Pilkada Kaltim 2024

PDIP Dukungan Siapa di Pilkada Kaltim 2024?

Pergumulan batin menghadapi Pilkada serentak pada bulan November 2024 sangat terasa di tubuh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY
PILKADA KALTIM 2024– Kursi PDIP untuk siapa di Pilgub Kaltim 2024? Pengamat menilai PDIP Kaltim tentu memiliki pergumulan batin setelah mendengar Pidato Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, potensi partai banteng moncong putih di Kaltim bisa jadi akan mendukung figur lain pada pilkada mendatang. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA- Pergumulan batin menghadapi Pilkada serentak pada bulan November 2024 sangat terasa di tubuh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Apalagi, pidato politik dari Ketua Umum Megawati Soekarnoputri sebagai panduan kebijakan seluruh materi Rakernas PDIP ke-V yang berlangsung selama tiga hari pada 24-26 Mei 2024 dengan tema “Satyam Eva Jayate, Kebenaran Pasti Menang”.

Pidato Megawati Soekarnoputri di Rakernas PDIP ke-V tampak terasa suasana batin yang amat dalam diungkapkannya atas kondisi saat ini pasca Pemilu 2024.

Baca juga: Bos PDIP Kaltim Naik Pitam Rusmadi Klaim Dukungan di Pilkada Samarinda 2024, Safaruddin: Kader KTA!


Pimpinan partai berlambang banteng moncong putih juga mengungkapkan kebanggaannya terhadap para kadernya. Serta berterima kasih kepada masyarakat dan seluruh pihak yang membantu perjuangan PDIP.

Namun, demikian PDIP masih harus berjuang di Pilkada serentak 2024 pada bulan November nanti.

Tentu ini menjadi pergumulan batin bagi elite dan para kader banteng. Meski Megawati sendiri sudah membakar semangat kader agar tetap berdiri tegak.

Di Kaltim sendiri untuk tingkat DPRD Provinsi, partai ini finish pada urutan ketiga.

PDIP pada Pileg lalu membukukan 138.889 suara dan berhasil meraih 9 kursi, perlu berkoalisi dengan partai lain untuk bisa mengusung kader atau figur lain di Pilkada.

Baca juga: Kemungkinan Kadernya Maju di Pilgub 2024, Bendahara PDIP Kaltim: Kami Tegak Lurus Perintah Ibu Mega


Masih membutuhkan 2 kursi untuk memenuhi minimal dukungan 11 kursi dari 55 kursi keterwakilan.

Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kaltim sendiri tidak menutup kemungkinan ada kadernya maju pada Pilgub 2024.

Di internal banteng moncong putih tak kekurangan tentunya figur berkualitas, berintegritas, merakyat dan siap mengabdi untuk membangun Provinsi Kaltim.

Bendahara DPD PDIP Kaltim, Muhammad Samsun menegaskan hal tersebut saat ditanya peluang figur internal yang diusung.

"Nama untuk di Kaltim ada beberapa, seperti Pak Ketua Irjen Pol (Purn) Safaruddin itu, kami anggap layak jadi Gubernur," ujarnya, Kamis 16 Mei 2024 lalu.

Baca juga: Pilkada Samarinda 2024, Sekretaris DPD PDIP Kaltim Ananda Emira Moeis Sebut Nama Rusmadi Wongso


Tetapi, kata Samsun, para kader di Kaltim harus berpedoman dan patuh pada arahan DPP serta Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Termasuk arahan ketika ada terkait penugasan kader internal yang sudah ada di kancah perpolitikan nasional.  Tentu, DPD PDIP Kaltim tak menutup kemungkinan tersebut.

Jika memang ada kader level nasional ke Pilkada serentak 2024, tentu merupakan tugas dan perintah dari DPP Partai.

"Kalau ada kabar Pak Ahok bakal ke sini, atau (kader) yang lain, itu juga tidak menutup kemungkinan, ketika nanti sifatnya ada perintah ketua partai (Ibu Mega)," tegasnya.

Intinya, kader dan seluruh unsur di DPD PDIP Kaltim siap menerima arahan serta perintah dari Ketua Umum Megawati Soekarnoputri untuk menyambut Pilkada serentak 2024 mendatang.

"Kami selalu tegak lurus, kalau belum ada perintah kami demokratis. Tapi ketika ada perintah, kami tunduk dan tegak lurus dengan perintah partai," pungkas Samsun.

Baca juga: PDIP Kaltim Undang Najirah ke Jakarta, Safaruddin Bocorkan Ini Urusan Pilkada Serentak 2024

Kader Internal Kemungkinan Mendapat ‘Tiket Free Pass’

Begitu juga ditegaskan Wakil Ketua Bidang Keanggotaan dan Organisasi DPD PDIP, Marten Apuy saat disinggung terkait kader internal banteng yang bakal diusung di Pilkada 2024 mendatang.

Ia menegaskan, di internal partai akan melakukan rapat internal terlebih dahulu. "Kader internal belum, nanti akan dirapatkan dulu, kita kan buka untuk eksternal dulu," ujarnya.

Kader internal bisa saja mendapat prioritas dan free pass untuk maju di Pilkada serentak 2024 mendatang, kemungkinan tersebut ada.

Tentunya, kata Marten, bergantung pada pengamatan DPP PDIP. Ada beberapa faktor semisal salah satunya elektoral figur.

"Belum ada (rekomendasi di DPP), bisa saja juga pengamatan dari DPP langsung karena ada survei internal, dan melihat kader mana yang layak diusung (pada Pilkada 2024)," terangnya.

 

Pengamat Politik: Prinsipnya Partai Ingin Menang

Pengamat Politik sekaligus Akademisi Universitas Mulawarman (Unmul), Budiman Chosiah mengamati, partai berlambang banteng moncong putih ini akan kompak hingga akar rumput.

Pada Pilkada serentak 2024, PDIP tak mau kejadian Pilpres terulang di Pilkada akhir tahun nanti.

Lalu siapa kader PDIP Kaltim yang akan mendapat tugas penting ini, dan ikut dalam kontestasi meraih kemenangan menyambut simpati pidato politik Megawati?

Karena hingga kini, belum ada kader internal PDIP menyatakan diri atau mendaftar ke parpol untuk ikut dalam kontestasi Pilgub Kaltim 2024 mendatang.

Dalam analisanya, Budiman menilai, partai yang menganut konsep sentralisasi seperti PDIP atau mayoritas partai lain, memiliki persoalan besar.

Baca juga: Ketua DPD PDIP Kaltim Geram, DPC Bontang Daftarkan Agus Suhadi jadi Bakal Calon Walikota ke Golkar


Terkait siapa kader yang akan mendapat mandat, meski rekomendasi turun dari bawah. Tetap kuncinya di rekomendasi pusat, yang artinya meski di bawah sudah bergerak, tapi yang menentukan di pusat.

"Saya melihat, ada beberapa partai di Indonesia, utamanya PDIP atau PKS belum menentukan sikap, atau kecenderungannya apakah oposisi. Meski PKS sudah memberi karpet merah, memang ada kecenderungan koalisi tegak lurus, kalau di Kaltim tidak memungkinkan mengusung calon sendiri," menurut Budiman.

Artinya, seperti Golkar misalnya, yang punya banyak kursi, tetap mencoba merangkul parpol lain.

Hal itu terbukti, pada fase pendaftaran bakal calon kepala daerah, dimana beringin hampir mendaftar ke semua partai.

Membawa nama Rudy Mas'ud sebagai calon tunggal yang diusung Golkar, berkat rekomendasi langsung Airlangga Hartarto.


Budiman sendiri melihat PDIP di Kaltim memiliki kecenderungan, dimana partai yang tidak mengedepankan kader, meski di beberapa daerah Kabupaten/Kota ada mendudukkan kadernya.

Tetapi jika melihat kontestasi Pilgub ke depan dan keinginan agar tidak kembali seperti Pilpres lalu yang menurut PDIP sangat anomali.

Tentunya butuh strategi mengusung figur yang benar–benar punya peluang untuk menang dalam kompetisi November 2024 nanti.

"Kalau misal ada (kader internal), tetapi peluang tidak ada, maka kita bisa melihat, dukungannya (PDIP) ke yang lain, karena pada prinsipnya partai ingin menang," sebut Budiman.

Dilanjutkan Budiman, bahwa semua pihak pasti mengetahui, bahwa di Indonesia, dengan adanya survei tentu bisa menjadi gambaran untuk mengetahui potensi yang akan menang dalam kontestasi.

PDIP mesti berhitung tepat agar anomali Pilpres tidak terulang, dan kembali menjadi banteng yang siap menyeruduk lawannya, termasuk di Bumi Etam.

"Jika kader sendiri tidak menjual, maka tidak menutup kemungkinan, PDIP (di Kaltim) mengusung kader lain, di beberapa daerah juga terjadi di Indonesia, dan bisa jadi mengikut di Kaltim," pungkas Budiman. (*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved