Pembiayaan Pendidikan, Hetifah Sebut Termasuk Evaluasi UKT

Universitas Muhammadiyah Maumere juga biasa menerima beasiswa KIP (kartu Indonesia Pintar) kuliah yang reguler dan aspirasi wakil rakyat. Ada beasiswa LazisMu yang berasal dari Lembaga Amil Zakat Muhammadiyah. Saat ini, Jumlah mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Maumere mencapai 600 lebih mahasiswa.

Universitas Muhammadiyah Maumere memiliki dua fakultas. Pertama, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dengan 8 program studi (pendidikan Matematika, Fisika, Biologi, Kimia, Kewarganegaraan, Ekonomi, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris) dan kedua, Fakultas Sains dan Bisnis dengan 3 program studi (informatika, bisnis digital dan administrasi kesehatan). Semua program studi ini sudah terakreditasi B.

Penjelasan Nadiem Makarim Soal UKT

Kenaikan UKT ini memang menjadi sorotan hingga viral di media sosial.

Hingga akhirnya DPR memanggil Nadiem Makarim untuk memberi penjelasan soal UKT mahal yang sedang ramai diperbincangkan itu.

Selasa (21/5/2024) kemarin, Nadiem beserta jajaran menyanggupi panggilan DPR itu dalam rapat kerja Komisi X.

Jalannya rapat berlangsung panas dengan hampir belasan anggota beserta pimpinan Komisi X mencecar Nadiem soal kenaikan UKT.

Ada juga yang menyinggung soal pernyataan Pelaksana Tugas Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud-Ristek, Tjitjik Tjahjandarie, bahwa pendidikan tinggi sifatnya tersier dan tidak wajib.

Sayangnya, Tjitjik tidak hadir dalam rapat tersebut.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved